NOTE: Reader, before you browsing to reading please make sure you read fanfiction in here according to your age. If you not yet 17 yo, we suggest you to read fanfiction with rating G, PG-13, PG-15. Rating NC-17 and NC-21 just for addult. Please follow this rule shake your self!

Friday, February 8, 2013

[Series Fanfiction] ETERNITY Part 7/? -True Love-



Title                             : Eternity part 7 -True Love-
Categories                   : Multichapter
Genre                          : Romance
Rating                         : NC-21. If you don’t like. Just don’t read.  I warn you
Theme song                 : Hurry Up  – Hey Say Jump
Cast                             : Inoo Kei
                                      Hikaru Yaotome
                                     Machiruu Yaotome (OC)
                                     Yabu Kota
                                    Yamada Ryosuke
                                     Megumi Sakurada (OC)
Disclaimer                   : all cast are not mine, the story is mine
Synopsis                      :
            Entahlah, aku merasa bahwa ada sesuatu yang tak beres pada diriku. Tuhan menciptakan kita semua berpasang-pasangan. Besar dan kecil, tinggi dan rendah, sedih dan bahagia, serta laki-laki dan perempuan. Semua ada untuk melengkapi satu sama lain. Sudah hampir lebih dari setengah hidupku tak terlengkapi seperti ini. terbawa oleh alunan kebekuan hasratku pada kaum pelengkapku dan mencari subtitusi dalam sejenisku. Aku merasa bahagia namun tetap tak merasa lengkap. melihat orang yang kusayangi yang sebentar lagi menikah dengan adikku. Aku bahagia sekaligus iri. Melihat hidup mereka penuh dengan cinta, cinta yang selama ini kudambakan. Karena itu, aku memutuskan untuk keluar dari dunia subtitusi pelengkapku dan mencari sebuah kehangatan cinta, pada seorang wanita. Kau tau? Ini bukanlah sebuah pelarian atau pun sebuah penantian. Tapi ini adalah sebuah perjuangan, untuk lepas dari dekapan kegelapanku.

******************************************************************************
            “ya .. aku sudah tau itu Ryosuke..” Ruu tersenyum sambil membawakan teh untuk Yamada
“tapi … kenapa..??” Yamada masih tak percaya. Ya, dunia memang terlalu sempit untuknya.
“cinta memberikan kita segalanya tanpa berharap apapun. Kei, aku akan memberikan segalanya untuknya, tak peduli seperti apa masa lalunya aku ingin menjadikannya masa depanku.” Akhirnya Ruu mencurahkan segala isi hatinya
“tapi Ruu, dia … dia beberapa kali terlibat dalam suatu kasus dan ..”
“aku tak begitu peduli. Aku percaya dia pasti bisa berubah” Ruu meletakkan cangkir teh nya di meja, “kau mau kue Ryosuke?” dia pergi menuju lemari pendingin untuk mengambil sebuah kue tart yang ia simpan disana. Kemudian memotongnya
Wajah Yamada meringis, membayangkan Inoo yang telah membuat hubungan Yabu dan Megu merenggang dulu, membuat Megu menangis, dan membuatnya sempat berselisih dengan Yabu. dan sekarang, kenapa harus dengan cara seperti ini Inoo merebut kebahagiaan kecilnya kembali.
“Ruu …” Yamada memeluk Ruu dari belakang. Ruu tersentak kaget dan menghentikan aktifitas memotong kuenya.
“Ryosuke… doushite?”
Yamada membalikan tubuh Ruu dengan paksa dan mencium bibirnya dengan tempo cepat. Ruu yang tak mau menerima ciuman Yamada kemudian mendorong Yamada hingga terbentur tembok. Yamada bangkit kembali kemudian menyentakkan tubuh Ruu ke meja saji kue.
“Ryosuke yamette !! apa-apaan ini !!??”
“Ruu, aku tak peduli siapa saja yang kencan denganmu, tapi tolong jangan dengan orang itu..”
Yamada mencumbu paksa leher Ruu. Ia mencoba memberontak namun kedua tangannya ditahan oleh tenaga Yamada yang lebih kuat. Ia mencoba menendang Yamada namun tetap bisa ditahan olehnya. Yamada seperti kerasukan setan. Ia mengendurkan dasinya kemudian membuka satu persatu apa yang dikenakan Ruu. Blazer putih Ruu ia paksa lepas dengan roknya.
“Ryouske ku mohon … hentikan …..”
Ruu hampir menangis, ia takut jika terjadi apa-apa pada dirinya. Apalagi melihat wajah Yamada dengan aura marah seperti itu.
Yamada menciumi leher Ruu, melingkari tubuhnya. Ruu yang dari tadi memberontak rupanya sudah kehabisan tenaga melawan pertahanan Yamada. Ia tergeletak lemas. Yamada mengambil kesempatan itu. dibukanya semua pakaian dalam Ruu. Ia memandangi tubuh mulus Ruu dan membelai wajah cantiknya.
“Ruu, kau cantik sekali …”
“Ryo .. su …ke ..”
Yamada mencuri start tanpa kata-kata.
…………………………………………..
Ttrtttt~ ttttttttttrrrtttt~
Handphone Inoo bergetar, sebuah sms masuk pagi-pag di layar handphone nya. Ia terbangun dan langsung membukahandphone itu.

