NOTE: Reader, before you browsing to reading please make sure you read fanfiction in here according to your age. If you not yet 17 yo, we suggest you to read fanfiction with rating G, PG-13, PG-15. Rating NC-17 and NC-21 just for addult. Please follow this rule shake your self!

Wednesday, February 6, 2013

[Series Fanfiction] ETERNITY Part 5/?





Title                             : Eternity part 5 guess who ?!
Categories                   : Multichapter
Genre                          : Romance
Rating                         : NC-21. If you don’t like. Just don’t read.  I warn you
Theme song                 : Hurry Up  – Hey Say Jump
Cast                             : Inoo Kei
                                      Hikaru Yaotome
                                     Machiruu Yaotome (OC)
                                     Yabu Kota
                                     Nakayama Yuma
                                     Megumi Sakurada (OC)
Disclaimer                   : all cast are not mine, the story is mine
Synopsis                      :
            Entahlah, aku merasa bahwa ada sesuatu yang tak beres pada diriku. Tuhan menciptakan kita semua berpasang-pasangan. Besar dan kecil, tinggi dan rendah, sedih dan bahagia, serta laki-laki dan perempuan. Semua ada untuk melengkapi satu sama lain. Sudah hampir lebih dari setengah hidupku tak terlengkapi seperti ini. terbawa oleh alunan kebekuan hasratku pada kaum pelengkapku dan mencari subtitusi dalam sejenisku. Aku merasa bahagia namun tetap tak merasa lengkap. melihat orang yang kusayangi yang sebentar lagi menikah dengan adikku. Aku bahagia sekaligus iri. Melihat hidup mereka penuh dengan cinta, cinta yang selama ini kudambakan. Karena itu, aku memutuskan untuk keluar dari dunia subtitusi pelengkapku dan mencari sebuah kehangatan cinta, pada seorang wanita. Kau tau? Ini bukanlah sebuah pelarian atau pun sebuah penantian. Tapi ini adalah sebuah perjuangan, untuk lepas dari dekapan kegelapanku.

******************************************************************************
“nii-chan !! darimana saja?” megu yang tertidur di sofa langsung bangun mendengar suara pitu apartemen yang dibuka inoo.
“aku tidur di rumah ruu” jawab inoo singkat
“ruu? Sughoi. Jadi orangtuanya menerimamu?”
“begitulah…”
“nii-chan ayo ceritakan selengkapnya padaku”
“maaf megu, aku sedang sangat lelah…”
Megu cemberut dan menggoyang-goyangkan baju kakaknya dengan manja. Memaksa inoo untuk bercerita padanya.
“MEGU !! AKU LELAH!!” inoo tak sengaja membentaknya. Ia kemudian diam karena merasa bersalah dan segera meninggalkan megu di ruang tamu lalu pergi ke kamarnya. Inoo mendobrak pintu kamarnya.
Sial !! gara-gara hikaru !! kenapa dia datang di saat-saat seperti ini?
Inoo membanting jasnya di tempat tidur dan merebahkan diri. Menutup kedua matanya dan terdiam sambil berbaring. Tiba-tiba padangan gelapnya teringat ciuman lembut hikaru pada saat inoo masih bekerja sebagai penghibur dulu. Inoo terkejut dan langsung membuka matanya.
Tidak kei !! tidak !! kau sudah sejauh ini, jangan sampai kau kembali lagi ke dunia itu !! kau sudah punya ruu.
Inoo segera pergi ke kamar mandi dan menyiram seluruh tubuhnya dengan air hangat di showernya. Berusaha menjernihkan seluruh pikirannya.
*******************
“huh apa-apaan nii-chan. Seenaknya saja membentakku!!” megu bergumam sendiri karena kesal dengan perlakuan inoo. Ia duduk melipat kedua tangannya. trrrrt~ trrrtt~ handphone touchscreen nya bergetar. Yabu mengirim sebuah sms untuknya.
           
From : Yabu kota
            Megu, kita makan siang sama-sama ya? Aku merindukanmu. Ku tunggu di restoran biasa dekat kantorku.

