NOTE: Reader, before you browsing to reading please make sure you read fanfiction in here according to your age. If you not yet 17 yo, we suggest you to read fanfiction with rating G, PG-13, PG-15. Rating NC-17 and NC-21 just for addult. Please follow this rule shake your self!

Saturday, March 23, 2013

[Short Story] Ini cerita cintaku,apa ceritamu? [2/2]




Author             : Nikhe a.k.a BYR
Title                : ini cerita cintaku,apa cerita cintamu 2?
Genre             : romantis gagal & comedy

Rating             : General
Pemeran         : kesepuluh pangeran tampan dari negeri sakura.
Caution           : tenang, kali ini pemeran wanitanya bukan Author.

***
Setelah kisah cinta Ryutaro yang kandas ditengah jalan, Ryutaro memutuskan untuk cuti sejenak dalam masalah percintaan dan memulai bisnis baru. Chinen yang telah kembali dengan selamat dari sakaratul maut sejak adegan pelompatan dari balkon,mulai menjalani berobat jalan atas trauma terhadap kisah cinta.
Dipagi jum’at yang cerah, Yabu dan Ryutaro asik mengobrol di kamar mereka.
“Yabu-kun, kita sebaiknya memulai bisnis apa ya?”tanya Ryutaro mencomot pisang goreng yang ditaburi cinta dan kasih sayang.
“entahlah,tetapi yang pasti kita harus membuat bisnis yang belum banyak di pasaran” Yabu menyeruput kopi luwak yang masih hangat.
“hmmm, apa ya?,”Ryutaro mikir keras,”bagaimana kalau kita membuka usaha jasa”
“misalnya?”Yabu tidak mengerti apa yang Ryutaro maksud.
“begini,berhubung sebentar lagi musim panen,kita sewakan Hikaru kepada petani untuk mengusir burung, badannya kan tipis persis dengan orang-orangan sawah”Ryutaro menjelaskan.
“atau kalau ada yang butuh kuli bangunan kita sewakan Yuto, postur tubuh Yuto yang tinggi dan tegap sangat cocok”sambung Yabu.
“tepat sekali, kita juga akan menjual foto Yamada kepada ibu-ibu di komplek untuk menakut-nakuti tikus” Ryutaro semakin bersemangat.
“ah, tetapi rasanya tidak mungkin,”Yabu mulai pesimis,”apa mereka mau?”
“hmmmmm, aku ada ide” Ryutaro berteriak dengan keras. Teriakan Ryutaro mengagetkan Yabu dan spontan menumpahkan kopi hangat ke baju Yabu, Yabu melepaskan bajunya dibantu Ryutaro membersihkan noda kopi yang menempel.
Daiki,Chinen,Inoo dan Hikaru yang baru saja menyelesaikan senam poco-poco kembali ke kamar,tetapi langkah mereka terhenti di depan pintu ketika mendengar percakapan Ryutaro dan Yabu.
“Aaaauuuuuu, pelan pelan Ryutaro”
“iya sebentar, aku tarik dulu”
“ahh ahhh, tuh kan lengket”
“duuuuuhhhh,nanti kita bersihkan. Sekarang lepas dulu Yabu-kun”
Daiki,Chinen,Inoo,dan Hikaru berpandangan satu sama lain.
“Dai-chan,apa yang mereka lakukan di dalam?”tanya Chinen.
“sstttthhh,ini urusan orang dewasa, kau masih belum cukup umur”bisik Daiki.
“mengapa mereka mengeluarkan suara seperti itu?”Hikaru ikut bertanya.
“mungkin mereka melakukan klimaks dari sunah rasul, semalam kan malam jum’at. Kurasa ini ronde kedua mereka”jawab Inoo.
“husss,sembarangan. Jangan berisik, nanti mereka terganggu” Daiki mengacungkan telunjuknya ke bibir.
Perlahan-lahan Chinen membuka sedikit pintu dengan sangat hati-hati, dilihatnya Yabu sedang membuka aurat dan mempertontonkan dengan Ryutaro. Inoo,Daiki dan Hikaru berjejer rapi didekat pintu yang agak renggang.