From : Yaotome Hikaru
Datanglah ke hotel XYZ karuizawa sekarang. Aku punya kejutan untukmu.

Inoo mengabaikan sms itu. ia berfikir bahwa Hikaru hanya ingin bercinta lagi dengannya dan ia tak mau meneruskan hal itu lagi. Inoo memejamkan matanya lagi untuk tertidur. Namun di antara alam tidur dan sadarnya ia tersadar akan sesuatu.

Tunggu !! bukankah Ruu sedang di Karuizawa? Untuk apa orang itu memintaku kesana? Tak mungkin untuk memamerkan pada Ruu bahwa aku tergoda lagi olehnya kan?

Inoo bangkit dari singgasana tidurnya, ia mengambil handphone touchscreen berwarna biru mudanya lalu membalas sms yang tadi.

Reply to : Yaotome Hikaru
Ada apa? jangan sok misterius. Katakan saja apa yang ingin kau tunjukkan padaku. Aku tak suka basa-basi.

Inoo mememncet tombol send dengan agak keras karena terbawa sedikit emosinya. 5 menit kemudian balasan masuk.

From : Yaotome Hikaru
Sudah, datang saja. Agar kau tak penasaran.

Dan sepertinya Hikaru berhasil membuat Inoo terbawa perasaannya. Ia segera mencuci muka dan menggosok giginya. Mengambil satu stel kemeja dan celana jeans lalu pergi melewati ruang tamu dimana Megu masih tertidur di pelukan Yabu. Inoo membuka pintu apartemennya lalu menuju lift turun ke basement. Masuk ke mobil dan mulai menstarter mobil kesayangannya itu. dia mencari huruf kanji dari nama Hikaru kemudian menghubunginya sambil menyetir mobilnya sendiri.
“doushite? Kenapa kau sangat ingin aku kesana?” Inoo memulai pembicaraan dengan dingin
“datang saja ke XYZ hotel kamar 2314.”
“tapi …”
Hikaru menutup ponselnya dengan cepat. Inoo marah dan semakin tak konsen menyetir.
.
.
.
.
Dua jam kemudian ia sampai di hotel itu, dengan cepat Inoo memarkir valley mobilnya dan menuju kamar yang ditunjukkan Hikaru di lantai 23. Inoo memencet bel kamar itu namun belum ada jawaban. Dipencetnya sekali lagi namun tak ada orang yang masuk. Ia mengambil ponselnya lagi dan menelepon ulang Hikaru lagi.
“hey, kau mau mempermainkanku? Tak ada yang menjawabku di sini. Sepertinya tak ada orang”
“begitukah? Coba minta kunci cadangannya pada resepsionis. Bilang saja atas nama Yaotome”
“kau ini … menyusahkan saja …”
Inoo menuruti juga apa yang dikatakan Hikaru. Ia sangat penasaran apa yang sebenarnya coba Hikaru tunjukan padanya. Inoo berkata bohong pada resepsionis di sana bahwa ia meninggalkan kuncinya di kamar. Dibukanya pintu kamar 2314 itu. Inoo masuk perlahan-lahan. Ia menemukan Ruu yang sedang tertidur berselimut tanpa pakaian di pelukan Yamada.
Yamada dan Ruu terbangun kaget. Ruu bangkit dan mencoba menjelaskan pada Inoo namun Inoo mengambaikannya. Ia menghampiri Yamada dan memukul wajahnya tanpa berkata-kata. Terus menerus memukulnya hingga darah berceceran di mulut dan hidungnya.
“kei, hentikan !! aku bisa jelaskan …”
“APA YANG INGIN KAU JELASKAN, WANITA JALANG !! WANITA MURAHAN !! SUDAH BERAPA LAKI-LAKI YANG KAU TIDURI SELAMA INI HAH!!?”
Inoo membentak Ruu dengan omongan tajamnya. Ruu kalap dan menampar wajah Inoo. Ia menangis di depan kedua lelaki yang sedang berkelahi itu. Yamada sibuk menghapus darah yang keluar dari wajahnya akibat pukulan Inoo sementara Inoo berusaha mengatur nafas dan nada bicaranya. Ia tak mau pelayan datang mengusirnya keluar. Inoo menghampiri Ruu yang sedang menangis. Memandanginya dari ujung rambut hingga ujung kaki dengan tatapan hina.
“tak akan ada lagi pernikahan” katanya berbisik di telinga Ruu dan kemudian pergi meninggalkan kamar itu.
Ruu tereletak lemas mendengar kata-kata itu, tangisannya semakin kencang dan kencang. Ia hampir berteriak karena tak tau lagi harus berkata apa. Yamada mendekatinya dan berusaha mememulk Ruu untuk menenangkan hatinya. Ruu mendorong Yamada hingga ia cukup jauh terdorong. Ruu berusaha untuk menghentikan sendiri tangisannya.
“Ryosuke, aku membencimu !! mulai sekarang anggap saja kita tak pernah saling kenal!!”
Ruu pergi berlalu. Ia mencari mobilnya di parkiran kemudian menyetirnya sendiri dan melanjutkan tangisannya di dalam mobil.
……………………………………………..

