Title
: Eternity part 7 -True Love-
Categories
:
Multichapter
Genre
: Romance
Rating
: NC-21. If you don’t like. Just don’t read. I warn you
Theme song
: Hurry
Up – Hey Say Jump
Cast
: Inoo Kei
Hikaru Yaotome
Machiruu Yaotome (OC)
Yabu Kota
Yamada Ryosuke
Megumi Sakurada (OC)
Disclaimer
:
all cast are not mine, the story is mine
Synopsis :
Entahlah, aku merasa bahwa ada sesuatu yang tak beres
pada diriku. Tuhan menciptakan kita semua berpasang-pasangan. Besar dan kecil,
tinggi dan rendah, sedih dan bahagia, serta laki-laki dan perempuan. Semua ada
untuk melengkapi satu sama lain. Sudah hampir lebih dari setengah hidupku tak
terlengkapi seperti ini. terbawa oleh alunan kebekuan hasratku pada kaum
pelengkapku dan mencari subtitusi dalam sejenisku. Aku merasa bahagia namun
tetap tak merasa lengkap. melihat orang yang kusayangi yang sebentar lagi
menikah dengan adikku. Aku bahagia sekaligus iri. Melihat hidup mereka penuh
dengan cinta, cinta yang selama ini kudambakan. Karena itu, aku memutuskan
untuk keluar dari dunia subtitusi pelengkapku dan mencari sebuah kehangatan
cinta, pada seorang wanita. Kau tau? Ini bukanlah sebuah pelarian atau pun
sebuah penantian. Tapi ini adalah sebuah perjuangan, untuk lepas dari dekapan
kegelapanku.
******************************************************************************
“ya .. aku sudah tau itu Ryosuke..” Ruu tersenyum sambil
membawakan teh untuk Yamada
“tapi … kenapa..??” Yamada masih tak percaya. Ya, dunia memang
terlalu sempit untuknya.
“cinta memberikan kita segalanya tanpa berharap apapun. Kei, aku
akan memberikan segalanya untuknya, tak peduli seperti apa masa lalunya aku
ingin menjadikannya masa depanku.” Akhirnya Ruu mencurahkan segala isi hatinya
“tapi Ruu, dia … dia beberapa kali terlibat dalam suatu kasus dan
..”
“aku tak begitu peduli. Aku percaya dia pasti bisa berubah” Ruu
meletakkan cangkir teh nya di meja, “kau mau kue Ryosuke?” dia pergi menuju
lemari pendingin untuk mengambil sebuah kue tart yang ia simpan disana. Kemudian
memotongnya
Wajah Yamada meringis, membayangkan Inoo yang telah membuat
hubungan Yabu dan Megu merenggang dulu, membuat Megu menangis, dan membuatnya
sempat berselisih dengan Yabu. dan sekarang, kenapa harus dengan cara seperti
ini Inoo merebut kebahagiaan kecilnya kembali.
“Ruu …” Yamada memeluk Ruu dari belakang. Ruu tersentak kaget dan
menghentikan aktifitas memotong kuenya.
“Ryosuke… doushite?”
Yamada membalikan tubuh Ruu dengan paksa dan mencium bibirnya
dengan tempo cepat. Ruu yang tak mau menerima ciuman Yamada kemudian mendorong
Yamada hingga terbentur tembok. Yamada bangkit kembali kemudian menyentakkan
tubuh Ruu ke meja saji kue.
“Ryosuke yamette !! apa-apaan ini !!??”
“Ruu, aku tak peduli siapa saja yang kencan denganmu, tapi tolong
jangan dengan orang itu..”
Yamada mencumbu paksa leher Ruu. Ia mencoba memberontak namun
kedua tangannya ditahan oleh tenaga Yamada yang lebih kuat. Ia mencoba
menendang Yamada namun tetap bisa ditahan olehnya. Yamada seperti kerasukan
setan. Ia mengendurkan dasinya kemudian membuka satu persatu apa yang dikenakan
Ruu. Blazer putih Ruu ia paksa lepas dengan roknya.
“Ryouske ku mohon … hentikan …..”
Ruu hampir menangis, ia takut jika terjadi apa-apa pada dirinya. Apalagi
melihat wajah Yamada dengan aura marah seperti itu.
