Title : A Special Gift
Categories : Oneshoot
Genre : Romance
Rating : Teenager
Theme song: Utada Hikaru - First Love
Theme song: Utada Hikaru - First Love
Author
: MargarethaHaruna
Address : Jl. Kediri Utara 1 Bonorejo Nusukan, Solo, Jawa Tengah,
Indonesia.
Age : 15 years
Reason why you join
this competition:
1. Because I like
Writting Fanfiction
2. Because I Like
Chinen Yuri
Cast
:
1. Chinen Yuri (HEY
SAY JUMP)
2. Sakura Haruno (OC)
3. Shori Sato (SEXY ZONE)
4. Inoo Kei (HEY SAY
JUMP)
5. Kotomi Ogawa (OC)
6. Kento Nakajima
(SEXY ZONE)
7. Nagiko Yamaguchi
(OC)
8. Miyu Akira (OC)
Synopsis : Cinta butuh perjuangan. ^^
+++++++++++++++++++++++++++++++++
"Sakura-chan ! Tolong ambilkan pasta gigi
dong, ini pasta giginya sudah habis " seru seorang pemuda yang berada
dalam kamar mandi.
"Chotto .... " Sakura yang merasa
dipanggil segera menuju ke kamar mandi tersebut.
"Ini pasta giginya ...."
Sebuah tangan yang keluar dari balik pintu
kamar mandi, namun alih-alih mengambil pasta gigi tersebut malah pemuda itu
menarik tangan Sakura. "Mau mandi bersama ?" tanya seorang pemuda
penuh canda.
"KYAAA !! INOO-CHAN !! LEPAAASSS !!
TANGANKU SAKIT NIH !!" seru Sakura yang merintih kesakitan.
"Gomen ne Sakura-chan. Just Kidding kok
ya tidak mungkin beneran lah kalau kita mandi bersama. Hahaha ! Arigatou ya
sudah membantu mengambilkan pasta gigi yang baru." lalu Inoo segera
menutup pintu kamar mandinya dan melanjutkan mandinya.
"Huft dasar Inoo-chan membuat aku
terkejut saja. Huh!!" gumam Sakura kesal.
Sebenarnya Inoo dan Sakura sudah tinggal
bersama selama 1 tahun. Bukan karena mereka sepasang kekasih, tetapi lebih
karena itu sebuah Share House yang ditinggali oleh beberapa orang disana. Tidak
hanya Sakura dan Inoo, melainkan banyak orang yang tinggal disana.
Sebenarnya bukan keinginan Sakura untuk
tinggal bersama Inoo, melainkan keadaan keluarganya yang bekerja di London
mengharuskan dirinya tinggal di Share House tersebut.
"Sakura-chan ada apa ?" sosok Shori
yang tiba-tiba datang melihat Sakura yang wajahnya kelihatan shock.
"Eh Shori-kun..... Tidak apa-apa kok It's
Okay." jawab Sakura yang awalnya terkejut tiba-tiba mengubah dirinya untuk
tetap tersenyum.
Shori Sato adalah sahabat Sakura sejak masa
SMP. Mereka terkadang saling mencurahkan isi hatinya satu dengan yang lainnya.
Sebenarnya Shori menyukai Sakura karena dia anak yang pandai, rajin dan
sebagainya. Tetapi Shori orangnya agak pemalu jadi dia tidak mengungkapkan
kalau dia suka dengan Sakura. Bahkan Sakura pun sudah menjadi kekasihnya Chinen
Yuri sejak SMP kelas 3. Itulah sebabnya Shori menutup semua perasaan dirinya
terhadap Sakura.
"Wajah kamu aneh sekali, sebenarnya ada
apa Sakura-chan? Cerita saja." tanya Shori dengan tersenyum.
"Tidak apa-apa kok Shori-kun ini cuma
masalah kecil dan aku bisa menyelesaikan sendiri." jelas Sakura dengan
tersenyum.
"Ayo Minna !! Makanannya sudah siap
!!" suara seorang gadis yang mengubah suasana.
""KRING-KRINGG !!""
tiba-tiba keitai Sakura berbunyi.
"Kau makan duluan ya soalnya ada telfon masuk nih!" seru Sakura sambil meniggalkan Shori.
"Kau makan duluan ya soalnya ada telfon masuk nih!" seru Sakura sambil meniggalkan Shori.
"Konnichiwa My Honey!" suara
seorang pemuda yang terdengar samar-samar.
"Konnichiwa Chii ! Ada apa kau
menelefonku ?" tanya Sakura dengan heran.
"Tidak apa-apa kok Sakura-chan, aku
hanya kangen saja pada kau. Hehehe. By the way aku ingin kasih kejutan nih buat
kamu, bisakah nanti malam aku beri kejutannya di tempat saat kita jadian ?"
Tanya Chinen dalam percakapan telepon itu.
"Hai ! Tentu saja. Lalu kita mau
berangkat jam berapa Chii ?" tanya Sakura dengan bingung.
"Ya kira-kira sekarang saja bagaimana
?" Tanya Chinen.
"Baiklah. Kalau begitu aku ganti dulu ya
Chii." jawab Sakura dengan lemah lembut.
"Okay. Kalau begitu sekitar 15 menit
lagi aku jemput di tempat Perumahanmu ya !" Ucap Chinen bersemangat.
