NOTE: Reader, before you browsing to reading please make sure you read fanfiction in here according to your age. If you not yet 17 yo, we suggest you to read fanfiction with rating G, PG-13, PG-15. Rating NC-17 and NC-21 just for addult. Please follow this rule shake your self!

Saturday, March 23, 2013

[Oneshot] Menginap di Rumah Keito



Author : Nikhe a.k.a bini Yamada Ryosuke.
Judul  : Menginap di Rumah Keito
Genre : yang pasti fanfiction ini tidak romantis & comedy
Rating : General
A/N   : Mohon maaf jika ada kesalahan nama,tempat dan kejadian. Dan author juga meminta maaf jika menistakan ichiban-ichiban kalian.

***
Sabtu pagi Yamada yang masih mengenakan piyama  berlari-lari menuju kamar kecil yang ada di sudut kamarnya,tetapi kamar mandi tersebut sudah ada penghuninya.
“siapa di dalam? Cepetan dong” teriak yamada sambil menggedor-gedor pintu WC.
“aku, Dai-chan. Kamar mandi yang lain saja sana” usir Daiki sambil bernyanyi-nyanyi kecil melanjutkan mandinya.
“kau ini mandi atau berhibernasi sih?”gerutuYamada segera pindah lokasi menuju kamar mandi di pengkolan lorong yang baru selesai digunakan Yuya.
Sementara itu Yabu mencari-cari soulmatenya si bungsu yang dari subuh belum terlihat batang hidungnya, dicarinya di laci, di kolong meja,dilipatan buku, sampai dalam toples tetapi hasilnya nihil. Setelah pencarian yang begitu panjang dan melelahkan, dilihatnya seonggok anak manusia yang tengah hikmad memeluk bantal guling dibawah hangatnya selimut berbulu.
“hey bungsu, bangun,” Yabu menggerakkan badan Ryu berkali-kali, tetapi tidak ada respon sama sekali,”mungkinkah dia?” gumam Yabu
Byurrrrrrrrrrrrrrrr,,, Yabu menarik selimut yang menutupi tubuh Ryu dan menyiramnya dengan segelas air.
“hey kau penjahat, maju kesini kalau berani” Ryu berdiri spontan dengan ancang-ancang silat gaya kodok ngesot.
“hishh, kau ini,” Yabu mendorong kepala Ryu,”jam segini belum bangun”
“ahhh,, yabu-chan. Tidak bisakah kau membangunkanku sedikit lebih romantis?” Ryu menggaruk-garuk kepalanya.
“romantis? Nyawaku sudah hampir di tenggorokan karena berteriak-teriak memanggilmu, awalnya kukira Tuhan yang lebih dulu memanggilmu” Yabu berseringai.
“sembarangan, kalau aku harus dipanggil kau pasti yang lebih dulu dipanggil. Secara, kau sudah sesepuh disini” Ryutaro tak mau kalah.
“ah, sudah mandi sana. Coba lihat bantalmu, berapa banyak puau yang sudah kau ciptakan tadi malam?” Yabu menunjuk bantal Ryu yang lebih mirip peta dunia.
Ryutaro bergerak dengan lamban namun pasti menuju kamar mandi dan yabu kembali ke kamarnya mengganti pakaian serta bersiap-siap untuk pergi kerumah Keito.
“gila, kamu ganteng banget sih. Hikaru, kamu luar biasa,” Hikaru berbicara dengan bayangannya di kaca sambil menirukan gaya berbicara vokalis band dari negeri batik,”kamu memang makhluk tuhan paling tampan sedunia, tak ada satu makhluk pun yang mampu mengalahkan ketampananmu di belahan bumi ini” Hikaru semakin percaya diri.
“fitnah,itu kebohongan besar” tiba-tiba inoo menimpali,”ya tuhan tolong cepat sadarkan manusia satu ini, jangan biarkan dia berlarut-larut hidup dalam khayalan”
“apa? Bilang saja kau iri. Kau tidak punya dua gingsul sepertiku” Hikaru memamerkan dua gigi gingsulnya.
“iri? Pipimu bahkan tidak setembem pipiku” Inoo mencubit-cubit pipinya sendiri.
Ketika perdebatan pamer ketampanan sedang berlangsung muncullah dua orang dengan berpose seperti model majalah yasin di pintu kamar.