Yamada menciumi leher Ruu, melingkari tubuhnya. Ruu yang dari tadi
memberontak rupanya sudah kehabisan tenaga melawan pertahanan Yamada. Ia
tergeletak lemas. Yamada mengambil kesempatan itu. dibukanya semua pakaian
dalam Ruu. Ia memandangi tubuh mulus Ruu dan membelai wajah cantiknya.
“Ruu, kau cantik sekali …”
“Ryo .. su …ke ..”
Yamada mencuri start tanpa kata-kata.
…………………………………………..
Ttrtttt~
ttttttttttrrrtttt~
Handphone Inoo bergetar, sebuah sms masuk
pagi-pag di layar handphone nya. Ia terbangun dan langsung membukahandphone
itu.
From
: Yaotome Hikaru
Datanglah
ke hotel XYZ karuizawa sekarang. Aku punya kejutan untukmu.
Inoo mengabaikan sms itu. ia berfikir bahwa Hikaru hanya ingin bercinta lagi dengannya dan ia tak mau
meneruskan hal itu lagi. Inoo memejamkan matanya lagi untuk tertidur. Namun di
antara alam tidur dan sadarnya ia tersadar akan sesuatu.
Tunggu !! bukankah Ruu
sedang di Karuizawa? Untuk apa orang itu memintaku kesana? Tak mungkin untuk
memamerkan pada Ruu bahwa aku tergoda lagi olehnya kan?
Inoo bangkit dari singgasana tidurnya, ia mengambil handphone
touchscreen berwarna biru mudanya lalu membalas sms yang tadi.
Reply to : Yaotome
Hikaru
Ada apa? jangan sok
misterius. Katakan saja apa yang ingin kau tunjukkan padaku. Aku tak suka
basa-basi.
Inoo mememncet tombol send dengan
agak keras karena terbawa sedikit emosinya. 5 menit kemudian balasan masuk.
From : Yaotome Hikaru
Sudah, datang saja. Agar
kau tak penasaran.
Dan sepertinya Hikaru berhasil membuat Inoo terbawa perasaannya. Ia
segera mencuci muka dan menggosok giginya. Mengambil satu stel kemeja dan
celana jeans lalu pergi melewati ruang tamu dimana Megu masih tertidur di
pelukan Yabu. Inoo membuka pintu apartemennya lalu menuju lift turun ke
basement. Masuk ke mobil dan mulai menstarter mobil kesayangannya itu. dia
mencari huruf kanji dari nama Hikaru kemudian menghubunginya sambil menyetir
mobilnya sendiri.
“doushite? Kenapa kau sangat ingin aku kesana?” Inoo memulai
pembicaraan dengan dingin
“datang saja ke XYZ hotel kamar 2314.”
“tapi …”
Hikaru menutup ponselnya dengan cepat. Inoo marah dan semakin tak
konsen menyetir.
.
.
.
.
Dua jam kemudian ia sampai di hotel itu, dengan cepat Inoo
memarkir valley mobilnya dan menuju kamar yang ditunjukkan Hikaru di lantai 23.
Inoo memencet bel kamar itu namun belum ada jawaban. Dipencetnya sekali lagi
namun tak ada orang yang masuk. Ia mengambil ponselnya lagi dan menelepon ulang
Hikaru lagi.
“hey, kau mau mempermainkanku? Tak ada yang menjawabku di sini. Sepertinya
tak ada orang”
“begitukah? Coba minta kunci cadangannya pada resepsionis. Bilang saja
atas nama Yaotome”
“kau ini … menyusahkan saja …”
Inoo menuruti juga apa yang dikatakan Hikaru. Ia sangat penasaran
apa yang sebenarnya coba Hikaru tunjukan padanya. Inoo berkata bohong pada
resepsionis di sana bahwa ia meninggalkan kuncinya di kamar. Dibukanya pintu
kamar 2314 itu. Inoo masuk perlahan-lahan. Ia menemukan Ruu yang sedang
tertidur berselimut tanpa pakaian di pelukan Yamada.
Yamada dan Ruu terbangun kaget. Ruu bangkit dan mencoba
menjelaskan pada Inoo namun Inoo mengambaikannya. Ia menghampiri Yamada dan
memukul wajahnya tanpa berkata-kata. Terus menerus memukulnya hingga darah
berceceran di mulut dan hidungnya.
“kei, hentikan !! aku bisa jelaskan …”
“APA YANG INGIN KAU JELASKAN, WANITA JALANG !! WANITA MURAHAN !!