Tanpa berfikir panjang Sakura langsung masuk
kedalam rumah. Tiba-tiba langkahnya terhenti.
"Ah Inoo-chan ada apa !! Lepass dong
!!" seru Sakura yang tengah-tengah terkejut.
"Kau ini kelihatanya terburu-buru,
memangnya mau kemana ?" seru Inoo dengan sedikit tegas.
"Aku ini di ajak kencan sama Chii, aku
mau ke kamar untuk bersiap-siap. jaid LEPASKAN tanganku !! SAKIT tahu !!"
ketus Sakura sambil berusaha melepaskan cengkeraman tangan Inoo.
Tanpa disadari setelah Sakura berhasil
melepaskan cengkeraman tangannya, langkahnya terhenti lagi karena Inoo langsung
memeluk Sakura dari belakang.
"Sakura-chan, apakah tidak bisa kau beri
aku kesempatan untuk.....untuk....." tiba-tiba kata-kata Inoo terhenti.
"Eh ! Na..Nani ?? beri kesempatan untuk
apa ?" tanya Sakura kebingungan sambil berusaha melepaskan pelukan dari
Inoo.
"Eh! Apa yang aku lakukan tadi. Bodohnya
diriku. Aku tidak ingin kalau Sakura tahu bahwa aku masih mencintainya."
gumam Inoo yang sadar akan yang dia perbuat tadi.
"Maaf Sakura-chan, aku akhir-akhir ini agak kacau pikirannya, jadi maaf ya aku benar-benar tidak sengaja." ucap Inoo tanpa berpiikir panjang.
"Maaf Sakura-chan, aku akhir-akhir ini agak kacau pikirannya, jadi maaf ya aku benar-benar tidak sengaja." ucap Inoo tanpa berpiikir panjang.
"Baiklah kalau gitu aku langsung saja ke
kamar untuk berganti baju." ucap Sakura dan meninggalkan Inoo.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Konbannwa Sakura-chan." sapa Chinen
sambil mengecup pipi Sakura.
"Haha konbannwa Chii. Kalau gitu kita
langsung saja yuk." ajak Sakura dengan bersemangat.
"Kau cantik sekali dengan blouse itu.
Warnanya sesuai sekali." ucap Chinen memuji.
"Arigatou Chii. Hahaha !" Ucap
Sakura dengan tertawa lembut.
"Okay My Princess. Let's go now."
kata Chinen sambil menggenggam tangan Sakura dan masuk kedalam mobil Chinen.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sampailah Sakura dan Chinen disuatu tempat
yang pemandangannya sangat indah. Tiba-tiba Chinen menutup mata Sakura karena
dia akan membuat kejutan untuk Sakura.
"Loh ? Kenapa pakai matanya ditutup
segala Chii ?? Memangnya ada apa ?" tanya Sakura heran.
"Yah namanya saja kejutan. Hehehe. Tenang
ya Sakura-chan. Nah sekarang genggam tanganku ya supaya kau mengikuti
langkahku." suruh Chinen sambil menuntun Sakura.
"Nah waktu aku buka kain kecilnya kamu jangan membuka mata dulu ya." saran Chinen sambil membuka kain kecil lembut yang menutupi mata Sakura.
"Nah waktu aku buka kain kecilnya kamu jangan membuka mata dulu ya." saran Chinen sambil membuka kain kecil lembut yang menutupi mata Sakura.
"Hai Chii." Jawab Sakura sambil
mengangguk-angguk.
"Nah setelah hitungan ke 3 kau boleh
membuka mata. Oke." jawab Chinen menjelaskan.
"Hai Chii. Aku sudah tidak sabar untuk
melihat surprize nya." ucap Sakura dengan perasaan penuh penasaran.
"Baiklah. 1 2 3 !! Surprize !! Hadiah ini
khusu untuk kamu seorang Sakura-chan !!" seru Chinen bersemangat.
"Kyaaaa !! Arigatou gozaimashita Chii. Surprize
nya bagus sekali. Hontou ni arigatou gozaimashita Chii !!" ucap Sakura
dengan gembira.
"Dou itashimashitei my honey."
jawab Chinen dengan senyuman yang manis.
Tak lama kemudian bibir mereka menyatu antara
satu dengan yang lainnya. Lalu Chinen mulai berbisik disebelah telinga Sakura.
"I LOVE YOU SAKURA-CHAN. FOREVER AND
NEVER GONE." ucap Chinen pelan.
"ME TOO CHII. FOREVER AND NEVER
GONE." jawab Sakura dengan lemah lembut dan tersenyum.
"Kalau begitu aku antar kau pulang ya.
Kasihan kalau terlalu malam berlama-lama disini. Hehehe." ucap Chinen
sambil mengelus rambut Sakura.
"Hai Chii. Arigatou buat surprize nya
ya." kata Sakura sambil tersenyum.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Arigatou karena sudah mengantarkanku
sampai dirumah Chii. Selamat malam dan selamat tidur, mimpi indah." ucap
Sakura memberi ucapan pada Chinen.
"Dou itashimashitei Sakura-chan. Always
nice dream too Honey. Kalau gitu sampai ketemu besok." sapa Chinen dan
langsung pulang.
"Dor !! Sakura-chan lama sekali
perginya." tanya seorang wanita yang mengejutkan Sakura.
"Akira-chan !! Kau buat aku kaget saja
deh !! Ada apa sih ?" tanya Sakura sedikit jengkel.