“hay” sapa Ryutaro dan Yabu bersamaan. Ryutaro yang mengenakan sneakers berwarna biru tua, skinny jeans berwarna hijau, kemeja berwarna orange, dengan balutan jaket berwarna merah, topi berwarna hitam dan kacamata biru tanpa kaca. Sedangkan yabu mengenakan sepatu kulit berwarna merah, skinny jeans berwarna biru muda, kemeja kuning, dasi kecil berwarna pink dan mengenakan kacamata dengan model yang sama dengan kacamata Ryutaro berwarna coklat.
“heh, kalian cerah sekali,” Hikaru memincingkan mata ke arah dua model nyasar tersebut,”matahari saja tak sanggup menyaingi kalian”
“aku bahkan tidak bisa membedakan antara kalian dan kue lapis warna” Inoo menggeleng-gelengkan kepala.
“ah, jangan terlalu memuji,” Yabu mendorong pelan bahu Inoo sambil tersenyum kecil,”kami tau, kami memang fashionable”
“apa?kalian fashionable. Kiblat fashion mana yang kalian ikuti?” tanya Hikaru.
“hika-chan, ini sedang menjadi trend di negeri batik. Kami sedang melakukan tabrak warna,”jawab Ryutaro dengan bangga”bagus kan?”
“he eh, bagus kok Ryu. Bagus untuk dibuang” jawab Inoo ketus.
Yuya yang sedang lewat melalui kamar itu berhenti dan membelokkan langkahnya tanpa menghidupkan lampu sen terlebih dahulu menuju arah kamar, lama di pandanginya dua makhluk Tuhan yang lebih mirip kumpulan cat warna anak TK.
“baka, apa yang kalian kenakan?,” hikaru menjewer telinga kedua makhluk tersebut, ”cepat ganti baju kalian kalau ingin ikut menginap di rumah Keito”
“Yuya-chan, akhu cakepp bangedd khan?” tanya Ryutaro dengan logat yang aneh.
“iya, kami celalu fashionable celamanya” tambah Yabu dengan logat yang sama.
“cemunguudddhhh qaqak,”Yuya mempelototi Yabu dan Ryutaro,” sudah-sudah, ganti baju kalian sana”
“huh, apa yang salah dengan pakaian kita” gerutu Ryutaro.
“lagi-lagi, idemu memang tidak pernah ada yang beres” Yabu menyalahkan Ryutaro. Kedua makhluk unyu tersebut meninggalkan kamar Hikaru dan Inoo dengan penuh kekecewaan.
************
            Yamada, Chinen, Yuto,Keito, Daiki,Yuya,Hikaru, dan Inoo sudah siap dihalaman depan,mereka akan segera berangkat ke rumah Keito untuk menghabiskan malam minggu disana.
“kemana duo matre?” tanya Keito
“tadi kusuruh mengganti pakaian, sebentar lagi juga keluar” jawab Yuya yang asyik memainkan game di ponselnya.
Akhirnya dua orang yang ditunggu-tunggu pun keluar, Ryutaro dan Yabu berjalan mengendap-endap menuju member lain yang tengah menunggu.
“hyaaa,,,”teriak Chinen yang sedang mendengarkan musik dari earphone terkejut dengan kehadiran Yabu dan Ryutaro,”ka..kalian siapa?”
“sssstttttthhhhhhhhh,, ini kami Yabu dan Ryutaro” jawab Yabu sambil membuka sedikit masker dari wajahnya.
Mendengar teriakan Chinen, ketujuh member lain mendekati sumber suara.
“Yabu, Ryutaro? Apa yang kalian kenakan?” tanya Daiki.
Semua mata tertuju pada dua onggok manusia yang mengenakan pakaian serba hitam, kacamata hitam dan wajah yang ditutupi masker.
“ini bukan acara detektif Ryu” Yamada menarik masker dari wajah Ryutaro.
“kalian kusuruh mengganti pakaian dengan pakaian normal, bukan seperti ini”ujar Yuya dengan nada agak tinggi.
“ahh, sudahlah. Biarkan saja mereka bergaya seperti itu, ayo kita berangkat sebelum hari semakin siang” ajak Yuto sambil masuk kedalam mobil.
