NOTE: Reader, before you browsing to reading please make sure you read fanfiction in here according to your age. If you not yet 17 yo, we suggest you to read fanfiction with rating G, PG-13, PG-15. Rating NC-17 and NC-21 just for addult. Please follow this rule shake your self!

Saturday, March 23, 2013

[Oneshot] Cinta Sebelah Pihak

Disclaimer

Author : Nikhe a.k.a bininya Ryosuke
Title     : Cinta Sebelah Pihak 
Genre  : Comedy dan tidak romantis sama sekali 
Rating : General
A/N     : Ini fanfiction pertama saya harap siapkan tong sampah karena fanfiction ini menyebabkan mual-mual,Impoten, gangguan kehamilan dan janin.
***
Dikisahkan di asrama Hey Say Jump, kesepuluh makhluk tuhan yang paling imut,lucu, nge gemesin,super ngangenin nan manis sedang sibuk dengan kegiatan masing-masing. Sehabis maghrib hikaru menyantap habis seporsi besar mie ayam yang pedasnya subhanallah diimpor langsung dari nusantara, yuya yang sibuk mencatok rambut indahnya yang mengalahkan keindahan rambut rapunzel dan member-member lain yang juga sibuk di kamar masing-masing.
Sementara itu yuto sedang salto, jungkir balik dan uring-uringan di tempat tidur. Dia memikirkan seribu satu cara untuk mengembalikan chinen ke pelukannya yang sekarang sudah berpaling pada yamada. Dari mulai sihir voodoo sampai santet teranyar dari negeri batik sudah dia coba, namun usahanya mengalami gagal total dan mentok sementok- mentoknya. Keito yang melihat kegelisahan Yuto pun menghampirinya.
“Yuto, apa yang terjadi? Mengapa kau begitu gelisah, gundah gulana dan sedih merana? Ada apakah gerangan?” tanya keito dengan ekspresi kepo se kepo-keponya.
“Keito, banyak cara yang sudah kugunakan untuk memisahkan YamaChi. Tetapi bisa kau lihat sendiri mereka kian lengket seperti kue lapis yang sudah diberi boraks 2 liter” ujar Yuto sambil menunjuk ke arah YamaChi yang sedang menonton TV diluar kamar.
“Yuto, apa pun yang terjadi jangan pernah menyerah. Berjuanglah dan dapatkan kembali cintamu itu, berusahalah sampai titik darah penghabisan. Tak ada perjuangan yang sia-sia, kau telah membayar mahal untuk semua penantianmu. Lanjutkan kawan, lanjutkan. Sebelum janur kuning melengkung. Ganbattee” Keito berorasi seperti pimpinan demonstran.
“tapi, bagaimana caranya?” Yuto mulai putus asa.
Ditengah diskusi yang menegangkan masuklah pasangan teranyar, pasangan paling illegal, pasangan yang tak memiliki tanggal kedaluarsa,terpopuler sespanjang masa. Yamada yang menggandeng mesra tangan chinen, dibalas dengan senyum sumringah oleh Chinen.
“kalian sedang membicarakan apa?” tanya yamada dengan tampang polos nan lugu.
“bukan urusanmu” jawab Yuto menahan amarah melihat pemandangan yang membuat hatinya seperti tersayat-sayat oleh 500 belati tajam.
“ne, ada apa Yuto?mengapa kalian serius sekali” Chinen ikut bertanya.
“ah, sudahlah aku tak ingin membicarakannya” lirik Yuto ke arah chinen dengan tatapan evil,sangar, bin sadis.
Setelah percakapan singkat tersebut KeiYaChi pun meninggalkan kamar Yuto. Setelah kepergian KeiYaChi, Yuto tak mampu lagi menahan ribuan tetes air mata yang meluncur dengan deras di wajahnya.
“kenapa..??? kenapa?? Apa salahku apa salah salah ibuku, hidupku dirundung pilu?,” Yuto termehek-mehek di dalam selimut,”Chinen, mana janji manismu? Ternyata semua janji-janjimu dulu itu palsu, janjimu janji busuk. Busuk-busuknya janjimu”  hati Yuto semakin nelangsa.
*******
“aku duluan” inoo mendorong yuya.
“tidak, aku duluan” Yuya tak mau kalah.
“aku yang lebih dulu sampai dipintu kamar mandi ini” Inoo tak mau bergeser sedikit pun dari pintu kamar mandi.
“seharusnya kau menghormati yang lebih tua, jadi aku duluan” Yuya menggeser pertahanan Inoo dengan sekuat tenaga.
“aku tau kau memang sudah menjadi sesepuh disini, bukannya kau yang seharusnya mengalah pada yang lebih muda” Inoo semakin bersemangat mendorong Yuya.
“mengapa tidak memakai kamar mandi yang lain?” tanya yuya dengan nada geram.
“satu kamar mandi sedang rusak. Satunya lagi dipakai Ryutaro, kamar mandi yang dikamar aku kalah cepat dengan yabu, sedangkan yang dipojokan sana sudah dipakai Chinen untuk bersemedi” jelas inoo dengan nada agak tinggi.
“apa yang kalian lakukan? Mengapa ribut-ribut didepan pintu kamar mandi. Minggir dulu, aku sudah tidak tahan lagi” Hikaru tiba-tiba datang dengan raut muka menahan sesuatu.
“diam!!” teriak Inoo dan Yuya bersamaan.
Melihat pergulatan yang tak terelakkan, Hikaru yang sedang kebelet memutar otak menjadi 180 derajat. Diputarnya dari atas ke bawah, bawah kesamping, kesamping lalu ke atas lagi.
“hmm, tak ada rotan akar pun jadi” ujar hikaru sambil berlari kehalaman depan dan segera jongkok ditumpukan pasir terdekat sisa tukang membuat bangunan, dan kegiatan hikaru pun berlangsung dengan hikmad.
Tiba-tiba, byurrrr,,, Daiki membuang air sisa mengepel lantai ke halaman dan mengenai hikaru yang sedang confuse dengan ritualnya.
“hya,, siapa yang menyiramku” teriak Hikaru.
“hi..hi..hika. apa yang kau lakukan disana?” tanya Daiki terbata-bata.
Dengan mata kelaparan Hikaru menatap Daiki, wajah Hikaru bersemu merah seperti kepiting rebus. Badannya basah kuyup akibat ulah Daiki, memperlihatkan lekukan badan hikaru yang tipis.
“Hika, mengapa kau menatapku seperti itu? Kau seperti ingin mengulitiku hidup-hidup” Daiki mundur selangkah dari hadapan hikaru, dan
PRANNNNGGG, PLAKKKKK, DUUKKKK, DUAAAAAAAAAAARRRRRRRR, JEGEEEEEEEEEEEEEERRRRRRR, BRUNGGGGGGGGGGGGGGG………..