"Haha gomen ne Sakura-chan.Sudah malam
nih ayo cepat tidur sana !" suruh Akira.
"Hahaha hai Akira-chan aku tidur duluan
ya." ucap Sakura yang tanpa banyak bicara langsung kekamarnya.
Lalu langkah Sakura terhenti oleh karena ada
Inoo di luar.
"Inoo-chan kau belum tidur ?" tanya
Sakura yang tiba-tiba mengejutkan Inoo.
"Ah Sakura-chan. Belum kok lagi tidak
bisa tidur nih. Sebenarnya ya sudah ngantuk sih tapi tidak bisa tidur, aneh ya.
Hehehe." jawab Inoo dengan tersenyum.
"Oh gitu ya. Hehehe. Lucu juga kamu
Inoo-chan." ucap Sakura dengan tersenyum juga.
"Kau baru saja pulang dari berkencan
dengan Chii ? Bagaimana ? Menyenangkan ?" tanya Inoo tersenyum.
"Kenapa tiap aku setelah pulang bersama
Chii dia selalu tanya tentang itu ya ?" gumam Sakura dalam hati.
"Ehem.. Sakura-chan ada apa kok melamun ?
Kencannya tidak menyenangkan ya ? atau awal-awalnya menyenangkan tetapi
akhir-akhirnya jadi tidak menyenangkan ?" tanya Inoo yang membuyarkan
lamunan Sakura.
"Eh ! Nani ? Tidak kok justru
menyenangkan bahkan si Chii memberiku kejutan yang special sekali. Aku ingin saathari
ultahnya nanti aku akan beri kado yang special untuknya. Seandainya saja Tuhan
memberiku usia yang panjang, pasti aku akan bahagia sekali." jelas Sakura
dengan suara yang memelas.
"Sssttt." jari telunjuk Inoo tepat
di bibir Sakura. "Kau tidak boleh seperti itu, aku tahu penyakit kankermu
itu akan makin parah setiap harinya. Tetapi kau harus tetap berpikiran positif
Sakura-chan. Banyaklah berdoa agar kau dan Chii bisa bersama sampai ke
pelaminan. Bahkan sampai maut memisahkan kalian berdua." nasehat Inoo
dengan lemah lembut.
"Aku tahu itu Inoo-chan. Tapi....
Tapi..." suara Sakura terhenti karena dia melihat Shori yang sedang
berdiri di balik tembok.
"Mmm... Yang dikatakan Inoo-chan benar
Sakura-chan. Kau harus optimis dalam menghadapi ini. Aku yakin karena takdirmu
itu tidak sekarang, melainkan masih lama Sakura-chan. Tetaplah optimis."
Saran Shori pada Sakura dengan lembut dan sedikit ragu-ragu.
"Arigatou gozaimashita minna. Hontou ni
arigatou gozaimashita. Aku akan berusaha untuk terus optimis dan terus berdoa
agar penyakitku segera hilang. Tapi aku mohon agar kalia tidak memberi tahu
pada Chii aku tidak mau kalau dia terlalu khawatir padaku." ucap Sakura
dengan penuh permohonan.
"Tapi lama-kelamaan dia akan segera tahu
Sakura-chan." jelas Shori dengan wajah khawatir.
"Iya aku tau. Lebih baik dia mengetahui
sendiri akhirnya. Paling tidak dia tidak perlu tahu sampai aku sembuh dari
penyakitku ini. Entah mengapa tiba-tiba aku terkena penyakit kanker."
jelas Sakura dengan sedih dan kecewa.
"Ya sudah yang penting saranku kau harus
optimis dan terus berdoa dan juga terus berusaha untuk hidup. Okay. Ya sudah
kau tidur saja ya." jelas Inoo menyarankan danmenyuruh Sakura untuk tidur.
"Hai Inoo. Kalau gitu aku duluan
ya." ucap Sakura sambil meninggalkan Inoo dan Shori.
~~~~~~~~~~~~~~~~~
""KRING-KRING"" suara
keitai Sakura berdering dipagi hari.
"Mmm..... Hoaammm... Siapa ya yang
menelepon pagi-pagi begini." tanpa berpikir panjang Sakura langsung
membuka keitainya.
"Ternyata My Prince." gumamnya.
"Ohayou gozaimasu Chii." sapa Sakura dengan ramah.
"Ohayou Gozaimasu Sakura-chan. Apa aku
membangunkanmu di pagi-pagi begini. Gomen ne kalau aku mengganggu tidurmu,
Honey." Ucap Chinen.
"Daijoubu Chii. Ada apa kau meneleponku
?" tanya Sakura heran.
"Mmm... Hanya tanya saja kok, nanti
saat berangkat ke sekolah mau berangkat bersama ? Gomen ne karena kemarin lupa
bertanya sama kamu." jelas Chinen.
"Daijoubu Chii. Orang terkadang lupa
sudah biasa. Hehehe. Hai Chii." ucap Sakura dengan tersenyum.
"Oke deh. Aku jemput nanti 30 menit
sebelum sekolah kita masuk ya. Hehehe. Bye Honey. Muah! Hahaha." sapa
Chinen dengan memberikan kiss bye.
"Muah too. xixixi." ucap Sakura
sambil tertawa pelan.
~~~~~~~~~~~~~~~~
"Sumimasen !" suara seorang pemuda
yangl mengetuk pintu.