            Megu tersenyum dan segera melupakan bentakan inoo tadi. Ia mengambil tasnya dan segera pulang ke apartemennya yang kira-kira 2 KM dari apartemen inoo. Kali ini apartemen megu bukan lagi apartemen bobrok seperti dulu. Ia tinggal di apartemen mewah yang sama kelasnya sepeerti milik inoo. Memiliki 2 kamar dan ruang tamu dengan design minimalis serba putih dan cokelat. Semua itu ia dapatkan ketika ia telah bekerja sebagai designer di sebuah brand ternama dari perancis dan saat ini memang lebih memilih untuk dinas di jepang.
Megu segera membuka pintu apartemennya dengan sebuah kartu berwarna hijau. Ia langsung menuju kamar mandi. 30 menit kemudian harum wangi tubuh megu telah tersebar di kamarnya. Megu kemudian memilih pakaian casual yang paling ia sukai untuk bertemu dengan yabu. ia menguncir acak rambut cokelat tua panjangnya hingga memperlihatkan leher panjangnya dan memakai heels berwarna cokelat. Merasa puas dengan dandanannya megu segera menuju ke parkiran mobil dan melaju mobilnya, tak sabar untuk bertemu dengan yabu.
Megu masuk ke sebuah restoran Italy di tengah kota. Ia memilih duduk di ekat jendela karena pemandangannya sangat ia sukai. Wanita itu memilih segelas lime squash sebagai teman menunggu yabu keluar dari kantornya. Tak lama pesanannya datang, megu menyeruput minumannya sedikit demi sedikit. Ia memandangi tiap-tiap orang yang duduk dan berjalan di sekitar restoran itu dari balik jendela. Dan tiba-tiba matanya terfokus pada seorang wanita yang berdiri di depan toko bunga tak jauh dari jendela tempat megu memandang keluar.
“ruu?? Sedang apa dia?”
Megu memincingkan matanya memastikan apakah itu ruu atau bukan dan hendak melambaikan tangannya untuk memanggil ruu. Baru megu mengangkat satu tangannya seorang laki-laki datang menghampiri ruu. Ruu tersenyum menyambut laki-laki itu. megu semakin penasaran melihat ekspresi ruu saat itu. ekspresi yang sama ketika ia menyambut inoo datang saat pertama kali ruu bertemu dengan inoo. Megu memperhatikan dengan detil laki-laki itu namun ia tak dapat melihat wajahnya. Yang jelas itu bukanlah inoo kakaknya.
“megu, doushite?” yabu menepuk bahu megu
“kou-chan!! Bikin kaget saja.”
“ada apa? sepertinya kau sedang memperhatikan sesuatu?”
“tidak. Bukan apa-apa” megu memutuskan untuk diam saja.
“ada apa? jika ada masalah ceritakan saja padaku” yabu merangkul bahu megu dengan lembutnya.
“kou-chan hentikan. Ini di tempat umum”
“hahah gomen ne. habis kau cantik sekali hari ini”
“dasar gombal. Hentikan”
“hahaha yasudah, kau sudah pesan makanan?”
“belum. Aku menunggumu!!”
Megu memutuskan untuk tidak menceritakan apa-apa pada yabu agar tidak terjadi keributan. Ia tak mau berfikiran buruk pada ruu. Mungkin itu adalah rekan bisnis ruu dan ia tak mau kakaknya kecewa lagi untuk kedua kalinya.
*****************
Jam 8 malam ….
Ting tong ~ seseorang membunyikan bel pintu kamar inoo. Inoo yang masih tidur daritadi sore tak mendengar sama sekali. 5 kali bel itu berbunyi akhirnya inoo terbangun namun dengan rasa kesal karena tidurnya diganggu. Ia segera bangun dan membuka pintu masih dalam keadaan hanya memakai boxer dan tanpa pakaian.
Pasti megu, tak ada lagi yang berani menganggu waktu tidurku selain adik yang berisik itu.
“megu kenapa ka..u…” inoo kaget. Rupanya hikaru yang datang kembali.
“konbanwa inoo-chan” hikaru tersenyum. Memandangi tubuh inoo yang tak menggenakan baju dan hanya memakai boxer.
“pergi. Sudah kubilang jangan kembali kesini lagi.” Inoo hendak menutup pintunya lalu dihalangi oleh kaki hikaru.
“ruu sedang dinas ke karuizawa. Jadi tenang saja.”
“lalu kenapa? tetap saja kau tak diterima disini”
Hikaru mengambil satu buah foto dari amplop yang ia pegang. Ia tersenyum sinis
“tidak apa-apa jika kau mengusirku. Tapi jangan kaget jika ruu menemukan foto kita yang indah ini”
Inoo langsung berbalik. Ia segera merebut foto itu. ia kaget mengapa hikaru memiliki foto ini dan seketika ia ingat, foto itu dibuat saat hikaru membiusnya kemarin.
“kau !! apa maumu!!” inoo hendak memukul wajah hikaru namun ia mengurungkannya karena ingat bahwa ia adalah kakak ruu, calon istrinya.
“hanya teh atau kopi hangat di dalam cangkir…” hikaru tersenyum.