Kesepuluh member Hey Say Jump berangkat menggunakan dua mobil. Di mobil pertama berisi Yuto,Inoo, Daiki,Yabu,dan Ryutaro. Sedangkan di mobil kedua berisi Yamada,Chinen,Hikaru,Yuya dan Keito.
Suasana perjalanan dalam mobil pertama :
Yuto yang sedang memakan camilan keripik kentangnya asyik mendengarkan musik melalui headset tidak mempeduikan Inoo dan Daiki yang sedang asyik bermain tebak-tebakan.
“Bis, bis apa yang paling keren?” tanya Daiki.
“BISa jadi aku” jawab Inoo sambil merapikan kerah bajunya.
“dusta”jawab Ryutaro dan Yabu bersamaan
“BUS apa yang paling disukai orang?”tanya Daiki lagi.
“BUSyett dah aku lagi” jawab Inoo dengan bangga.
“kebohongan publik”lagi-lagi Ryutaro dan Yabu menyangkalnya.
“ahhh,, Inoo-chan kamu lagi dong yang nanya” ujar Daiki dengan nada sewot.
“iya iya. Dai-chan, mobil apa yang paling ngetop” tanya Inoo
“MOBILang aku juga boleh” jawab Daiki sumringah.
“Kura-kura apa yang paling manis?” tanya Inoo lagi.
“KURAsa aku lagi tuh” Daiki semakin diawang-awang.
“stop stop stop,”Ryutaro menengahi pembicaraan dua makhluk narsis tersebut,” hentikan kegilaan ini”
“iya,”yabu ikut-ikutan membela si bungsu,”kalau kalian bisa jawab teka-teki dariku hebat. kalong, kalong apa yang jelek?”
“ehmmm..kalong bukan kalian berdua ya siapa lagi” jawab Inoo dan Daiki bersamaan sambil tertawa bahagia berhasil menjatuhkan Ryutaro dan Yabu.
Di tengah perjalanan ada orang yang menjual permen kapas dan mobil yang ditumpangi berhenti sejenak, Ryutaro, Yabu,Yuto dan Daiki membeli beberapa bungkus.
“Yuto, sepertinya aku lupa membawa dompet”ujar Ryutaro.
“lalu, tidak usah beli. Makan punyaku saja” jawab Yuto.
“ah, kau tega sekali. Tolong bayari kali ini saja” pinta Ryutaro sambil memasang tampang unyu dan mengedi-ngedipkan mata.
“kau kenapa? Cacingan?,”tanya Yuto. Karena Yuto yang memiliki hati seperti malaikat membayari belanjaan Ryutaro,”aku curiga, jangan-jangan kau sengaja meninggalkan dompetmu. Soalnya ini yang ke sembilan kali kau ketinggalan dompet”
“huhhh, dasar matre” cibir Daiki.
Tetapi Ryutaro pura-pura tidak mendengar, dan mereka melanjutkan perjalanan.
Sementara itu dimobil lainnya :
“baby baby give me one more night” teriak Yuya mengakhiri karaoke pribadinya, Sementara member yang lain hanya menggelengkan kepala melihat kebiasaan Yuya.
“chinen, bapak kamu drummer ya?” tanya yamada memulai pembicaraan.
“bukan yama-chan, memangnya kenapa?” Chinen balik bertanya.
“karena kamu telah menggebuk-gebuk hatiku” jawab Yamada di balas senyuman kecil dari Chinen.
“Yama chan, taukah kau bahwa kau telah melakukan kejahatan?” tanya Chinen.
“ah, tentu saja tidak” Yamada menolak tuduhan Chinen.
“benarkah, lalu bagaimana kau menjelaskan tentang pencurian hatiku yang telah kau lakukan” jelas Chinen sementara Yamada tersenyum-tersenyum nista.
“dan sebagai hukumannya kau akan ku penjarakan dihatiku selamanya” sambung Chinen.
“weekkk” Hikaru muntah beling melihat tingkah sepasang yang sedang kasmaran.
“Hikaru, bapak kamu dokter rumah sakit jiwa ya?” tanya Keito.
“kumohon kau jangan ikut-ikuta terkena virus itu Keito” pinta Hikaru.
“sudah percaya saja padaku, jawab saja” ujar Keito.
“iya, kok tau?” Hikaru merespon dengan sangat baik.