"Chotto......" ketika mendengar
ketukan pintu seorang wanita membukakan pintu itu.
"Eh! Chii apa kabar." sapa Nagiko
yang membukakan pintu untuk Chinen.
"Kenapa harus Nagiko yang membuka
pintunya ? Kenapa tidak Sakura-chan saja yang membuka pintunya. Huh menyebalkan
!" gumam Chinen sedikit kesal.
"Hey Chii ada apa kok mendadak melamun
seperti itu ?" tanya Nagiko sambil menepuk pelan pundak Chinen
"Eh! Gomen na Yama-chan. Baik saja kok.
By the way mana Sakura-chan ?" tanya Chinen secara mendadak.
"Na...Nani ! Kenapa Chii selalu
mencari Sakura-chan sih. Sebal rasanya. Huh !" gumam Nagiko dalam
hati.
"Hey ! Yama-chan kok malah kamu yang
gantian melamun ? Ada apa ?" tanya Chinen yang tiba-tiba membuyarkan
lamunan Nagiko.
"Eh ! Tidak apa-apa kok. Si Sakura-chan
baru diatas." jelas Nagiko dengan sedikit kecewa.
"Tuh Sakura-chan nya sudah turun."
jelas Nagiko sambil menunjuk Sakura.
"Hahaha tadi dia aku kirimi e-mail
Yama-chan. Xixixi. Kalau begitu kami berangkat dulu ya." seru Chinen
sambil menggeret tangan Sakura.
"Yama-chan aku berangkat dulu ya kasih
salam sama yang lainnya. Arigatou." seru Sakura dari suara kejauhan.
"Hai !!" jawab Nagiko dengan cepat
dan dengan sedikit kesal. Maklumlah Nagiko sudah lama menyukai Chinen sejak
mereka saling bertemu. Hanya sajs Chinen lebih menyukai Sakura daripada
dirinya. Itulah yang membuat Nagiko menjadi kesal.
"Apa tidak ada kesempatan bagiku untuk
bisa menjadi kekasihnya Chii ? Mengapa dia menyukai Sakura yang penyakitan
seperti itu. Hih !! Merinding aku !!" Gumam Nagiko kesal yang tiba-tiba tubuhnya tergerak
sendiri karena geli dan dia langsung kembali kekamarnya untuk bersiap-siap ke
sekolah.
~~~~~~~~~~~~~~~~
Setibanya disekolah.
"Sakura-chan, boleh kan aku tanya soal
Matematika ? Kau sepertinya ahli di pelajaran Matematika." tanya Chinen
sambil tersenyum.
"Haha. Hai Chii." ucap Sakura dengan
ramah.
Lalu mereka berdua langsung menuju ke kelasnya
untuk membahas soal matematika.
"Nah ini nih Sakura-chan. Nomor 4 dan 7
aku tidak bisa. Kau bisa memberi tahu caranya ?" tanya Chinen dengan ramah.
"Oh soal ini. Bisa kok. Sini aku jelaskan
caranya. ......." lalu Sakura mulai menjelaskan soal matematika itu.
"Nah sekarang kau sudah tahu caranya kan atau malah kebingungan karena aku
menjelaskannya tadi cepat-cepat ? Gomen na Chii" tanya Sakura sambil
menahan rasa sakitnya.
"Daijoubu Sakura-chan. Aku sudah mengerti
kok. Malah lebih mengerti kalau kamu yang menjelaskan. Hehehe." seru Chii
sambil tertawa.
TING TONG - TING TONG. Bel masuk sekolah telah
berbunyi
"Ya sudah kembali duduk sana sudah bel masuk
sekolah loh !" suruh Sakura yang setelah mendengar bel berbunyi.
Setelah semua siswa kelas 3-A duduk, tak lama
kemudian Azura sensei yang merupakan wali kelas mereka telah masuk ke kelas.
"Ohayou gozaimashita minna !" sapa
Azura Sensei pada murid-muridnya.
"Ohayou gozaimashita Sensei !" sapa
murid-murid pada Azura Sensei.
"Hai. Sekarang kitra mulai pelajaran kita
hari ini minna." ucap Azura Sensei dengan ramah pada murid-muridnya.
"Hai Sensei !" seru para murid
sambil mempersiapkan buku mata pelajaran.
~~~~~~~~~~~~~~~
TING - TONG. TING - TONG. Bel sekolah pun
telah berbunyi pertandakan waktu pulang sekolah.
"Hay Sakura ! Kau pulang denganku atau
dengan Chii ?" tanya seorang pemuda yang mengejutkan Sakura.
"Eh ! NakaKen !! Aku pulang bersama Chii
kok. Kau pulang sendiri tidak apa-apa kan. Hehe. Gomen na NakaKen."
"Daijoubu Sakura-chan. Ya sudah aku
duluan ya." seru Kento sambil melambai-lambaikan tangannya kearah Sakura
dan Chinen. Tiba-tiba langkah Kento terhenti karena Kento mendengar Sakura yang
mendadak merintih kesakitan.
"Ah!! Aduh !!" teriak Sakura
merintih kesakitan hingga sampai membungkuk tubuhnya.
"Ah Sakura-chan kau tidak apa-apa ?"
tanya Chinen yang tengah-tengahnya khawatir akan keadaan Sakura.