“uuhhhh,tuh kan jadi seperti ini”Yabu mengipas-ngipas perutnya.
“sabar,sebentar lagi juga selesai”Ryutaro duduk disebelah Yabu dan mengelap dada Yabu.
“aaaaaahhhhhhh,rasanya agak perih”
“kalau sudah agak lama tidak akan terasa lagi kok”
“ahhhhh, akhirnya selesai juga” ujar Yabu lega.
“ini,ganti bajumu Yabu-kun”Ryutaro memberikan baju kaos kepada Yabu.
“aaahhhh,kau ini.aku tidak mau tau,kau harus tanggung jawab terhadap apa yang baru saja kau lakukan padaku”Yabu memakai baju yang di berikan Ryutaro.
“tenang saja,tidak akan terjadi apa-apa terhadap tubuhmu” Ryutaro menepuk bahu Yabu
Tiba-tiba Hikaru memaksa masuk dan menggrebek kegiatan Ryutaro dan Yabu, diikuti oleh Chinen,Inoo,dan Daiki.
“tak kusangka, kau yang selama ini sangat jantan dimataku berbuat yang tidak senonoh terhadap adik kecil kita”Hikaru menunjuk ke arah Ryutaro.
“benar sekali, dan kau Ryutaro,”Daiki membela Hikaru,”umurmu masih balita tetapi kau sudah merenggut kepolosan Yabu”
“ternyata tampang lugumu itu hanya topeng untuk menyembunyikan kebusukanmu” Inoo melirik horor kepada Ryutaro.
“wah,ini judulnya pencemaran nama baik,”Ryutaro membanting muka,”akan kuadukan kalian ke komnas perlindungan anak”
“aku tau kau masih patah hati terhadap Author lecek itu, tapi bukan berarti kau harus jeruk makan jeruk”sambung Chinen.
Ryutaro dan Yabu memandang satu sama lain, mereka tidak mengerti sama sekali apa yang dibicarakan Inoo,Hikaru,Daiki, dan Chinen.
“heh, jeruk makan jeruk,”ujar Yabu,”aku jeruk makan jeruk juga pilih-pilih. Tidak mungkin dengan sendok nasi seperti dia”
“cihh,aku juga tidak mau dengan sesepuh bangkotan yang sudah bau tanah sepertimu” bantah Ryutaro.
“lalu tadi apa yang kalian lakukan? Mengapa kalian berdesah-desah Ria bersama” Inoo menginvestigasi tersangka.
“wah, otak kalian sepertinya sudah setengah watt” Ryutaro menempelkan tangannya ke kening Inoo.
“sudahlah, mengaku saja. Kami melihat sendiri dengan dua mata kepala,dua mata kaki dan mata hati kami” Chinen semakin menyudutkan.
“Chii-chan, kurasa ketika kau terjatuh tempo hari, kepalamu yang mendarat duluan” Yabu menggeleng-gelengkan kepala.
“tadi aku menumpahkan kopi hangat ke baju Yabu-kun,jadi aku membantu membersihkan noda kopi yang tembus dari baju di dada Yabu-kun dengan Tisu”Ryutaro mengangkat barang bukti berupa beberapa helai tisu.
***********
Selepas sholat jum’at Yuya janjian untuk kencan dengan pacarnya, berhubung persediaan dana terbatas karena bank berjalan Inoo tidak mungkin diajak dalam moment ini, Yuya mengajak Inem untuk nongkrong diperempatan jalan.
-FLASHBACK-
Hari itu Yuya yang sedang buru-buru karena terlambat ke kampus tidak sengaja menabrak Inem dan menjatuhkan buku yang dibawanya,Yuya dengan gagah berani berbalik arah dan membantu Inem mengumpulkan buku yang berserakan. Dibuku yang terakhir tangan Yuya dan Inem bertemu,Yuya langsung semriwing merasakan tangan Inem yang halus bagaikan batu kali. #author korban pelem.
“maaf,tadi aku buru-buru”ujar Yuya.