“dia pasti sudah kehilangan dua orang pasiennya” Keito menunjuk ke arah Chinen yang sedang bersandar di dada bidang Yamada.
“hahahahhaa,” Hikaru tertawa terpingkal-pingkal,” ah kau ini Keito jangan terlalu jujur”
***********
            Sesampainya di rumah keito langit sudah senja dan matahari hampir tenggelam, semua member lansung beristirahat, sesudah beristirahat mereka mempersiapkan makan malam. Yamada memasak dibantu dengan Chinen. Keito,dan Daiki membantu menyiapkan bahan. Yuto,Yuya dan Hikaru mencoba alat-alat musik yang ada di rumah Keito. Yabu bersemedi di kamar mandi, sedangkan Inoo sedang menceramahi Ryutaro.
“Ryu, apakah kau membawa buku kesini?” tanya Inoo.
“ahh Inoo-chan ini kan malam minggu, kenapa masih harus belajar sih” Ryutaro masih bergulat dengan stik PS dan matanya tak lepas dari layar televisi.
Jleeeeebbbbb,,, Inoo mematikan televisi dan membuat Ryutaro gusar.
“hyaaaa,, Inoo-chan apa yang kau lakukan?”tanya Ryutaro.
“senin kau akan melakukan ujian tengah semester tetapi kau tidak belajar sama sekali. Ini, pelajari buku-buku Keito” Inoo meletakkan seabrek buku dihadapan Ryutaro.
“Yabu-chaaaaaaaaaannnnnnnn” teriak Ryutaro meminta pertolongan.
“dia tidak akan mendengarmu, dia dilantai dua sedang bersemedi,” Inoo menaikkan alis kirinya,”pelajari ini” Inoo melemparkan buku matematika.
“aku tidak suka matematika, aku tidak suka hitung-hitungan lagipula kata okaa-san tidak boleh jadi orang perhitungan” tolak Ryutaro.
“baiklah, pelajari ini” Inoo memberikan buku sejarah.
“Inoo-chan yang lalu biarlah berlalu tak usah diingat-ingat, kita harus menatap masa depan” jawab Ryutaro dengan pasti.
“kau ini” teriak Inoo sambil mengeluarkan asap melalui kedua telinganya.
“Inoo-chan, kau baik-baik saja?,” tanya Ryutaro agak ketakutan,”baiklah, aku akan belajar jika kau bisa menjawab dua pertanyaanku. Kau kan pintar”
“sebutkan” tantang Inoo.
“muka dan wajah, sama tidak?” tanya Ryutaro sambil tersenyum evil.
“heh, pertanyaan yang terlalu mudah. Sama dong, pastinya” Inoo sangat percaya diri.
“anda salah. Beda dong, ada pramuka tetapi tidak ada prawajah,” Ryutaro semakin bangga,”pertanyaan kedua, betul dan benar, sama tidak?”
“kau kira aku akan tertipu kali ini,mau kau tanya dengan Obama sekalipun jawabannya pasti sama” Inoo sangat berapi-api.
“anda salah lagi, jelas-jelas mereka memiliki arti berbeda. Kebetulan dengan kebenaran berbeda artinya” Ryutaro kembali meraih stik Psnya.
KYAAAAAAAAAAAAA……PLEEEEEEETAAAAAAAAAKKKKK…DUNNGGGGGGG.
DDAAAAAARRR,,,,DERRRRRR,,DUUUUUUUUUUUURRRRRRRR….
CEEEEEEEEEEETAAAAAAAAAAARRRRRRRRRR…. GLEEEEEEEEEEEEEKKK…
Inoo berdiri dengan penuh kemenangan sedangkan Ryutaro yang badannya terlilit kabel stik PS, sementara mulutnya di sumpal dengan sobekan buku matematika.
“heeee,, apa yang terjadi Inoo” tanya Keito yang melihat kondisi Ryutaro.
“maafkan aku Keito merobek bukumu dan kusempal di mulut Ryu, mungkin ini cara satu-satunya agar dia pintar. Siapa tau isi kertas tersebut mengalir dari mulut ke otaknya” Inoo membersihkan pakaiannya.