"Daijoubu ne Chii. Aku baik-baik saja
kok. Mungkin perutku sedikit sakit soalnya terkadang aku makan sering
terlambat, jadi sudah terbiasa kalau sakit. Hehehe." jelas Sakura yang
berusaha menutupi penyakitnya.
"Benarkah ?? Tapi sepertinya lumayan
parah. Perlu aku antar ke Rumah Sakit ?" tanya Chinen yang masih khawatir.
"Tidak usah Chii. Daijoubu ne Chii. Lebih
baik kita pulang saja." ucap Sakura yang masih merintih kesakitan.
"Baiklah Chii lebih baik kamu bawa pulang
Sakura supaya dia bisa beristirahat di Perumahannya." Saran Kento pada
Chinen.
"Haii Naka-Ken." ucap Chinen
menyanggupi dan langsung menopang Sakura sampai di mobilnya.
~~~~~~~~~~~~~~~
"Sumimasen !! Ada orang dirumah ??"
ucap Chinen sambil mengetuk pintu.
"Chotto ...." terdengar suara lelaki
yang berada didalam itu. "Oh Chii Sakura-chan kau sudah pulang. Loh ada
apa denga Sakura ?" tanya Inoo heran.
"Dia tadi kesakitan, jadi aku bawa
langsung dia pulang." Jelas Chinen dengan wajah yang masih terlihat
khawatir.
"Arigatou Chii sudah mengantarkan ku
pulang. Gomen na karena sudah merepotkanmu." ucap Sakura dengan suara yang
lemas.
"Dou itashimashita. Banyak istirahat ya
Sakura-chan. Kalau begitu aku pulang dahulu." ucap Chinen sambil
meninggalkan Sakura dan Inoo.
~~~~~~~~~~~~~~~
"Chii !!" seorang wanita tiba-tiba
mengejutkan Chinen.
"Ah ! Lagi-lagi Nagiko. Apa sih maunya
?" gumam Chinen dan langsung pergi begitu saja tanpa memerdulikan
Nagiko.
"Chii !! Tunggu !!" Lalu Nagiko
berlari dan akhirnya dia berhasil menggenggam tangan Chinen.
"Ada apa sih ? LEPASS TIDAK !!"
bentak Chinen sambil berusaha melepas genggaman erat dari Nagiko.
"Tidak akan. Kau tahu kan betapa aku
sangat mencintaimu Chii. Bahkan tadi saat kau mencari Sakura, itu saja sudah
membuatku cemburu pada Sakura karena dia telah merebut semua yang harus menjadi
hak aku. Aku mohon kasih aku kesempatan untuk membuatmu terus bahagia dan kau
tidak akan menyesalinya." jelas Nagiko berusaha meyakinkan Chinen.
"Tidak !! Aku ini sudah menjadi miliknya
Sakura dan Sakura sudah menjadi milikku, jadi kau jangan berharap bisa
meyakinkanku, Yama-chan !!" ucap Chinen sambil meninggalkan Nagiko secara
langsung dan melepaskan genggaman erat tangan Nagiko dengan kasar.
"Kenapa sih selalu saja Sakura yang
dia pikirkan. Mungkin suatu saat kau akan berpaling padaku lagi. Inilah tekadku
!" gumam Nagiko sedikit kesal sambil mengepalkan tangannya.
~~~~~~~~~~~~~~~~
"Aku ingin membuat kejutan yang
special untuk Chii, tapi kira-kira bertahan tidak ya aku ?? Sesungguhnya saat
ultah Chii aku sudah harus sembuh jadi Chii tidak perlu mengkhawatirkan tentang
kondisi ku. Tuhan tolong sembuhkan aku agar aku bisa membahagiakan semua orang
yang aku sayangi termasuk Chinen orang yang sangat aku cintai." gumam
Sakura dengan suara melemah.
KRING-KRING keitai Sakura tiba-tiba berbunyi
dan sampai membuyarkan lamunan Sakura. "Ternyata Chii yang mengirimku
e-mail." gumamnya sambil membaca isi e-mail tersebut.
dari : chiinenyuri@yahoo.jp
subyek : rasa gelisah
"Sakura-chan kau tidak apa-apa kan ? dan sakitmu bagaimana sudah lumayan membaik belum ? I wish you will get well soon honey :* "
'chiinen'
"Andaikan kau tahu bahwa sebenarnya penyakitku ini sangat parah Chii. Tapi aku tetap berusaha untuk hidup dan optimis." gumam Sakura dengan bersedih.
"Sakura-chan bolehkah aku masuk ? Aku
membawakan makanan dan minuman untukmu." seorang wanita yang berada diluar
mengetuk pintu kamar Sakura.
"Masuklah !" suruh Sakura dengan
suara yang masih melemas.
"Kami kira kau sudah istirahat ternyata
belum. Ini kami bawakan makanan sup sayur lettuce agar kau jadi sehat
selalu." jelas Kotomi dengan penuh perhatian.
"Hai Sakura-chan. Dimakan ya sup nya enak
loh !!" ucap Akira dengan semangat.
"Hahaha. Hai." jawab Sakura singkat
sambil mencoba sup buatan Kotomi dan Akira.
"Bagaimana ? Enak tidak ??" tanya
Kotomi yang sedikit penasaran.