“iya tidak apa-apa,”jawab Inem,”aku duluan ya, aku sudah terlambat”
Inem berlalu meninggalkan Yuya, Yuya sama sekali tidak berkedip melihat kepergian Inem. Beberapa langkah Inem berbalik dan memberikan senyum pamungkasnya dengan efek rambut terbang-terbang persis seperti adegan di sinetron yang berseason-season, Yuya menggelepar-gelepar dilantai kehabisan oksigen.
“oh tuhan sebaiknya ku cepat mengabsen para dayang-dayang di surga, ku rasa salah satu dari mereka melarikan diri” gumam Yuya yang hatinya baru saja di bom bardir.
-FLASHBACK END-
            Yuya menyemprotkan dua liter parfum di bajunya yang aromanya masih tercium dalam jarak radius dua ratus meter, dan memoleskan tepung dua kilo di wajahnya. Wajah Yuya tampak berseri-seri dan bercahaya seperti lampu petromak yang baru diisi ulang, Yuya juga mengobral senyumnya ke setiap sudut penjuru ruangan.
Yuya menyempatkan diri mampir ke toko kembang langganan dan membeli tiga tangkai mawar putih dalam rangka hari jadi yang ke tiga bulan, setelah menunggu beberapa menit datanglah sang pujaan hati.
“Inem-chan ini untukmu”Yuya menyerahkan mawar yang dibelinya.
“arigatou yuya-kun”ujar Inem sambil mencium mawar tersebut.
“kau menyukainya?”tanya Yuya,dibalas anggukan pelan oleh Inem.
“Yuya-kun, mengapa kita bertemu ditempat seperti ini?”tanya Inem,”disini kan banyak debu, nanti aku alergi,gatal-gatal,terserang flu terus mati bagaimana?”
Pertanyaan Inem menohok-nohok hati Yuya, tetapi Yuya menyembunyikannya.
“ne,mengapa?ini romantis” Yuya memandang lekat-lekat wajah inem yang legit.
“romantis apanya? Masa kita pacaran di perempatan jalan,”keluh Inem,”mengapa tidak sekalian kita pacaran dikolong jembatan saja”
“ide yang bagus itu” balas Yuya.
“tidak Yuya-kun,aku tidak bisa terus-terusan menjalin hubungan seperti ini” sambung inem.
“apa maksudmu?”Yuya menggenggam erat-erat tangan Inem.
“lepaskan ! aku ingin hubungan kita berakhir sampai disini, aku sudah menemukan pria lain yang bisa membahagiakanku” Inem memalingkan muka.
Datanglah seorang pria berbadan tipis nan rupawan mendekati Inem yang disinyalir bernama Sako Tomohisa.
“dia adalah pacarku” Inem menggandeng pria yang akrab dipanggil T-kun.
“jadi, ini yang kudapat setelah bekerja keras menjaga hatimu. Apa kurangku dan apa kelebihannya dibanding aku”Yuya menunjuk wajah T-kun.
“oh tentu sangat banyak, dia lebih tampan,lebih kaya dan badannya lebih menggoda dibanding perut buncitmu itu”Inem memeluk mesra T-kun.
Yuya merasa seperti dihujani beribu Durian dari langit, tanah yang dipijaknya serasa berubah menjadi ribuan belati.
“tetapi kita sudah berjanji untuk sehidup semati” Yuya berderai air mata.
“ya. Aku yang hidup,kau yang mati” Inem tersenyum sinis.
“kita juga sudah berjanji untuk seiring sejalan” Yuya mengingat janji yang mereka ikrarkan dibawah monas.
“cihhh, kau yang di siring, aku dijalan” Inem menaikkan alis kirinya.
“tak pernahkah kau sadari akulah yang kau sakiti,engkau pergi dengan janjimu yang telah kau ingkari” teriak Yuya penuh penghayatan.
“ini, ambil kembali bungamu,”Inem melempar bunga ke arah Yuya,”hari gini masih ngasih mawar. Hello, sekarang sudah jaman bunga deposito”
Inem pergi meninggalkan Yuya setelah mengiris hatinya seperti setipis keripik mak icih, Yuya terjatuh bersimpuh ditanah.
“sabar sob,inilah realita kehidupan. Hidup memang keras” T-kun menepuk bahu Yuya, dan pergi bersama inem mengendarai jaguarnya dan melesat dijalanan.