Satu pot bunga melayang.
PLETAKKK, CIATTTTTT, KYAAAAAAAAAAAA, DUUUUUUUUUUUUNNGGGG
Jurus seribu bayangan, hikaru melancarkan berbagai serangan ke arah Daiki.
Finally, Hikaru telah menyelesaikan satu ronde pertarungan, dan pergi dengan penuh kemenangan.
Teras depan dipenuhi dengan pecahan pot bunga. Mendengar keributan Keito langsung keluar, dilihatnya Daiki yang meringkuk ketakutan detengah-tengah teras depan yang lebih mirip kapal pecah.
“ada apa ini? Apakah ini bom lanjutan dari pembomman Hiroshima dan Nagasaki?” tanya Keito dan Daiki hanya menunjuk ke arah Hikaru yang pergi meninggalkan lokasi,”kau baik-baik saja Dai-chan? apa ada yang terluka?”
“tidak, aku tidak apa-apa” Daiki mencoba berdiri dipapah oleh Keito.
“oh, bungaku,” teriak Keito melepaskan gandengan Daiki, dan menyebabkan Daiki terjerembab dilantai,”bungaku yang sudah kubesarkan dengan kasih sayang telah hancur dan luluh lantak” Keito mengumpulkan puing-puing bunga beserta potnya, sementara Daiki meringis kesakitan.
Sementara itu disalah satu sudut rumah yang lain, terlihat Chinen dan Yamada yang sedang suap-suapan stroberry. Salah satu tangan yamada telah menggerayangi pipi Chinen dan bersiap-siap melakukan tumburan ekspress, namun naas tanpa disadari Yuto telah berdiri dibelakang mereka dengan kedua tangan dipinggang persis seperti ibu tiri yang ada disinetron-sinetron negeri batik.
“Chinen,”teriak Yuto menyentakkan keromantisan antara YamaChi, “inikah balasanmu terhadapku, kesabaranku kau balas dengan pengkhianatan”
“Yuto” ujar Chinen terkejut.
“sudahlah Yuto,Chinen sekarang menjadi milikku relakan dia. Akui saja bahwa aku memang lebih cocok untuk Chinen dibanding dirimu” yamada menjawab dengan nada sombong.
“tidak bisa, dia milikku” Yuto memegang erat tangan kiri Chinen.
“lepaskan Yuto, tidakkah kau lihat bahwa dia sangat bahagia ketika bersamaku” Yamada menarik tangan kanan Chinen sedangkan Chinen masih terlihat kebingungan.
Yabu dan Ryutaro yang baru menyelesaikan panggilan alam tak menyia-nyiakan kesempatan ini. Pertarungan perebutan Chinen menjadi tontonan yang menarik, Yabu dan Ryutaro segera menarik kursi masing-masing dan mencari tempat yang strategis,mereka tak ingin melewatkan satu moment pun. Hikaru,yuya dan Inoo pun tak ingin ketinggalan mereka mendekati tempat kejadian perkara, namun langkah mereka dihalangi oleh Yabu dan Ryutaro.
“eitss, kalau mau menonton kalian harus bayar tiket terlebih dahulu” ujar Ryutaro menaik-naikkan alis.
“satu orang seribu yen. Karena ini pertarungan tersengit sepanjang masa dan tak ada duanya” Yabu melancarkan jiwa dagangnya.
“yang benar saja, masa harus bayar tiket” gerutu Hikaru.
“iya, Ryutaro dan Yabu selalu mengambil kesempatan dalam kesempitan” Inoo membela Hikaru.
“ya sudah. No ticket, No movie” Ryutaro sok-sok’an pake bahasa inggris.
“kalo saya ada diskon kan?” Yuya menyerahkan uang 500 yen.
“oh,ora iso mas,” jawab Ryutaro yang ada keturunan jawa dari nenek moyangnya nenek moyang Ryutaro,”sesepuh maupun bungsu tak ada diskon-diskonan”
“betul betul betul” Yabu mengadahkan tangannya.
“huh,, sesepuh dan si bungsu otaknya sama-sama otak duitan” inoo memberikan koin sejumlah seribu yen.
“hey inoo, apa kau baru saja memecahkan tabungan ayammu? Mukamu boleh tampan, tapi semua uangmu recehan” Yabu mengambil uang dari inoo.
Setelah transaksi per-caloan antara Yabu, Ryutaro,Hikaru,Inoo, dan Yuya selesai. Mereka kembali menyaksikan pertarungan sengit antara si tampan Yuto, si unyu Yamada, yang mempertahankan kepemilikan si gigi kelinci Chinen Yuri.
“Chinen, tak ingatkah engkau waktu didesa? Bercanda bersama di gereja tua, waktu itu hujan rintik-rintik kita berteduh dibawah atapnya” Yuto mendendangkan lagu lawas yang mewakili perasaannya.
“memori daun pisang, akan jadi kenangan. Berdua jalan kaki waktu turun hujan” Yamada tak ingin kalah.
“jika kau kembali,aku akan membelikanmu sekeranjang penuh stroberry, hanya untukmu” sogok Yuto.
“tidak Chinen, aku akan selalu mengelusmu sebelum tidur jika kau bersamaku” Yamada menjanjikan tawaran menarik.
“satu atau dua pilih aku atau dia yang engkau suka” Yuto kembali bernyanyi.
“satu atau dua, pilih aku atau dia yang engkau cinta” yamada melanjutkan.
“Dua atau satu, pilih dia atau kamu aku tak tahu. Karena ku bingung harus pilih dia atau dirimu” Chinen menyelesaikan lagu yang cukup populer dari negeri batik tersebut.
“Chinen, apa arti diriku selama ini bagimu?” tanya Yuto dengan mata berkaca-kaca.
“tentu saja kau bukan siapa-siapa” jawab yamada dengan efek blow dirambutnya.
“maafkan aku Yuto, yamada jauh lebih menarik dibanding dirimu. Pipinya jauh lebih berisi dan menggairahkan dibanding pipimu” Chinen menarik tangan Yamada dan meninggalkan Yuto sendirian.
“Ini tidak mungkin, tiddddddddddaaaaaaaaaaaaaaaakkkkkkkk,” teriak Yuto histeris berlari kekamar mandi dan menumpahkan air matanya dibawah shower, “dunia sungguh kejam. Dari pada sakit hati lebih baik aku sakit gigi ini, biar tak mengapa”
“kau bilang ini pertarungan sengit, mana??” hikaru menatap kejam ke arah Yabu dan Ryutaro, mirip singa kelaparan.
“ini lebih mirip ajang pencarian bakat, baka” Yuya memukul kepala Yabu dengan buku, dan menjewer telinga Ryutaro.