SUDAH BERAPA LAKI-LAKI YANG KAU TIDURI SELAMA INI HAH!!?”
Inoo membentak Ruu dengan omongan tajamnya. Ruu kalap dan menampar
wajah Inoo. Ia menangis di depan kedua lelaki yang sedang berkelahi itu. Yamada
sibuk menghapus darah yang keluar dari wajahnya akibat pukulan Inoo sementara
Inoo berusaha mengatur nafas dan nada bicaranya. Ia tak mau pelayan datang mengusirnya
keluar. Inoo menghampiri Ruu yang sedang menangis. Memandanginya dari ujung
rambut hingga ujung kaki dengan tatapan hina.
“tak akan ada lagi pernikahan” katanya berbisik di telinga Ruu dan
kemudian pergi meninggalkan kamar itu.
Ruu tereletak lemas mendengar kata-kata itu, tangisannya semakin
kencang dan kencang. Ia hampir berteriak karena tak tau lagi harus berkata apa.
Yamada mendekatinya dan berusaha mememulk Ruu untuk menenangkan hatinya. Ruu
mendorong Yamada hingga ia cukup jauh terdorong. Ruu berusaha untuk
menghentikan sendiri tangisannya.
“Ryosuke, aku membencimu !! mulai sekarang anggap saja kita tak
pernah saling kenal!!”
Ruu pergi berlalu. Ia mencari mobilnya di parkiran kemudian
menyetirnya sendiri dan melanjutkan tangisannya di dalam mobil.
……………………………………………..
Sial !! sial !!
Hanya itu kata-kata yang ada di benak Inoo. Ia benar-benar merasa
dikhianati. Inoo marah, kecewa, dan sakit hati namun anehnya tak ada air mata
keluar dari pelupuk matak Inoo. Ingin rasanya ia memukul semua orang yang ada
di hadapannya. Inoo kembali ke apartemennya di Tokyo dengan amarah selama 120
menit. Ia kembali ke kamarnya namun saat itu yang ada hanya Yabu.
“Okaeru, kemana kau pagi tadi Kei? Megu kelabakan mencarimu”
“dimana dia?”
“sedang bertemu klien nya”
Inoo menatap Yabu yang sedang menonton TV. Mengingatkannya kembali
pada saat pertama kali ia bertemu Yabu.
“doushite?” Yabu agak heran
melihat ekspresi Inoo saat itu.
“daijobu. Aku lelah” Inoo segera pergi ke kamarnya.
.
.
.
.
………………………….
“Okaeru,….” Ibu Ruu menyambut anak perempuannya yang baru saja
pulang ke rumah. Namun ia sadar sesuatu tak beres dengan anaknya, matanya merah
agak bengkak dan ia berusaha menutupinya. “Ruu, daijobu ka?”
Ruu tak berkata apapun, ia segera berlari menaiki tangga dan
menuju kamarnya. Ruu segera mengambil bantal dan menutupi wajahnya dengan benda
itu. terus menangis tanpa henti. Ia masih tak percaya Inoo membatalkan
pernikahan mereka.
Tok tok tok
“siapa? Pergilah, aku sedang ingin sendirian” Ruu berkata dengan
terisak-isak.
“ini aku”
“nii-chan…”
Ruu segera membukakan pintu karena tau persis bahwa itu adalah
suara Hikaru.
“doushite?” Hikaru pura-pura tak tahu apa yg terjadi.
“nii-chan ….” Ruu menangis lagi dan memeluk kakak laki-lakinya
itu. “Inoo, dia membatalkan pernikahan kami”
Hikaru tersenyum puas. Ia merasa menang.
“ada apa? kenapa bisa begitu?”
“aku … aku tak sanggup menceritakannya sekarang”
“sudahlah, yang penting sekarang tenangkan dulu dirimu. Ibu
khawatir melihatmu menangis seperti tadi.
Ruu mengangguk. Hikaru tersenyum tanpa dosa di depan adiknya itu.
berperan sebagai superhero yang siap membantu adiknya saat dalam kesulitan
padahal ialah setan yang sebenarnya. Yang menyebabkan semua penderitaan adikya
terjadi.
Ruu bangun hendak menemui ibunya agar ibunya tak khawatir lagi. Ia
berdiri namun kepalanya terasa sakit. ia memegangi kepalanya dan pandangan
matanya mulai kabur.