Dengan sisa-sisa nyawanya Yuya berjalan ngesot ke asrama, Yuya merasa dadanya seperti ditimpa gajah ribuan ton, sesak sekali. Yamada,Yuto dan Keito yang sedang merujak di ruang tamu, mengehentikan perjalanan Keito.
“Yuya-kun apa yang terjadi?” tanya Yuto dan Yamada bersamaan.
Yuya hanya terdiam, memandang wajah tampan Yuto dan wajah imut Yamada sama sekali tidak mengobati hatinya yang terluka.
“apakah kencanmu berjalan dengan lancar?”tanya Keito.
“hhhhhhuuuuuuuuuuaaaaaa,, hiks hiks hiks” Yuya menangis dengan keras sampai terisak-isak, karena pertanyaan Keito mengingatkan pada moment jlebb yang baru saja dialaminya.
“baka, bisa kau lihat wajah Yuya-kun lusuh begitu. Pasti sesuatu yang tidak mengenakkan telah terjadi” ujar Yuto.
“benarkah begitu,”tanya Yamada lagi,”ceritakan saja, kau bisa membagi derita itu bersama kami”
“iya Yama-chan,aku telah dikhianati,”jawab Yuya dengan tampang prihatin,”sakit sekali rasanya ditikam oleh orang yang kita cintai”
“sudahlah Yuya,setiap orang pernah terluka. Jangan fokus pada sakitnya,fokuslah pada apa yang bisa kamu pelajari untuk jadi lebih baik” Keito sok bijak.
“ya ampun, nih anak curhat colongan”ujar Yuto ketus.
“jangan sedih yuya-kun, bebek angsa yang sudah dipotong saja masih bisa berdansa. Masa hal kecil seperti ini saja membuatmu terkena GEGANA (gelisah galau merana)” Yamada memberi semangat dan lagu potong bebek angsa pun menggema yang entah dari mana sumbernya.
“benar sekali Yuya. Sudah,makan dulu sana, ada Chinen goreng spesial” Yuto ngawur.
“surga yang engkau janjikan,neraka yang kudapatkan. Manis yang engkau janjikan, ahit yang aku rasakan. Tingginya janjimu padaku, mengalahkan langit yang biru. Manisnya janjimu padaku mengalahkan manisny madu” Yuya mendendangkan lagu dangdut lawas dengan segenap jiwa dan raga, Yuto,Keito dan Yamada gali liang lahat.
***********
Malam harinya semua member ditraktir Yuto makan bakso, sedangkan Yuya menyendiri di jamban. Setelah di paksa dan dirayu-rayu oleh member lain akhirnya Yuya mau bergabung di meja makan.
“itada kimasu” ucap Ryutaro,Inoo,Daiki, dan Yabu bersamaan.
“wahh, Yuto-chan bakso yang kau beli kelezatannya bertambah 3x lipat” puji Ryutaro sambil melahap bakso uratnya.
“ahh, kau ini. Barang gratisan itu memang jauh lebih nikmat” sambung Yabu.
“arigatou Yuto-chan” ujar Chinen.
Belum sempat mencicipi bakso di mangkuknya, Hikaru menarik Bakso Chinen dan membanding-bandingkan dengan bakso miliknya.
“ini Chi-chan, kau makan yang ini”Hikaru menyodorkan bakso miliknya.
“ne, mengapa kau tukar?”Chinen keheranan.
“sepetinya bakso milikmu jauh lebih banyak,”jelas Hikaru,”aku kan kurus, sedangkan kau lumayan berisi. Jadi, aku butuh asupan gizi lebih banyak”
“aku tau badanmu seperti triplek debelah tujuh,tapi aku tidak mau” Chinen mengambil kembali bakso yang direbut Hikaru.
“ah, kau ini memang pelit” Hikaru menatap lapar ke arah Chinen.
Sementara member lain asik melahap baksonya masing-masing, Yuya sama sekali tak menyentuh makanannya.
“apa baksonya kurang enak?”tanya Yuto pada Yuya.
“hmm,, tidak tidak, baksonya kurang banyak” celetuk Ryutaro.