Setelah makan malam, kesepuluh member HSJ menonton film. Dari film action sampai film horor. Mereka menggelar kasur lipat dan berjejer susun sarden, sedangkan Ryutaro bersembunyi dibalik ketiak Yabu yang masih trauma meminta perlindungan dari Inoo.
Film Fast and Farious 5 sudah dihabiskan, Ryutaro sudah tertidur akibat kelelahan setelah pergulatan dengan Inoo. Melihat Ryutaro yang tidur dengan mulut menganga Hikaru memanggil Inoo.
“Inoo-chan, cepat ambilkan benang jahit, cabe dan garam” perintah Hikaru. Inoo pun segera mengambil benda yang diminta Hikaru. Semua member yang belum tertidur mengelilingi Ryutaro yang tertidur pulas, tak terkecuali Yabu. Hikaru mengikatkan bongkahan garam yang agak besar dengan benang dan memasukkan ke mulut Ryutaro.
GGRRRRUUUBBBB…Ryutaro menggigit bongkahan garam, dan Hikaru dengan cepat menarik benangnya. BLLLEEEEEEEEKKKK… dengan spontan Ryutaro membuang ludah dan berlari kedapur mencari minum. Semua member menahan tawa pura-pura tidak tahu dan sibuk dengan urusan masing-masing, Ryutaro tidak mempedulikan ulah mereka dan kembali tertidur.Hikaru kembali mengikatkan cabe dengan benang dan kembali memasukkan ke mulut Ryutaro, semua member kembali menahan tawa.
GGRRRRRUUUUUBBBBBB… Ryutaro menggigit cabe.
“hyyyyaaaaaa… peddaaaaaassssssssss” Ryutaro ke kamar mandi dan meludahkan semua cabe yang dikunyahnya.
“HAHAHAHHAHAAA” Yamada, Yuto dan member lain tidak tahan lagi menahan tertawa dan Yabu yang tertawa paling keras sambil terguling-guling.
“cieeeeeeeeee Ryuu,, ngerujak nihhhh” goda Keito
Ryutaro memendam amarahnya dan pindah lokasi tempat tidur ke ruang tamu, Ryutaro pun tidur lagi sambil menggigit lidahnya agar mulutnya tidak terbuka.
Jam sudah menunjukkan jam 2 pagi, tetapi Chinen masih tetap terjaga seorang diri menonton Home alone. Semua member sudah berlabuh ke mimpi masing-masing, termasuk Yamada yang jiwanya sudah berkelana. Muncullah sebongkah ide jahat dari otak Chinen, Chinen pun membuka selimut Yamada dengan senyum horor.
“Yama-chan yama-chan” panggil Chinen sambil menggerakkan Yamada.
“ne, ada apa Chinen?” tanya Yamada.
“bangunlah, tadi aku keluar sebentar membeli stroberry shortcake dan puding stroberry. Bangunlah, ayo kita makan berdua” bujuk Chinen.Yamada pun duduk, dan memandang member-member lain yang sudah bergulung didalam selimut.
“cucilah muka dahulu” Chinen memapah Yamada ke kamar mandi,dan yamada segera mencuci muka.
“sikat gigi juga” pinta Chinen.
“tapi tadi sebelum tidur aku sudah menggosok gigi” jawab Yamada.
“ayolahhhh”suara Chinen manja. Dan yamada segera melakukan permintaan Chinen.
Setelah dari kamar mandi Chinen berjalan menuju ruang menonton dengan santai, yamada mengikutinya dari belakang.
“mana kuenya?” tanya Yamada.
“tidak ada, sini temani aku menonton film hantu ini” Chinen menarik yamada duduk disebelahnya.
“heh, jadi tidak ada kue?” Yamada membayangkan stroberry berputar-putar mengelilingi kepalanya dan dibalas gelengan kepala oleh Chinen.
Sekitar lima belas menit kemudian Chinen tertidur, sementara Yamada masih tersadar dalam kondisi segar bugar karena sudah menyikat gigi dan tidur satu ronde. Film hantu dan suasana temaram membuat bulu kuduk Yamada merinding, Yamada menarik selimutnya dan menutup seluruh tubunya dengan selimut.
“CHIIIIIIINNNNNNEEEEEEEEEEEENNNNNNNNNNNN” Teriak yamada geram.
Udah dulu yey, author undur diri ^^v

No comments:

Post a Comment