“Ruu, ada apa?”
“Nii-chan … aku … kepala…ku …” Ruu jatuh pingsan.
“Ruu !! bangun Ruu !! Ruu !!”
.
.
.
.
…………………..
“Kota, bisa aku minta tolong?” Inoo memanggil Yabu dari kamarnya
agak sedikit berteriak. Yabu masuk ke kamar itu. Inoo yang bersembunyi di balik
pintu langsung mendorong Yabu ke tempat tidurnya.
“Inoo, apa yang kau …”
“ssttt, kota, apa kau tak ridu padaku? Apa kau tak rindu sentuhan ku?”
“kota, ingat Ruu.”
“perempuan murahan itu. sudahlah lupakan dia. Dia tak pantas
untukku. Hanya kau yang pantas untukku”
Inoo mencumbu leher Yabu dengan paksa. Yabu membertontak. Hal ini
sudah diprediksikan oleh Inoo. Ia mengambil suntikan milik Hikaru yang masih
belum dipakai dan menyuntikkan paksa ke tubuh Yabu. Yabu sedikit tersentak
dengan rasa sakit yang ditimbulkan oleh jarum itu dan perlahan mulai melepaskan
pertahanannya.
“tenang, hanya obat perangsang. Sama seperti waktu pertama kali
kita melakukannya dulu”
Inoo melepas pakaian Yabu satu persatu. Yabu tak memberontak. Yabu
terhanyut oleh rangsangan yang ditimbulkan obat itu. penisnya menegang. Inoo
memegangi penis Yabu dan tersenyum.
“kau tahu? Aku sudah tak bisa menahan diriku lagi”
‘kei, henti…kan..”
Inoo membungkan erangan Yabu dengan ciumannya.ia membuka sendiri
bajunya. Tangan kanannya yang tadi memegang penis Inoo kemudian mengocoknya
dengan cepat.
“ahhh … kei … sudah.. sudah kei”
Inoo tak mendengar protes Yabu dan malah semakin mempercepat
permainanny di penis Yabu. tangan kirinya memilin-milin putting Yabu. Yabu
tersentak hebat dengan permainan Inoo. Inoo tersenyum lebar dan menggigit putting
kanan Yabu. Yabu mulai menikmati aktifitas Inoo di tubuhnya.
Inoo menghentikan permainannya. Ia mengeluarkan penis miliknya dan
menyuguhkannya ke mulut Yabu. Yabu menggelengkan kepalanya tanda tak mau. Inoo
memasukkannya dengan paksa.
“jika tak mau akan kutambah dosis obatnya hingga kau mabuk oleh
obat itu” Inoo tersenyum. Yabu mulai berhalusinasi. Ia menjilati penis itu dari
ujung hingga pangkalnya.
“ahh… ya seperti itu kota… ternyata kau masih ingat caranya…”
Inoo bersandar di dipan tempat tidur dan berbalik. Kini Yabu yang
merangkak di atasya menikmati penis Inoo dengan mulutnya. Inoo terpejam,
melayang dalam kenikmatan malam itu. sperma Inoo keluar di mulut Yabu namun
Yabu tak mau menghisapnya. Inoo mengerti bahwa Yabu belum terbiasa lagi dengan
itu semua.
“sebagai hadiah akan kuberikan service terbaikku” Inoo berbisik
dan mendudukkan Yabu di tempat tidur. Ia mengulum penis Yabu. Yabu terpejam,
kepalanya menghadap ke atas.
“mmmhhh aaahhh… Kei, sudah. Aku ttak mau” Yabu memegang erta
bantal yang ada di smpingnya
“hahaha dasar munafik, kau menikmatinya kan, sayang?”
Inoo mengulum penis Yabu, ia menjilati ujungnya dan memainkan
kedua testis milik Yabu. dan tak lama semua sperma Yabu keluar.
“hahaha, sudah lama kan kau tak dapat service ku?”
“Kei, kau … keterla..lu..an.. a..dik…mu…” kemudian Yabu tertidur
karena lelah dan efek obat itu.
Inoo melihat Yabu yang tertidur, berdiri memperhatika Yabu yang
masih bermandikan spermanya.
“huh, persetan dengan itu semua…. persetan dengan semua wanita …”
To be continued
No comments:
Post a Comment