“hisshh, kau ini. Sesepuh…!! bawa jauh-jauh peliharaanmu ini, anak bungsu tapi cerewet sekali” Yuto memanggil Yabu.
“entahlah Yuto-chan. Karena dia ku bimbang, makan tak kenyang, tidur pun ku tak tenang” Yuya kembali melankolis.
“ahh, kau masih memikirkannya. Ya ampun yuya-kun, populasi wanita dimuka ini  empat berbanding satu dengan pria. Kehilangan dia kau masih ada kesempatan untuk madu tiga, move on dong! Mantan tuh tidak usah dipikirkan beri saja pada yang lebih membutuhkan” Yuto berorasi layaknya demonstran yang meminta penurunan harga diri.
“kau bisa berbicara begitu karena kau tidak mengalami, coba saja kita tukar posisi. Rasanya itu seperti diaduk-aduk bersama cendol, di bolak-balik ikan hiu cadel, dan dikejar-kejar oleh banci amatir” Yuya kembali berderai air mata.
Setelah makan malam, Ryutro dan Yabu memimpin RBMH (Rapat Besar Member Hei say jump)
“sodara-sodara, maksud saya mengumpulkan kalian disini untuk membicarakan proposal bisnis kami” Yabu memulai rapat.
“benar sekali bung yabu, kami disini mempunyai ide yang sangat brilian untuk memulai usaha terbaru kami”sambung Ryutaro.
“bisnis, bisnis apa?”tanya Yamada.
“bisnis yang sangat menjanjikan” jawab Yabu dengan semangat.
“bisnis ini prospeknya sangat besar dan kemungkinan ruginya sangat kecil” Ryutaro tersenyum angker ke arah audience.
“bisnis ini akan membantu mengembangkan dunia nyata dan dunia kasat mata, bahkan dunia akhirat” Yabu meyakinkan para calon investor.
“benarkah, sepertinya bisnis bagus”Keito antusias.
“nah, maka dari itu kami butuh partisipasi anda semua” Yabu merespon niat baik yang sudah dipikirkan Keito.
“siap siap, bisnis kami, bisnis kami adalah” Ryutaro sengaja menyicil kata-katanya.
“BERTERNAK TUYUL”teriak Yabu dan Yuto bersamaan.
“AAPPPPAAAAAAAAA??”teriak ke delapan member bersamaan.
“Yamada dan Chinen kalian bertugas menyiapkan sesajeen” perintah Yabu.
“Yuto dan Yuya, berhubung badan kalian paling besar. Kalian bertugas menggendong peliharaan kemana-mana” Ryutaro mengangguk pasti.
“Daiki dan Inoo akan membantu menjaga mengawasi kelancaran operasi di lapangan” lanjut Yabu.
“Chinen dan Hikaru akan menjadi tumbal” Ryutaro menatap Hikaru dan Chinen.
“PRANGGG…”Hikaru memulai penyerangan pertama.
PLEEEETAAAAKKKK… Kyyyyyyya…BRRUUKKKK…………..
DEEEEEEEEEEEERRRRRRRR….JJJJGGGGGGGGGGGGGARRRRRRRRRRRR….
DDDDDDDDDDDDDUUUUUUGGGGGGGGGGGHHHH…..
CCCCCCCCCCCCEETTARRRRRRRR..
Vas bunga berterbangan, diiringi meja dan kursi yang mendarat dimana-mana.
“Yuto-chan, kau taburi apa makanan mereka berdua,”tanya Daiki,”mengapa otaknya menjadi acak-acakkan”
“tidak,aku tidak memberi apa-apa”Yuto membantah.
“ada yang salah dengan kalian,kurasa penunggu pohon beringin di depan berhasil menghasut kalian” sambung Inoo.
Semua member meninggalkan duo matre dalam keadaan sengsara, babak belur, dan hancur lebur.
“lagi-lagi, idemu selalu berakhir naas dan tragis” keluh Yabu yang dipenuhi pecahan kaca di tubuhnya.
“ck ck ck ck, kalian sungguh ironis” Yuya menggeleng-gelengkan kepala lalu pergi meninggalkan Ryutaro dan Yabu.
Udah dulu ye, author undur diri ^^v

No comments:

Post a Comment