“ah, sudahlah. Kembalikan uang kami” teriak Inoo.
“tidak tidak, ini pasti ada yang salah. Mereka tidak mengikuti teks yang ada di naskah” Ryutaro yang mulai agak gemetaran sambil menyingkirkan benda-benda tajam disekitarnya.
“naskah, naskah. Mana uang kami, atau kau yang akan kubuat mengenaskan” Hikaru terlihat seperti malaikat pencabut nyawa.
“lagi pula uang yang sudah diberi tak bisa dikembalikan. Kalian tidak boleh melakukan kekerasan terhadap anak di bawah umur atau akan kuadukan ke kak Seto” ancam yabu sambil mengenggam erat-erat uang hasil percaloannya.
Tanpa ancang-ancang.
KYAAAAAAAAA,, DUNNNNNNGGG, PLETTTTTAKKKKKKKKK.. DAAAAAAAAAAAAAARRRRRRRRR, DURRRRRRRRRRRRRR,,,DEEEEEEEEEEEEEERR
Yabu dan Ryutaro berusaha melepaskan diri dari serangan 3 macan kelaparan.
PRANNNNNNNNNNNNNNGGGGGGGG,,, Hikaru melemparkan apa saja yang didekatnya.
CEETTTTTTTTTTTTTAAAAAAAARRRRRRRRRR,, BLLLLLEEEEEEEEEEEEDUUUUKKKKKKKKK
Yuya berhasil menduduki badan kedua calo tersebut dan merampas uang dari saku celana Yabu.
Yuya, Hikaru, dan Inoo berhasil mendapatkan kembali uangnya dan meninggalkan duo matre yang tengah babak belur. Yabu dan Ryutaro menatap satu sama lain dengan tatapan kecewa.
“idemu memang tak pernah ada yang beres”Yabu menyalahkan Ryutaro
“Seharusnya adegan tadi berhasil, hanya saja Yamada dan Yuto tak cinta kekerasan” Ryutaro membela diri.
Ryutaro dan Yabu saling memapah satu sama lain dan berjalan terseok-seok ke kamar.
Udah dulu yee, author undur diri. ^^v


[Oneshot] Menginap di Rumah Keito



Author : Nikhe a.k.a bini Yamada Ryosuke.
Judul  : Menginap di Rumah Keito
Genre : yang pasti fanfiction ini tidak romantis & comedy
Rating : General
A/N   : Mohon maaf jika ada kesalahan nama,tempat dan kejadian. Dan author juga meminta maaf jika menistakan ichiban-ichiban kalian.

***
Sabtu pagi Yamada yang masih mengenakan piyama  berlari-lari menuju kamar kecil yang ada di sudut kamarnya,tetapi kamar mandi tersebut sudah ada penghuninya.
“siapa di dalam? Cepetan dong” teriak yamada sambil menggedor-gedor pintu WC.
“aku, Dai-chan. Kamar mandi yang lain saja sana” usir Daiki sambil bernyanyi-nyanyi kecil melanjutkan mandinya.
“kau ini mandi atau berhibernasi sih?”gerutuYamada segera pindah lokasi menuju kamar mandi di pengkolan lorong yang baru selesai digunakan Yuya.
Sementara itu Yabu mencari-cari soulmatenya si bungsu yang dari subuh belum terlihat batang hidungnya, dicarinya di laci, di kolong meja,dilipatan buku, sampai dalam toples tetapi hasilnya nihil. Setelah pencarian yang begitu panjang dan melelahkan, dilihatnya seonggok anak manusia yang tengah hikmad memeluk bantal guling dibawah hangatnya selimut berbulu.
“hey bungsu, bangun,” Yabu menggerakkan badan Ryu berkali-kali, tetapi tidak ada respon sama sekali,”mungkinkah dia?” gumam Yabu
Byurrrrrrrrrrrrrrrr,,, Yabu menarik selimut yang menutupi tubuh Ryu dan menyiramnya dengan segelas air.
“hey kau penjahat, maju kesini kalau berani” Ryu berdiri spontan dengan ancang-ancang silat gaya kodok ngesot.
“hishh, kau ini,” Yabu mendorong kepala Ryu,”jam segini belum bangun”
“ahhh,, yabu-chan. Tidak bisakah kau membangunkanku sedikit lebih romantis?” Ryu menggaruk-garuk kepalanya.
“romantis? Nyawaku sudah hampir di tenggorokan karena berteriak-teriak memanggilmu, awalnya kukira Tuhan yang lebih dulu memanggilmu” Yabu berseringai.
“sembarangan, kalau aku harus dipanggil kau pasti yang lebih dulu dipanggil. Secara, kau sudah sesepuh disini” Ryutaro tak mau kalah.
“ah, sudah mandi sana. Coba lihat bantalmu, berapa banyak puau yang sudah kau ciptakan tadi malam?” Yabu menunjuk bantal Ryu yang lebih mirip peta dunia.
Ryutaro bergerak dengan lamban namun pasti menuju kamar mandi dan yabu kembali ke kamarnya mengganti pakaian serta bersiap-siap untuk pergi kerumah Keito.
“gila, kamu ganteng banget sih. Hikaru, kamu luar biasa,” Hikaru berbicara dengan bayangannya di kaca sambil menirukan gaya berbicara vokalis band dari negeri batik,”kamu memang makhluk tuhan paling tampan sedunia, tak ada satu makhluk pun yang mampu mengalahkan ketampananmu di belahan bumi ini” Hikaru semakin percaya diri.
“fitnah,itu kebohongan besar” tiba-tiba inoo menimpali,”ya tuhan tolong cepat sadarkan manusia satu ini, jangan biarkan dia berlarut-larut hidup dalam khayalan”
“apa? Bilang saja kau iri. Kau tidak punya dua gingsul sepertiku” Hikaru memamerkan dua gigi gingsulnya.
“iri? Pipimu bahkan tidak setembem pipiku” Inoo mencubit-cubit pipinya sendiri.
Ketika perdebatan pamer ketampanan sedang berlangsung muncullah dua orang dengan berpose seperti model majalah yasin di pintu kamar.
“hay” sapa Ryutaro dan Yabu bersamaan. Ryutaro yang mengenakan sneakers berwarna biru tua, skinny jeans berwarna hijau, kemeja berwarna orange, dengan balutan jaket berwarna merah, topi berwarna hitam dan kacamata biru tanpa kaca. Sedangkan yabu mengenakan sepatu kulit berwarna merah, skinny jeans berwarna biru muda, kemeja kuning, dasi kecil berwarna pink dan mengenakan kacamata dengan model yang sama dengan kacamata Ryutaro berwarna coklat.