Sial !! sial !!
Hanya itu kata-kata yang ada di benak Inoo. Ia benar-benar merasa dikhianati. Inoo marah, kecewa, dan sakit hati namun anehnya tak ada air mata keluar dari pelupuk matak Inoo. Ingin rasanya ia memukul semua orang yang ada di hadapannya. Inoo kembali ke apartemennya di Tokyo dengan amarah selama 120 menit. Ia kembali ke kamarnya namun saat itu yang ada hanya Yabu.
“Okaeru, kemana kau pagi tadi Kei? Megu kelabakan mencarimu”
“dimana dia?”
“sedang bertemu klien nya”
Inoo menatap Yabu yang sedang menonton TV. Mengingatkannya kembali pada saat pertama kali ia bertemu Yabu.
“doushite?”  Yabu agak heran melihat ekspresi Inoo saat itu.
“daijobu. Aku lelah” Inoo segera pergi ke kamarnya.
.
.
.
.
………………………….

“Okaeru,….” Ibu Ruu menyambut anak perempuannya yang baru saja pulang ke rumah. Namun ia sadar sesuatu tak beres dengan anaknya, matanya merah agak bengkak dan ia berusaha menutupinya. “Ruu, daijobu ka?”
Ruu tak berkata apapun, ia segera berlari menaiki tangga dan menuju kamarnya. Ruu segera mengambil bantal dan menutupi wajahnya dengan benda itu. terus menangis tanpa henti. Ia masih tak percaya Inoo membatalkan pernikahan mereka.
Tok tok tok
“siapa? Pergilah, aku sedang ingin sendirian” Ruu berkata dengan terisak-isak.
“ini aku”
“nii-chan…”
Ruu segera membukakan pintu karena tau persis bahwa itu adalah suara Hikaru.
“doushite?” Hikaru pura-pura tak tahu apa yg terjadi.
“nii-chan ….” Ruu menangis lagi dan memeluk kakak laki-lakinya itu. “Inoo, dia membatalkan pernikahan kami”
Hikaru tersenyum puas. Ia merasa menang.
“ada apa? kenapa bisa begitu?”
“aku … aku tak sanggup menceritakannya sekarang”
“sudahlah, yang penting sekarang tenangkan dulu dirimu. Ibu khawatir melihatmu menangis seperti tadi.
Ruu mengangguk. Hikaru tersenyum tanpa dosa di depan adiknya itu. berperan sebagai superhero yang siap membantu adiknya saat dalam kesulitan padahal ialah setan yang sebenarnya. Yang menyebabkan semua penderitaan adikya terjadi.
Ruu bangun hendak menemui ibunya agar ibunya tak khawatir lagi. Ia berdiri namun kepalanya terasa sakit. ia memegangi kepalanya dan pandangan matanya mulai kabur.
“Ruu, ada apa?”
“Nii-chan … aku … kepala…ku …” Ruu jatuh pingsan.
“Ruu !! bangun Ruu !! Ruu !!”
.
.
.
.
…………………..
“Kota, bisa aku minta tolong?” Inoo memanggil Yabu dari kamarnya agak sedikit berteriak. Yabu masuk ke kamar itu. Inoo yang bersembunyi di balik pintu langsung mendorong Yabu ke tempat tidurnya.
“Inoo, apa yang kau …”
“ssttt, kota, apa kau tak ridu padaku? Apa kau tak rindu sentuhan ku?”
“kota, ingat Ruu.”
“perempuan murahan itu. sudahlah lupakan dia. Dia tak pantas untukku. Hanya kau yang pantas untukku”