Inoo kalah dan membiarkan hikaru masuk ke apartemnnya. Ia tahu hikaru pasti masih mempunyai master foto-foto itu dan bisa kapan saja memberikannya pada ruu. Ia tak mau ruu tau masa lalunya. Mereka masuk ke ruang tamu. Hikaru segera memeluk inoo dari belakang.
“kau tahu? Betapa aku merindukanmu…” ia mencium bagian belakang telinga inoo. Inoo segera menghindar
“hikaru, berapa kali aku bilang, aku sudah tak mau lagi…”
“kei, ayolah. Kembali seperti dulu. Kau tahu? Sejak berkencan dengan adikku. Kau menjadi lemah. Kau sangat mudah untuk diancam. Matamu itu, sangat berbeda dengan yang dulu”
“ya, aku memang berbeda dengan yang dulu. Aku ingin meneruskan hidupku seperti laki-laki lain.”
“mungkin memang benar, tapi aku tahu. Didalam dirimu pasti memberontak kan?” hikaru memeluk inoo dari belakang lagi. Kedua tangannya melingkari pinggang inoo yang tak tertutupi baju. Inoo gemetar. Hikaru benar-benar tahu titik vital rangsangan inoo.
“biar ku tanyakan padamu, seberapa besar hasratmu yang kau pendam itu?” hikaru berbisik lagi padanya.
Inoo terdiam.
“kau tak mau jawab? Kalau begitu biarkan tubuhmu yang menjawab…”
Jari jemari hikaru bermain main di atas perut inoo. Tangan inoo memberontak melepaskan tangan hikaru namun tubuhnya terasa lemas karena rangsangan hikaru yang tepat mengenai titik vital rangsangan inoo. Hikaru mendorongnya ke sofa. Inoo memberontak namun hikaru segera mencumbu lehernya.
“hikaru.. henti… ahh…” inoo tak sengaja mendesah ketika tangan kiri hikaru mencapai penis inoo di balik boxernya. Inoo meneruskan desahannya dengan suara kecil
“kau lihat kan? tubuhmu merindukan sentuhan seperti ini. tak sehari meniduri pria saja dulu pasti kau langsung mencariku..”
“hikaru sudah … hentikan …”
“diam saja kei… “ hikaru langsung melumat bibir inoo. Ia menindih tubuh inoo hingga penisnya yang tegang dari balik celananya bisa terasa oleh inoo. Jiwa inoo yang dulu kembali, seolah iblis yang baru dipanggil untuk bangkit kembali. inoo mulai jinak dan diam. Ia membalikkan tubuh hikaru ke sofa sehingga sekarang ia ada di atas hikaru. Hikaru tersenyum.
“okaeru, kei-chan…” hikaru berbisik lagi.
Inoo segera mencium bibir hikaru. Tergoda oleh manisnya rasa bibir pria itu dan harum asap rokok dari ciumannya. Hikaru melepas semua pakaiannya dan juga melepas boxer milik hikaru.
“kau … kenapa …” ada sebagian hati inoo yang tam au kembali lagi.
“ssstt, nikmati saja. Tak perlu kau pikirkan apa-apa” hikaru membelai pipinya. Ia mengambil penis inoo dan mengulumnya seperti sebuah permen. Mata inoo terpejam. Ia tahu benar permainan lidah hikaru.
“ahh.. hikaru … aaa ittai”
“gomen ne, aku sudah lama tak melakukannya”
“uso.. “ inoo ragu
Inoo meremas bahu hikaru karena kuluman lidahnya. Hikaru mempercepat gesekan ldahnya melihat inoo yang terpejam. Bahkan ruu tak bisa membuat inoo merasa melayang seperti itu. tau bahwa sperma inoo akan keluar hikaru segera menghentikan permainannya. Ia mendudukkan inoo di sofa, menyuruhnya untuk menungging seperti seekor bayi yang sedang merangkak. Hikaru membasahi ujung penisnya dengan cairannya sendiri lalu memasukkannya ke lubang belakang inoo.
“ittai.. hikaru …”
“itu karena sudah lama tak ada pria yang menidurimu. Tahan sedikit”
Hikaru tak peduli dan tetap berusaha memasukkan penisnya yang besar kesitu. Airmata inoo hampir keluar karena rasa sakitnya. Dan kahirnya seluruh penisnya terbenam disitu. Hikaru diam memberikan inoo waktu untuk istirahat. 10 detik kemudian ia menggerakkan penisnya lagi.
“ahh .. hikaru …”
Inoo merasakan sperma hikaru di dalam tubuhnya. Hikaru tergeletak lemas di atas inoo yang tengkurap. Ia tersenyum dan menggenggam tangan inoo. Mencumbu leher belakang inoo.
“arigatou kei-chan. Kau memang masih snagat hebat seperti dulu”
“hikaru… apa kau tak merasa berdosa pada adikmu sendiri?”
Hikaru tak menjawab pertanyaan inoo. Rupanya ia tertidur lelap di atas inoo. Inoo menghela nafas dan tak percaya apa yang baru saja ia lakukan. Ia merasakan lagi saat-saat seperti ini. saat ia disentuh oleh seorang pria.
Ting tong~ seseorang mengetuk pintu apartemen inoo. Inoo tertidur pulas sementara hikaru terbangun. Ia segera memakai boxer dan kaosnya. Membukakan pintu itu.
“konbanwa. Siapa anda? Inoo, apa dia ada di rumah?”
“siapa kau?” hikaru mengangkat satu alisnya
“aku.. yabu kota. Temannya.”
To be continued …

No comments:

Post a Comment