“heh, kalian cerah sekali,” Hikaru memincingkan mata ke arah dua model nyasar tersebut,”matahari saja tak sanggup menyaingi kalian”
“aku bahkan tidak bisa membedakan antara kalian dan kue lapis warna” Inoo menggeleng-gelengkan kepala.
“ah, jangan terlalu memuji,” Yabu mendorong pelan bahu Inoo sambil tersenyum kecil,”kami tau, kami memang fashionable”
“apa?kalian fashionable. Kiblat fashion mana yang kalian ikuti?” tanya Hikaru.
“hika-chan, ini sedang menjadi trend di negeri batik. Kami sedang melakukan tabrak warna,”jawab Ryutaro dengan bangga”bagus kan?”
“he eh, bagus kok Ryu. Bagus untuk dibuang” jawab Inoo ketus.
Yuya yang sedang lewat melalui kamar itu berhenti dan membelokkan langkahnya tanpa menghidupkan lampu sen terlebih dahulu menuju arah kamar, lama di pandanginya dua makhluk Tuhan yang lebih mirip kumpulan cat warna anak TK.
“baka, apa yang kalian kenakan?,” hikaru menjewer telinga kedua makhluk tersebut, ”cepat ganti baju kalian kalau ingin ikut menginap di rumah Keito”
“Yuya-chan, akhu cakepp bangedd khan?” tanya Ryutaro dengan logat yang aneh.
“iya, kami celalu fashionable celamanya” tambah Yabu dengan logat yang sama.
“cemunguudddhhh qaqak,”Yuya mempelototi Yabu dan Ryutaro,” sudah-sudah, ganti baju kalian sana”
“huh, apa yang salah dengan pakaian kita” gerutu Ryutaro.
“lagi-lagi, idemu memang tidak pernah ada yang beres” Yabu menyalahkan Ryutaro. Kedua makhluk unyu tersebut meninggalkan kamar Hikaru dan Inoo dengan penuh kekecewaan.
************
            Yamada, Chinen, Yuto,Keito, Daiki,Yuya,Hikaru, dan Inoo sudah siap dihalaman depan,mereka akan segera berangkat ke rumah Keito untuk menghabiskan malam minggu disana.
“kemana duo matre?” tanya Keito
“tadi kusuruh mengganti pakaian, sebentar lagi juga keluar” jawab Yuya yang asyik memainkan game di ponselnya.
Akhirnya dua orang yang ditunggu-tunggu pun keluar, Ryutaro dan Yabu berjalan mengendap-endap menuju member lain yang tengah menunggu.
“hyaaa,,,”teriak Chinen yang sedang mendengarkan musik dari earphone terkejut dengan kehadiran Yabu dan Ryutaro,”ka..kalian siapa?”
“sssstttttthhhhhhhhh,, ini kami Yabu dan Ryutaro” jawab Yabu sambil membuka sedikit masker dari wajahnya.
Mendengar teriakan Chinen, ketujuh member lain mendekati sumber suara.
“Yabu, Ryutaro? Apa yang kalian kenakan?” tanya Daiki.
Semua mata tertuju pada dua onggok manusia yang mengenakan pakaian serba hitam, kacamata hitam dan wajah yang ditutupi masker.
“ini bukan acara detektif Ryu” Yamada menarik masker dari wajah Ryutaro.
“kalian kusuruh mengganti pakaian dengan pakaian normal, bukan seperti ini”ujar Yuya dengan nada agak tinggi.
“ahh, sudahlah. Biarkan saja mereka bergaya seperti itu, ayo kita berangkat sebelum hari semakin siang” ajak Yuto sambil masuk kedalam mobil.
Kesepuluh member Hey Say Jump berangkat menggunakan dua mobil. Di mobil pertama berisi Yuto,Inoo, Daiki,Yabu,dan Ryutaro. Sedangkan di mobil kedua berisi Yamada,Chinen,Hikaru,Yuya dan Keito.
Suasana perjalanan dalam mobil pertama :
Yuto yang sedang memakan camilan keripik kentangnya asyik mendengarkan musik melalui headset tidak mempeduikan Inoo dan Daiki yang sedang asyik bermain tebak-tebakan.
“Bis, bis apa yang paling keren?” tanya Daiki.
“BISa jadi aku” jawab Inoo sambil merapikan kerah bajunya.
“dusta”jawab Ryutaro dan Yabu bersamaan
“BUS apa yang paling disukai orang?”tanya Daiki lagi.
“BUSyett dah aku lagi” jawab Inoo dengan bangga.
“kebohongan publik”lagi-lagi Ryutaro dan Yabu menyangkalnya.
“ahhh,, Inoo-chan kamu lagi dong yang nanya” ujar Daiki dengan nada sewot.
“iya iya. Dai-chan, mobil apa yang paling ngetop” tanya Inoo
“MOBILang aku juga boleh” jawab Daiki sumringah.
“Kura-kura apa yang paling manis?” tanya Inoo lagi.
“KURAsa aku lagi tuh” Daiki semakin diawang-awang.
“stop stop stop,”Ryutaro menengahi pembicaraan dua makhluk narsis tersebut,” hentikan kegilaan ini”
“iya,”yabu ikut-ikutan membela si bungsu,”kalau kalian bisa jawab teka-teki dariku hebat. kalong, kalong apa yang jelek?”
“ehmmm..kalong bukan kalian berdua ya siapa lagi” jawab Inoo dan Daiki bersamaan sambil tertawa bahagia berhasil menjatuhkan Ryutaro dan Yabu.
Di tengah perjalanan ada orang yang menjual permen kapas dan mobil yang ditumpangi berhenti sejenak, Ryutaro, Yabu,Yuto dan Daiki membeli beberapa bungkus.
“Yuto, sepertinya aku lupa membawa dompet”ujar Ryutaro.
“lalu, tidak usah beli. Makan punyaku saja” jawab Yuto.
“ah, kau tega sekali. Tolong bayari kali ini saja” pinta Ryutaro sambil memasang tampang unyu dan mengedi-ngedipkan mata.
“kau kenapa? Cacingan?,”tanya Yuto. Karena Yuto yang memiliki hati seperti malaikat membayari belanjaan Ryutaro,”aku curiga, jangan-jangan kau sengaja meninggalkan dompetmu. Soalnya ini yang ke sembilan kali kau ketinggalan dompet”
“huhhh, dasar matre” cibir Daiki.
Tetapi Ryutaro pura-pura tidak mendengar, dan mereka melanjutkan perjalanan.
Sementara itu dimobil lainnya :
“baby baby give me one more night” teriak Yuya mengakhiri karaoke pribadinya, Sementara member yang lain hanya menggelengkan kepala melihat kebiasaan Yuya.
“chinen, bapak kamu drummer ya?” tanya yamada memulai pembicaraan.