"Hmm... Enak kok. Hangatnya terasa
loh." jelas Sakura dengan tersenyum. "By the way bisakah
kalian membantuku untuk mempersiapkan kejutan untuk Chii ?" tanya Sakura
dengan sedikit memohon.
"Hai. Tentu saja." jawab Kotomi dan
Akira menyetujui.
"Hmm begini ..........." Lalu Sakura
memulai menceritakan.
"Oh begitu rupanya. Daijoubu. Aku dan
yang lainnya akan membantu mempersiapkan ide mu itu." jawab Akira.
"Arigatou gozaimashita minna." ucap
Sakura dengan senang.
" Iya besok sudah 2 hari menjelang
ultahnya Chii. Jadi nanti yang lain aku beri tau untuk membantu kita dan kamu
jangan khawatir ya Sakura-chan." kata Kotomi sambil menepuk pelan pundak
Sakura.
"Sankyuu Kotomi-sama." ucap Sakura
pelan.
~~~~~~~~~~~~~~~~~
Lalu keesokan harinya Sakura, Akira, Kotomi,
Kento, Inoo, dan Shori mulai megerjakan ide yang diusulkan oleh Sakura. Mereka
ingin membuat Special Gift untuk Chinen Yuri dihari ultahnya. Akhirnya
mereka pun tlah selesai membuat Spceial Gift untuk Chinen.
"Nah sekarang sudah siap nih. Lalu
rencana selanjutnya apa ?" tanya Kento.
"Selanjutnya, serahkan saja padaku, aku
akan menyusul kerumah Chii sekarang." ucap Sakura sambil melangkahkan kaki
menuju ke tempat garasi untuk mengambil kendaraan pribadinya.
"Sakura-chan sebaiknya kau hati-hati.
Takutnya sakitmu nanti kambuh lagi." kata Shori menyarankan.
"Hai." jawab Sakura singkat.
~~~~~~~~~~~~~~~~
KRING KRING. Keitai Chinen berbunyi pertanda
ada pesan masuk.
dari : sakuraharuno@yahoo.jp
subyek : berkencan
"Ohayou Honey :* aku ada diluar rumahmu sekarang, dan aku ingin mengajakmu untuk pergi kesuatu tempat. Biasa ada surprize untukmu :*"
'sakura'
"Ah Sakura-chan ternyata kau ada diluar
rumahku. Lebih baik aku harus membalas kiriman dulu setelah itu
bersiap-siap." ucap Chinen yang memulai mengetik keyword keitainya untuk
membalas kiriman dari Sakura.
KRING KRING. Keitai Sakura berbunyi pertanda
balasan kiriman dari Chinen.
dari : chiinenyuri@yahoo.jp
subyek : hehehe
"Ohayou Honey :* tunggu sebentar ya aku
harus siap-siap dahulu. 10 menit kemudian aku sudah turun kebawah.
Sankyuu :3 ."
'chiinen'
"Hahaha baiklah Chii. Setia menunggu
kok." batin Sakura sambil tersenyum.
Tak lama kemudian terdengar suara pintu
terbuka.
"Gomennasai Honey. Aku terlalu lama ya ?
Hontou ni gomennasai Honey." ucap Chinen sedikit menyesal.
"Daijoubu Honey. Lagipula aku bisa
melihat-lihat taman mu yang subur-subur kok dapat menyegarkan mata. Hehehe.
Kalau begitu langsung saja yuk, tapi kamu harus pakai kain ini untuk menutupi
matamu agar kau tidak langsung tahu kejutannya. Hehehe." ucap Sakura sambil
mengikatkan kain itu ke mata Chinen.
"Hahaha. Hai Sakura-chan. Tapi aku
dituntun ya. Hehehe." ucap Chinen sedikit manja.
"Hahaha kamu ini seperti ga tahu aku aja
Chii. Sudah pasti dong. Nah genggam tanganku ya aku tuntun sampai ke mobil
aku." suruh Sakura dengan lemah lembut.
"Hai Sakura-chan." jawab Chinen
bersemangat.
~~~~~~~~~~~~~~~
Tak lama kemudian sampailah Chinen dan Sakura
di suatu tempat yang berdekatan dengan pemandangan yang indah.
"Nah kita telah sampai nih Chii. Seperti
yang kau katakan padaku saat kau memberiku kejutan dahulu. Okey." suruh
Sakura dengan tersenyum.
"Hai Sakura-chan." ucap Chinen
dengan semangat.
"Okay siap-siap ya Chii.
One...Two...Three.... SURPRIZE !!!! Bagaimana kau suka ?" tanya Sakura
setelah membuka kain yang menutupi mata Chinen.
"Kyaaaa. Kawaii ne Sakura-chan. I..Ini
special sekali untuk ku. Arigatou gozaimashita Sakura-chan." ucap Chinen
gembira sambil memeluk erat Sakura.
"Dou Itashimashitei Chii. Syukurlah kalau
kau suka hadiah dari aku dihari special mu ini." ucap Sakura pelan sambil
membalas pelukan Chinen.
Perlahan-lahan Sakura mulai pingsan karena
penyakitnya telah kambuh lagi dan itu membuat Chinen terkejut.
"Sakura-chan !! Sadarlah !! Sakura-chan
!!" teriak Chinen menyebut nama Sakura dan langsung dibawanya ke rumah
sakit.