Inoo mencumbu leher Yabu dengan paksa. Yabu membertontak. Hal ini sudah diprediksikan oleh Inoo. Ia mengambil suntikan milik Hikaru yang masih belum dipakai dan menyuntikkan paksa ke tubuh Yabu. Yabu sedikit tersentak dengan rasa sakit yang ditimbulkan oleh jarum itu dan perlahan mulai melepaskan pertahanannya.
“tenang, hanya obat perangsang. Sama seperti waktu pertama kali kita melakukannya dulu”
Inoo melepas pakaian Yabu satu persatu. Yabu tak memberontak. Yabu terhanyut oleh rangsangan yang ditimbulkan obat itu. penisnya menegang. Inoo memegangi penis Yabu dan tersenyum.
“kau tahu? Aku sudah tak bisa menahan diriku lagi”
‘kei, henti…kan..”
Inoo membungkan erangan Yabu dengan ciumannya.ia membuka sendiri bajunya. Tangan kanannya yang tadi memegang penis Inoo kemudian mengocoknya dengan cepat.
“ahhh … kei … sudah.. sudah kei”
Inoo tak mendengar protes Yabu dan malah semakin mempercepat permainanny di penis Yabu. tangan kirinya memilin-milin putting Yabu. Yabu tersentak hebat dengan permainan Inoo. Inoo tersenyum lebar dan menggigit putting kanan Yabu. Yabu mulai menikmati aktifitas Inoo di tubuhnya.
Inoo menghentikan permainannya. Ia mengeluarkan penis miliknya dan menyuguhkannya ke mulut Yabu. Yabu menggelengkan kepalanya tanda tak mau. Inoo memasukkannya dengan paksa.
“jika tak mau akan kutambah dosis obatnya hingga kau mabuk oleh obat itu” Inoo tersenyum. Yabu mulai berhalusinasi. Ia menjilati penis itu dari ujung hingga pangkalnya.
“ahh… ya seperti itu kota… ternyata kau masih ingat caranya…”
Inoo bersandar di dipan tempat tidur dan berbalik. Kini Yabu yang merangkak di atasya menikmati penis Inoo dengan mulutnya. Inoo terpejam, melayang dalam kenikmatan malam itu. sperma Inoo keluar di mulut Yabu namun Yabu tak mau menghisapnya. Inoo mengerti bahwa Yabu belum terbiasa lagi dengan itu semua.
“sebagai hadiah akan kuberikan service terbaikku” Inoo berbisik dan mendudukkan Yabu di tempat tidur. Ia mengulum penis Yabu. Yabu terpejam, kepalanya menghadap ke atas.
“mmmhhh aaahhh… Kei, sudah. Aku ttak mau” Yabu memegang erta bantal yang ada di smpingnya
“hahaha dasar munafik, kau menikmatinya kan, sayang?”
Inoo mengulum penis Yabu, ia menjilati ujungnya dan memainkan kedua testis milik Yabu. dan tak lama semua sperma Yabu keluar.
“hahaha, sudah lama kan kau tak dapat service ku?”
“Kei, kau … keterla..lu..an.. a..dik…mu…” kemudian Yabu tertidur karena lelah dan efek obat itu.
Inoo melihat Yabu yang tertidur, berdiri memperhatika Yabu yang masih bermandikan spermanya.
“huh, persetan dengan itu semua…. persetan dengan semua wanita …”
To be continued

No comments:

Post a Comment