“bukan yama-chan, memangnya kenapa?” Chinen balik bertanya.
“karena kamu telah menggebuk-gebuk hatiku” jawab Yamada di balas senyuman kecil dari Chinen.
“Yama chan, taukah kau bahwa kau telah melakukan kejahatan?” tanya Chinen.
“ah, tentu saja tidak” Yamada menolak tuduhan Chinen.
“benarkah, lalu bagaimana kau menjelaskan tentang pencurian hatiku yang telah kau lakukan” jelas Chinen sementara Yamada tersenyum-tersenyum nista.
“dan sebagai hukumannya kau akan ku penjarakan dihatiku selamanya” sambung Chinen.
“weekkk” Hikaru muntah beling melihat tingkah sepasang yang sedang kasmaran.
“Hikaru, bapak kamu dokter rumah sakit jiwa ya?” tanya Keito.
“kumohon kau jangan ikut-ikuta terkena virus itu Keito” pinta Hikaru.
“sudah percaya saja padaku, jawab saja” ujar Keito.
“iya, kok tau?” Hikaru merespon dengan sangat baik.
“dia pasti sudah kehilangan dua orang pasiennya” Keito menunjuk ke arah Chinen yang sedang bersandar di dada bidang Yamada.
“hahahahhaa,” Hikaru tertawa terpingkal-pingkal,” ah kau ini Keito jangan terlalu jujur”
***********
            Sesampainya di rumah keito langit sudah senja dan matahari hampir tenggelam, semua member lansung beristirahat, sesudah beristirahat mereka mempersiapkan makan malam. Yamada memasak dibantu dengan Chinen. Keito,dan Daiki membantu menyiapkan bahan. Yuto,Yuya dan Hikaru mencoba alat-alat musik yang ada di rumah Keito. Yabu bersemedi di kamar mandi, sedangkan Inoo sedang menceramahi Ryutaro.
“Ryu, apakah kau membawa buku kesini?” tanya Inoo.
“ahh Inoo-chan ini kan malam minggu, kenapa masih harus belajar sih” Ryutaro masih bergulat dengan stik PS dan matanya tak lepas dari layar televisi.
Jleeeeebbbbb,,, Inoo mematikan televisi dan membuat Ryutaro gusar.
“hyaaaa,, Inoo-chan apa yang kau lakukan?”tanya Ryutaro.
“senin kau akan melakukan ujian tengah semester tetapi kau tidak belajar sama sekali. Ini, pelajari buku-buku Keito” Inoo meletakkan seabrek buku dihadapan Ryutaro.
“Yabu-chaaaaaaaaaannnnnnnn” teriak Ryutaro meminta pertolongan.
“dia tidak akan mendengarmu, dia dilantai dua sedang bersemedi,” Inoo menaikkan alis kirinya,”pelajari ini” Inoo melemparkan buku matematika.
“aku tidak suka matematika, aku tidak suka hitung-hitungan lagipula kata okaa-san tidak boleh jadi orang perhitungan” tolak Ryutaro.
“baiklah, pelajari ini” Inoo memberikan buku sejarah.
“Inoo-chan yang lalu biarlah berlalu tak usah diingat-ingat, kita harus menatap masa depan” jawab Ryutaro dengan pasti.
“kau ini” teriak Inoo sambil mengeluarkan asap melalui kedua telinganya.
“Inoo-chan, kau baik-baik saja?,” tanya Ryutaro agak ketakutan,”baiklah, aku akan belajar jika kau bisa menjawab dua pertanyaanku. Kau kan pintar”
“sebutkan” tantang Inoo.
“muka dan wajah, sama tidak?” tanya Ryutaro sambil tersenyum evil.
“heh, pertanyaan yang terlalu mudah. Sama dong, pastinya” Inoo sangat percaya diri.
“anda salah. Beda dong, ada pramuka tetapi tidak ada prawajah,” Ryutaro semakin bangga,”pertanyaan kedua, betul dan benar, sama tidak?”
“kau kira aku akan tertipu kali ini,mau kau tanya dengan Obama sekalipun jawabannya pasti sama” Inoo sangat berapi-api.
“anda salah lagi, jelas-jelas mereka memiliki arti berbeda. Kebetulan dengan kebenaran berbeda artinya” Ryutaro kembali meraih stik Psnya.
KYAAAAAAAAAAAAA……PLEEEEEEETAAAAAAAAAKKKKK…DUNNGGGGGGG.
DDAAAAAARRR,,,,DERRRRRR,,DUUUUUUUUUUUURRRRRRRR….
CEEEEEEEEEEETAAAAAAAAAAARRRRRRRRRR…. GLEEEEEEEEEEEEEKKK…
Inoo berdiri dengan penuh kemenangan sedangkan Ryutaro yang badannya terlilit kabel stik PS, sementara mulutnya di sumpal dengan sobekan buku matematika.
“heeee,, apa yang terjadi Inoo” tanya Keito yang melihat kondisi Ryutaro.
“maafkan aku Keito merobek bukumu dan kusempal di mulut Ryu, mungkin ini cara satu-satunya agar dia pintar. Siapa tau isi kertas tersebut mengalir dari mulut ke otaknya” Inoo membersihkan pakaiannya.
Setelah makan malam, kesepuluh member HSJ menonton film. Dari film action sampai film horor. Mereka menggelar kasur lipat dan berjejer susun sarden, sedangkan Ryutaro bersembunyi dibalik ketiak Yabu yang masih trauma meminta perlindungan dari Inoo.
Film Fast and Farious 5 sudah dihabiskan, Ryutaro sudah tertidur akibat kelelahan setelah pergulatan dengan Inoo. Melihat Ryutaro yang tidur dengan mulut menganga Hikaru memanggil Inoo.
“Inoo-chan, cepat ambilkan benang jahit, cabe dan garam” perintah Hikaru. Inoo pun segera mengambil benda yang diminta Hikaru. Semua member yang belum tertidur mengelilingi Ryutaro yang tertidur pulas, tak terkecuali Yabu. Hikaru mengikatkan bongkahan garam yang agak besar dengan benang dan memasukkan ke mulut Ryutaro.
GGRRRRUUUBBBB…Ryutaro menggigit bongkahan garam, dan Hikaru dengan cepat menarik benangnya. BLLLEEEEEEEEKKKK… dengan spontan Ryutaro membuang ludah dan berlari kedapur mencari minum. Semua member menahan tawa pura-pura tidak tahu dan sibuk dengan urusan masing-masing, Ryutaro tidak mempedulikan ulah mereka dan kembali tertidur.Hikaru kembali mengikatkan cabe dengan benang dan kembali memasukkan ke mulut Ryutaro, semua member kembali menahan tawa.