~~~~~~~~~~~~~~~
KRING KRING. Terdengar
suara keitai Inoo Kei yang berbunyi.
dari : chiinenyuri@yahoo.jp
subyek : berita buruk
"Ohayou Inoo-chan. Aku ingin memberi tahu sekarang Sakura di rumah sakit karena dia tadi pingsan saat memberiku kejutan tadi. Tolong beritahukan pada yang lainnya. Sankyuu."
'chiinen'
"Na..Nani ?? Sakura dirumah sakit ?
Jangan-jangan penyakitnya kambuh lagi." gumam Inoo dengan ekspresi
terkejut. Lalu Inoo segera memberitahu pada yang lainnya.
"Minna !! Gawat Minna !!" teriak
Inoo mericuhkan suasana.
"Ada apa Kei-ni kok teriak-teriak begitu
?" tanya seorang pemuda yang tiba-tiba mengejutkan Inoo
"Eh Shori. Sa..Sakura sekarang dirumah
sakit tadi Chii baru saja mengirimku pesan. Nih lihat pesan dari Chii."
jelas Inoo sambil menunjukkan pesan keitainya pada Shori.
"Oh ternyata ..... Tapi kenapa Sakura
bisa sampai dirumah sakit ? Apa penyakitnya kambuh lagi ??" tanya Shori
sambil mengembalikan keitai Inoo.
"Kemana yang lainnya ?" Tanya Inoo
penasaran.
"Itu pada datang tuh." seru Shori
sambil menunjuk.
"Ada apa Inoo-chan ? Kok tadi aku dengar
kau teriak-teriak ?" tanya Kento yang baru saja datang disusul dengan
Akira dan Kotomi
"Begini, Sakura-chan masuk kerumah sakit
dan sepertinya penyakitnya mulai kambuh lagi." jelas Inoo dengan suara
melemas.
"Na..Nani ?? Kalau gitu kita langsung
bersiap-siap saja untuk pergi ke rumah sakit." ucap Kotomi tanpa banyak
bicara dan langsung kembali ke kamarnya untuk berganti pakaian.
"Hai." jawab semuanya sambil
bersiap-siap.
~~~~~~~~~~~~~~~
KRING - KRING. Terdengar suara keitai Chinen
sambil dengan perasaan panik.
"Konnichiwa Chii. Rumah sakitnya
letaknya dimana ?" tanya seorang pemuda dalam telepon itu.
"Rumah Sakit langganan ayahnya
Sakura-chan, Kei-ni." jawab Chinen memberi tahu.
"Hai Chii. Sekarang aku dan yang
lainnya segera berangkat ke rumah sakit." jelas Inoo dan langsung
menutup teleponnya.
"Hai." jawab Chinen singkat.
~~~~~~~~~~~~~~
"Chii !" panggil Inoo dan segera
menghampiri Chinen. "Bagaimana keadaan Sakura ?" tanya Inoo sedikit
khawatir.
"Iya Chii bagaimana keadaan Sakura
?" ucap Kotomi lembut.
"Kata dokter dia terkena penyakit kanker
stadium 2. Sebenarnya penyakit itu bisa disembuhkan kalau dia dioperasi dan
jika didiamkan lama-kelamaan menjadi stadium akhir dan bisa meninggal."
jelas Chii dengan bersedih.
"Ya sudah lebih baik dilakukan operasi
saja gimana ? Demi kesembuhan Sakura sebelum penyakitnya tersebar ke
mana-mana." saran Kento.
"Jangan langsung begitu NakaKen. Lebih
baih kita hubungi saja orang tuanya. Chii orang tua mu dan orang tua Sakura
sama-sama pergi ke London kan ? Lebih baik kamu kasih tahu sama orang tuanya
Sakura." jelas Inoo meyarankan.
"Hai !" Lalu Chinen mengambil
keitainya dan menghubungi orang tua Sakura.
~~~~~~~~~~~~~~
Lalu Chinen memberitahu orang tua Sakura
melalui via keitainya. Setelah orang tua nya tahu mereka menyarankan pada
Chinen agar Sakura lebih baik dioperasi demi kebaikkan Sakura. Lalu mulailah
proses pengoperasian Sakura. 1 bulan berikutnya Sakura telah sembuh total dari
penyakit kankernya itu.
"Sakura-chan. Anakku !" seorang
wanita tua memanggil dengan bersemangat.
"Ibu !! Ayah !!" seru Sakura sambil
menghampiri kedua orang tuanya. "Bu.. Yah.. Aku rindu pada kalian."
ucap Sakura sambil memeluk orang tuanya.
"Kami juga merindukan mu,
Sakura-chan." ucap Ayah dan Ibu Sakura dan membalas pelukan anaknya itu.
"Bu.. Yah.. mereka akrab sekali ya."
ucap Chinen terharu.
"Hai Chii. Sangat akrab. Bagaimana kamu
dengan Sakura ? baik-baik saja kan ?" tanya Ibu Chinen.
"Iya, Bu baik kok." jawab Chinen
tersenyum.
Lalu orang tua Sakura menghampiri orangtua
Chinen dan langsung mengatakan sesuatu pada Chinen.
"Chii, arigatou gozaimashita karena sudah
menjaga Sakura-chan selama kami di London." ucap Ayah Sakura terharu.
"Dou itashimashitei Om Haruno. Saya tetap
menjaga Sakura dengan segenap hatiku Om Haruno" ucap Chinen sambil
menunjukkan uluh hatinya.