GGRRRRRUUUUUBBBBBB… Ryutaro menggigit cabe.
“hyyyyaaaaaa… peddaaaaaassssssssss” Ryutaro ke kamar mandi dan meludahkan semua cabe yang dikunyahnya.
“HAHAHAHHAHAAA” Yamada, Yuto dan member lain tidak tahan lagi menahan tertawa dan Yabu yang tertawa paling keras sambil terguling-guling.
“cieeeeeeeeee Ryuu,, ngerujak nihhhh” goda Keito
Ryutaro memendam amarahnya dan pindah lokasi tempat tidur ke ruang tamu, Ryutaro pun tidur lagi sambil menggigit lidahnya agar mulutnya tidak terbuka.
Jam sudah menunjukkan jam 2 pagi, tetapi Chinen masih tetap terjaga seorang diri menonton Home alone. Semua member sudah berlabuh ke mimpi masing-masing, termasuk Yamada yang jiwanya sudah berkelana. Muncullah sebongkah ide jahat dari otak Chinen, Chinen pun membuka selimut Yamada dengan senyum horor.
“Yama-chan yama-chan” panggil Chinen sambil menggerakkan Yamada.
“ne, ada apa Chinen?” tanya Yamada.
“bangunlah, tadi aku keluar sebentar membeli stroberry shortcake dan puding stroberry. Bangunlah, ayo kita makan berdua” bujuk Chinen.Yamada pun duduk, dan memandang member-member lain yang sudah bergulung didalam selimut.
“cucilah muka dahulu” Chinen memapah Yamada ke kamar mandi,dan yamada segera mencuci muka.
“sikat gigi juga” pinta Chinen.
“tapi tadi sebelum tidur aku sudah menggosok gigi” jawab Yamada.
“ayolahhhh”suara Chinen manja. Dan yamada segera melakukan permintaan Chinen.
Setelah dari kamar mandi Chinen berjalan menuju ruang menonton dengan santai, yamada mengikutinya dari belakang.
“mana kuenya?” tanya Yamada.
“tidak ada, sini temani aku menonton film hantu ini” Chinen menarik yamada duduk disebelahnya.
“heh, jadi tidak ada kue?” Yamada membayangkan stroberry berputar-putar mengelilingi kepalanya dan dibalas gelengan kepala oleh Chinen.
Sekitar lima belas menit kemudian Chinen tertidur, sementara Yamada masih tersadar dalam kondisi segar bugar karena sudah menyikat gigi dan tidur satu ronde. Film hantu dan suasana temaram membuat bulu kuduk Yamada merinding, Yamada menarik selimutnya dan menutup seluruh tubunya dengan selimut.
“CHIIIIIIINNNNNNEEEEEEEEEEEENNNNNNNNNNNN” Teriak yamada geram.
Udah dulu yey, author undur diri ^^v

[Short Story] Ini cerita cintaku,apa ceritamu? [1/2]



Author : Nikhe a.k.a Bini Yamada Ryosuke
Title     : Ini cerita cintaku, apa cerita cintamu?
Genre  : mudah-mudahan Romantis & comedy

Rating : General
Pemeran : sepuluh member Hey Say Jump
Attention : semua jalan cerita ini milik saya dan dunia khayal saya

***
BRUKKK,,, Ryutaro melempar tasnya dan menggelepar di sofa, Ryutaro tersenyum-senyum angker, dia asyik berkelana di dunia khayalnya.
“hehhhh, apa yang terjadi? Sepertinya kau bahagia sekali?”tanya Yuya yang sedang asyik berpijat-pijat ria dengan Inoo dan Daiki.
“ahh, tidak” jawab Ryutaro tanpa menghilangkan sedikitpun senyum dari wajahnya.
“huh dusta,”timpal Daiki,”pasti telah terjadi hal yang menyenangkan di sekolah tadi?”
“kalau melihat wajahmu seperti ini kau pasti habis melakukan hal aneh,” tebak Inoo asal,”soalnya, ketika kau melihat anjing sebelah sedang buang air wajahmu persis seperti ini”
“enak saja, reputasiku tidak seburuk itu. Aku sedang jatuh cinta” Ryutaro menutup wajahnya dengan bantal.
“benarkah?wanita apes mana yang mendapatkan cobaan itu?” tanya Yuya sambil menatap wajah Ryutaro penuh serius diiringi Daiki dan Inoo yang melakukan hal sama.
“hehh,sebuah anugerah dicintai pria seperti saya,”Ryutaro lempar poni.
“kasihan wanita itu, nasib cintanya apes sekali” celetuk Daiki.
“apakah wanita itu cantik?” Inoo semakin penasaran.
“tidak, tetapi wanita itu sanggup membuat hatiku dugem” Ryutaro tersipu .
Ditengah diskusi akbar tersebut masuklah Yamada yang baru saja pulang dari bermain di empang tetangga.
“hey yama-chan, lihatlah adik kecil kita ini yang sedang jatuh cinta” Inoo menunjuk Ryutaro. Yamada melihat kearah Ryutaro sambil cengir kuda.
“terusss gue harus bilang wooww, gitu. Gue harus ngerubah jokowi jadi jokowow gitu” Yamada kibas rambut.
“hehhh”Yuya,Daiki,Inoo dan Ryutaro garuk tembok.
Yamada berlalu, diiringi tatapan tajam dari Yuya,Daiki,Inoo dan Ryutaro.
“hey, jangan coba mengalihkan pembicaraan,”ujar Yuya,”siapa wanita apes itu?”
“mau tau ajah apa mau tau banget?,”goda Ryutaro”kalian kepo deh”
“siapaaaa?”teriak Yuya,Inoo,dan Daiki bersamaan.
“baiklah,”jawab Ryutaro,”kurasa namanya bidadari”
“ah, sudahlah. Rumahnya dimana?” Daiki juga melempar pertanyaan.
“kurasa dia sudah kembali ke kahyangan” jawab Ryutaro yang hatinya sedang berflower-flower.
Tiba-tiba
“HYAAAAAAAAAAAA….” teriak yamada dari kamar. Yuya,Inoo,Daiki, dan Ryutaro segera estafet dari ruang tamu menuju tempat kejadian perkara.
“ada apa, yama-kun?”tanya Ryutaro dengan nafas terseok-seok.
“stroberry-ku mana?kemana perginya ya tuhan?,”Yamada emosinya meledak-ledak karena sekotak stroberry yang dibelinya tadi pagi menghilang,”stroberryku yang cantik jelita”
“memangnya kau letakkan dimana?”tanya Daiki sambil memeriksa kamar.
“tadi kuletakkan di laci,”Yamada menunjuk ke laci meja.
“ahh,kau ini,ku kira kau kehilangan keperjakaan,”Yuya menggeleng-gelengkan kepalanya,”ternyata hanya stroberry”
“jangan-jangan kau yang mengambilnya?” Yamada menuduh Yuya.
“tentu saja tidak. Mana ada aku memiliki tampang titisan maling” Yuya menolak tuduhan Yamada.
“atau kau Inoo” Yamada memicingkan mata menatap horor ke arah Inoo.
“mana mungkin tampang imut sepertiku mencuri stroberrymu” Inoo mengelak.
“aku akan menghubungi densus 88”ujar Ryutaro merogoh ponsel di sakunya dan menelepon.
“hisss, kau ini. Ini kasus kehilangan stroberry,bukan pembomman” Daiki mengambil ponsel Ryutaro dan mematikannya.
Semua tempat sudah di geledah, namun barang bukti masih belum ditemukan.
“aku tau kepada siapa kita harus bertanya” Inoo memberi saran.
“kepada siapa?” tanya Yuya.
“kepada mbah google,”jawab Inoo sambil mengangguk-ngangguk,”dia tau segalanya”
“ah, bohong. Buktinya dia tidak tau siapa cinta sejatiku” Daiki menyangkal.
“kalian ini, membuat keadaan samakin pelik, kacau balau, dan tak terkendali. Pergi sana”usir Yamada dengan murka sambil mendorong Yuya,Inoo,Daiki, dan Ryutaro keluar kamar.
“pemirsa, hilangnya stroberry yama-kun masih menjadi misteri” gumam Ryutaro.
**********
            Sesudah makan malam Inoo,Daiki,dan Yuya kembali ke kamar. Ryutaro sedang mandi, Hikaru,Keito dan Yabu sedang bersantai di ruang tamu,Chinen membaca buku di balkon,s Yamada masih mengurung diri dikamar meratapi hilangnya stroberry, sementara Yuto berjalan-jalan keluar.
“Huhh, malam ini panas sekali ya”ujar Hikaru melepas baju dan mengibas-ngibaskannya, memperlihatkan badan Hikaru yang seksoy,asoy, geboy.
“iya, sepertinya neraka bocor”Yabu yang sejak tadi kegerahan.
“hey keito, dari tadi kau diam saja. Ada apakah gerangan? Mengapa kau bermuram durja? Katakanlah padaku wahai anak muda” Hikaru melirik ke arah Keito yang wajahnya manyun dan di tekuk-tekuk.
“ne, benar sekali. Apakah kau dikejar satpol PP lagi?” yabu ikut bertanya,” makanya Keito segera permak mukamu yang abstrak itu agar tidak disangka gembel”
“yabu-chan,hika-chan. Aku sedang patah hati” jawab Keito pelan.
“hah? Sumpeh lu. Demi rumput yang bergoyang, kok bisa?” Hikaru menatap lekat-lekat wajah keito.
FLASHBACK :
Dibawah pohon jengkol yang rindang, dengan angin yang sepoi-sepoi duduklah sepasang sejoli yang dimabuk jengkol(?). Pasangan yang sedang kasmaraan ini beradu pandang, dan sesekali si wanita menutup wajahnya karena tersipu malu.
“bang kalau eneng jadi bunga, abang jadi apa?”tanya wanita itu. Sebut saja Melati 19 tahun.
“abang akan menjadi akar, yang akan selalu berusaha menjadi sumber kehidupan buat eneng” jawab Keito sambil tersenyum.
“ah, abang bisa aja” Melati menepuk pelan bahu Keito.
“neng, taukah eneng kalau abang sekarang sedang hobi menyusun”
“loh, nyusun apa bang? Menyusun puzle?”
“bukan, abang  menyusun namamu di langit bersama jutaan bintang agar semua orang tau bahwa eneng milik abang”
“abang so swit bener”
“neng, bapaknya pengedar ganja ya?” tanya Keito sambil melemparkan senyum maut.
“apa? Bang kalau ngomong jangan asal dong. Saya tau bapak saya Cuma tukang jahit, jangan bawa-bawa bapak dong. Bapak kamu tuh perampok bank” Melati lempar sepatu.
“ya nggak usah pake lempar sepatu juga” Keito banting harga diri.
“yang bawa-bawa bapak duluan siapa” Melati menjambak Author.
“jangan jambak Author unyu juga dong” meluk Author dengan erat. #kyaaaaaa, author memeluk Keito lebih erat.
“ya, istri saya jangan di ikut campur kan dalam masalah ini” Yamada menarik paksa Author.
“hey, ini apa sih. Pergi sana” Yamada dan Author dilempar ke segitiga bermuda.
“mukanya biasa aja dong, nggak usah diganteng-gantengin” Melati nyolot.
“aku ganteng sejak dalam kandungan kaleee. Masalah?” Keito berpose di pohon jengkol.
“masalah banget,ya terus sekarang kamu mau apa?” tanya Melati emosiyong.
“aku ingin disayangi sepenuh hati, dicintai segenap jiwa dan raga serta diberi kebahagiaan seutuhnya” jawab Keito sambil berkaca-kaca.
PLAKKKKK… muka Keito dipenuhi cap lima jari.
“dihhh najiss gilaa. eloh,gue, kelaaaaaarrrr” Melati tebang pohon jengkol.
“okehhh, jangan rinduin aku, jangan pikirin aku, dan kalau ketemu hantu jangan panggil namaku tiga kali” Keito nyambung pohon jengkol dengan selotip.
FLASHBACK END.
“sudahlah Keito, tak usah terlalu dipikirkan. Yang lalu biarlah berlalu, patah hati adalah jatuh cinta yang tertunda”Yabu menepuk-nepuk bahu Hikaru.
“nanti kalau memang benar-benar kepepet, dan jodohmu tercecer entah dimana, mamang siomay sebelah masih jomblo kok”Hikaru memberi semangat.
“kau tidak membantu sama sekali,”Yabu mempelototi Hikaru,”sudahlah, Author yang cantik hatinya itu siap kok menjadi istrimu” #author dibakar masa.
“kalian ini sudahlah, Author itu milik Yama-chan” Keito menghapus air matanya. #Author dicincang Jumper.
“lagi pula, menemukan cinta yang salah itu anugerah agar kita tau nikmatnya menemukan cinta yang tepat”sambung Hikaru.
“yang sabar,inilah lika-liku kehidupan anak muda,”Yabu memantapkan pandangannya ke arah Keito,”cinta itu seperti Bis yang datang dan pergi, kadang-kadang kau juga akan menaiki bis yang salah. Jadi, tunggulah bis yang tepat itu datang”
“hmmm,,kalau saran dariku, lebih baik kau naik taksi atau naik becak. Bisa mengantar sampai alamat, jadi kau tak akan pernah tersesat” Hikaru menambahkan.