~~~~~~~~~~~~~~
"Minna. Sepetrinya kita perlu membuat
kejutan untuk Sakura dan Chii. Hari ini kan genap 1 tahun mereka menjadi
sepasang kekasih." bisik Kotomi pelan.
"Hmm... Tapi masa si Sakura sama Chii
tidak tahu kalau hari ini genap 1 tahun mereka menjadi sepasang kekasih ?"
tanya Inoo sedikit ragu-ragu.
"Mmm... Tapi tidak salah juga kok kalau
kita buat kejutan untuk mereka berdua dan aku tahu apa yang harus kita
lakukan." ucap Akira sambil tersenyum lebar.
"Begini instruksinya......" lanjut
Akira sambil menjelaskan.
"Kyaaaa. Pemikiran Akira-chan sama dengan
aku. Baru saja aku mau mengatakan itu." seru Shori.
"Sudah-sudah. Sekarang kita mulai
instruksinya." ucap Kento dengan bersemangat.
~~~~~~~~~~~~
"Ah. Pesan masuk dari Kei-ni ? Apa ya
kira-kira." gumam Sakura dan langsung membuka pesan tersebut.
dari :
inookei@yahoo.jp
subyek : apa saja
hehehe :D
"Konnichiwa
Sakura-chan. Aku mau kau hadir menemuiku ditempat saat kau dan Chii jadian itu
jam 7 malam. Ada hal penting yang mau aku bicarakan dengan kau. Sankyuu"
'inoo kei'
"Nani ?? Hal penting ? Kira-kira apa
ya ?" gumam Sakura dan langsung ke kamarnya untuk bersiap-siap.
~~~~~~~~~~~~~~
"Hohoho. Kei-ni mengirim ku pesan. Apa ya
isinya." seru Chinen dengan tertawa sambil membuka keitainya.
dari :
inookei@yahoo.jp
subyek : apa saja
hehehe :D
"Konnichiwa Chii.
Aku mau kau hadir menemuiku ditempat saat kau dan Sakura-chan jadian itu jam 7
malam. Ada hal penting yang mau aku bicarakan dengan kau. Sankyuu"
'inoo kei'
"Nani ?? Mmm.. Hal penting apa yang akan
dia katakan ya. Mmm.. lebih baik aku langsung berangkat saja" ucap Chii
sambil menuju kamarnya.
~~~~~~~~~~~~~~
"Ya ampun balasan pesannya bersamaan.
Tapi yang penting kan tugasku sudah beres tinggal menjalankan rencana
berikutnya."
ucap Inoo sambil meletakkan keitainya didalam
kantong celananya.
Lalu tibalah Chinen dan Sakura secara
bersamaan ditempat saat mereka pertama kali jadian.
"Loh Chii sedang apa kau disini ?"
tanya Sakura sambil menepuk pelan pundak Chii.
"Kamu sendiri juga sedang apa disini,
honey ?" tanya Chinen yang tengah-tengah nya terkejut.
"Aku kesini karena Kei-ni yang menyuruhku
dan katanya ada hal penting yang ingin dia katakan padaku." jelas Sakura.
"Loh kok sama ya ? Sii Kei-ni juga bilang
seperti itu. Ini aneh sekali." ucap Chinen dengan bingung.
Tiba-tiba terdengar suara kembang api yang
mengejutkan suasana mereka berdua.
"Ya mana ada kembang api segala.
Sebenarnya ada apa sih ini semua ?" ucap Chinen yang semakin bingung.
"Eh lihat itu Chii tulisan yang ada
dilangit sana." seru Sakura sambil menunjuk kearah langit.
"Loh itu bukannya tulisan kanji nama kita
berdua ? Kamu membuat kejutan lagi untukku ya Sakura-chan ?" tanya Chinen
menebak.
"Bukan Chii. Aku tidak membuat kejutan
seperti ini untukmu, kau tau sendiri kan kalau aku sebenarnya tidak begitu suka
dengan kembang api karena suaranya yang berisik." seru Sakura dengan
sedikit jengkel.
"Lalu ini semua yang membuat siapa ? Kalau
bukan kau ?" tanya Chinen dengan menaikkan alisnya.
"SURPRIZE !!!" terdengar suara ramai
sehingga mengejutkan Chinen dan Sakura.
"Ya ampun minna-san. Aku terkejut sekali.
Ternyata ini kalian semua yang membuatnya ?" tanya Chinen yang masih
sedikit penasaran.
"Hai. Ini semua idenya Akira-chan. Kalian
tidak tahu kalau hari ini genap 1 tahun kalian menjadi sepasang kekasih ?"
tanya Kento dengan penasaran.
"Astaga. Aku hampir lupa dengan
......" kata Sakura dan Chinen yang tiba-tiba terhenti. Lalu mereka saling
berpandangan karena tadi berbicara dengan bersamaan lalu mereka langsung
tertawa.
"Hahaha. Gomennasai Chii karena aku
hampir lupa dengan hari yang special ini." seru Sakura dengan menyesal.
"Hahaha. Gomennasai ya Sakura. Entah
mengapa aku bisa sampai lupa juga." ucap Chinen dengan sedikit tertawa.
Lalu mereka saling berpelukan dan tak lama
kemudian bibir mereka menyatu satu dengan yang lainnya.
The End
*hope you minna like
it
sankyuu :))
No comments:
Post a Comment