“jika kau tersesat cari saja Ayu tong tong” Yabu memperlihatkan foto Ayu tong-tong.
“ahhh, kau ini bagaimana, dia saja sampai sekarang belum ketemu dengan alamat yang di carinya” sela Hikaru.
“huhhhh,,, Melaaaaattttttiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii…. Aku tanpamu Butiran Debu” teriak Keito.
“tolong mas, jangan terlalu mendalami peran” ujar Yabu dan Hikaru bersamaan.
Dalam pembicaraan serius datanglah Yuto dari pintu depan menuju ruang tamu, sambil menggosok-gosok perutnya karena kekenyangan.
“egggggggggggggkkkkkkhhh..”Yuto bersendawa panjang.
“kau dari mana Yuto chan?” tanya Keito yang masih dalam keadaan berduka.
“kau seperti baru saja melakukan perjalanan panjang dari negeri antah berantah” sambung Yabu.
“aku baru saja makan sate yang dekat pengkolan sana,” Yuto menunjuk kearah luar rumah,”satenya maknyossss abiiisssss. Mamangnya, beeuuuhhh mendadak kece badai”
“maksudmu mamang duda kesepian penjual sate langganan kita?” Hikaru sangat antusias.
“iya yang rumahnya di luar komplek dekat tanjakan” Yuto menjelaskan.
“dihhh, mamang itu punya skandal loh sama janda kembang di komplek kita” Yabu membuka aib mamang sate.
“iya, katanya sih mereka terlibat cinta segitiga antara mamang sate, janda kembang dan pak RT”Hikaru ternyata sangat up to date.
“lah, lalu bagaimana dengan nasib buk RT kita terhina eh maksudnya tercinta?” tanya Yuto yang ikut-ikutan KEPO.
“dengar-dengar sihh,pak Rtnya sudah di talak tiga” Yabu memberi tahukan informasi terakhir yang di ketahuinya.
“HEIIIIII KAAALLLIIIIAAAANNN,, rumpppiiii dehh” teriak Keito.
“oh iya Yuto, kau tau tidak misteri hilangnya stroberry Yamada” tanya Hikaru.
“stroberry? Stroberry yang di laci?”Yuto mengkerutkan keningnya berlapis-lapis,”itu milik Yamada? Astaga, sudah ku habiskan tadi pagi”
“ehmmm, yuto sebaiknya…” belum sempat Keito menyelesaikan kata-katanya Yamada memegang pedang samurai sudah mengahampiri Yuto yang sejak tadi menguping pembicaraan.
GRRRRRRRRRRRRR,,,,TAAAAAAAAKKKK….DAARRRRRRRRRR
DUUUUUUUUUUUUUUUNGGGGG,,,,,, CCCCCCIIIIIIIIIIAAAAAAAAAATTT
KYYYYYAAAAAAAAAAA…………
Si tampan Yuto Nakajima babak belur total.
“pemirsa, misteri hilangnya stroberry yamada sudah dipecahkan, dan pelakunya berakhir dengan ironis” ujar Hikaru seperti presenter berita kriminal sambil menunjuk Yuto yang terkulai tak berdaya.
Sementara itu di tempat lain asrama HSJ :
Ryutaro yang sudah harum mewangi, berseri-seri sepanjang hari karena sudah mandi, mendatangi Chinen yang sedang membaca buku di balkon.
“Chii-chan, kau sedang apa?”tanya Ryutaro manja.
“ada apa?”Chinen menutup buku yang sedang dibacanya.
“Chii-chan pernah jatuh Cinta tidak?”tanya Ryutaro lagi.
“ne, mengapa kau tiba-tiba bertanya seperti ini?” Chinen balik bertanya.
“entahlah Chii-chan, ada seorang wanita yang telah merusak sistem kerja otakku. Dia mendoktrinku untuk selalu memikirkan dia”
“sungguh, wanita itu harus tanggung jawab atas kelancangan telah membuatmu jatuh hati padanya”
“raut wajahnya, senyumnya tak pernah lepas dari pandanganku. Tawanya selalu mengusik renungan dan mengacaukan mimpi-mimpiku”
“wah wah hebat sekali wanita itu mampu melakukannya”
“sejak pertama bertemu dia, aku merasa sesuatu berubah. Aku tak tau harus bagaimana” Ryutaro mengingat moment pertama bertemu.
“ah, mungkin cinta, sayang atau apalah namanya” ujar Chinen pelan.
“setiap bertemu dia, nyaliku menciut, badanku kaku dan beku seketika”
“luar biasa dahsyat wanita itu, kau lumpuh dihadapannya”
“tetapi sulit untuk mengunkapkan ke dia” Ryutaro menarik nafas dalam.
“ne,mengapa, dia sudah punya pasangan?” Chinen menoleh ke arah Ryutaro dengan penuh perasaan.
“aku akan melukai orang lain jika melakukannya” Ryutaro mengangguk pelan.
“jangan menyerah,cinta itu butuh perjuangan,”Chinen sangat berfire-fire,”ingatkah kamu slogan “Pacarmu adalah Pacarku yang tertunda”.
“biarlah, aku bahagia mencintainya diam-diam seperti ini. Lagipula cinta tak harus memiliki” Ryutaro lalu bernyanyi lagu de’nasib.
“aah,omong kosong itu,”Chinen menepuk meja,”lagu itu mengajari kemunafikan, melihat orang yang kita sayangi dipelukan pria lain itu merupakan suatu pembunuhan karakter, panasnya melebihi panas jahanam”
“tidak apa-apa, apapun yang membuatnya bahagia akan aku lakukan” Ryutaro menahan sekuat tenaga air mata yang akan meluncur seperti bendungan yang jebol.
“siapa wanita itu, aku akan membawakannya plus hatinya untukmu” Chinen mengepalkan tangan dan mengangkatnya dengan tinggi.
“dii….dii….diiiiiiiiiiiiiiaaaaaaaa,”Ryutaro terbata-bata,” dia dia dia cinta yang kutunggu- tunggu, dia dia dia lengkapi hidupku”
PLAKKKKKK,, Vas bunga mendarat di kepala Ryutaro.
“aku serius, baka” mata Chinen dan mata Ryutaro beradu.
“dia adalah istri yama-chan, author kita yang unyu-unyu, manis tiada tara dan cantik tiada duanya” Ryutaro tak mampu menahan air matanya lebih lama lagi.
Chinen menghantamkan kepalanya ke tembok, dan melompat dari balkon. Terkapar dengan sukses di halaman batu depan asrama, Ryutaro menggemakan lagu gugur bunga. #fanfiction di lempar ke luar angkasa.
Huhhhhh,, sungguh akhir yang indah dan dramatis.
Udah dulu ye, Author kaburrr –v