NOTE: Reader, before you browsing to reading please make sure you read fanfiction in here according to your age. If you not yet 17 yo, we suggest you to read fanfiction with rating G, PG-13, PG-15. Rating NC-17 and NC-21 just for addult. Please follow this rule shake your self!

Wednesday, February 6, 2013

[Series Fanfiction] ETERNITY Part 6/?




Title                             : Eternity part 6 Confession
Categories                   : Multichapter
Genre                          : Romance
Rating                         : NC-21. If you don’t like. Just don’t read.  I warn you
Theme song                 : Hurry Up  – Hey Say Jump
Cast                             : Inoo Kei
                                      Hikaru Yaotome
                                     Machiruu Yaotome (OC)
                                     Yabu Kota
                                     Nakayama Yuma
                                     Megumi Sakurada (OC)
Disclaimer                   : all cast are not mine, the story is mine
Synopsis                      :
            Entahlah, aku merasa bahwa ada sesuatu yang tak beres pada diriku. Tuhan menciptakan kita semua berpasang-pasangan. Besar dan kecil, tinggi dan rendah, sedih dan bahagia, serta laki-laki dan perempuan. Semua ada untuk melengkapi satu sama lain. Sudah hampir lebih dari setengah hidupku tak terlengkapi seperti ini. terbawa oleh alunan kebekuan hasratku pada kaum pelengkapku dan mencari subtitusi dalam sejenisku. Aku merasa bahagia namun tetap tak merasa lengkap. melihat orang yang kusayangi yang sebentar lagi menikah dengan adikku. Aku bahagia sekaligus iri. Melihat hidup mereka penuh dengan cinta, cinta yang selama ini kudambakan. Karena itu, aku memutuskan untuk keluar dari dunia subtitusi pelengkapku dan mencari sebuah kehangatan cinta, pada seorang wanita. Kau tau? Ini bukanlah sebuah pelarian atau pun sebuah penantian. Tapi ini adalah sebuah perjuangan, untuk lepas dari dekapan kegelapanku.

******************************************************************************
“konbanwa. Siapa anda? Inoo, apa dia ada di rumah?”
“siapa kau?” hikaru mengangkat satu alisnya
“aku.. yabu kota. Temannya.”
            “dimana inoo-chan?”
“sedang tidur di kamarnya” Hikaru langsung mempersilahkan yabu masuk.
Yabu melihatnya dari ujung rambut sampai ujung kaki dan heran kenapa Hikaru hanya memakai boxer selarut ini di kamar inoo.
“duduklah dulu, biar kupanggilkan inoo” Hikaru bicara seolah apartemen itu adalah miliknya. Ia berlalu ke kamar Inoo, membangunkannya dan menggoyang-goyangkan tubuh laki-laki itu supaya ia bangun.
“kei, bangun…..”
“uhmmmhh ada apa? nanti saja Hikaru aku masih lelah.” Inoo menjawab dengan manja.
“seseorang datang mencarimu”
“APA!!?” Inoo langsung terbangun dengan heboh “apa kau perlihatkan wajahmu padanya??” laki-laki itu semakin panik.
“tentu saja, kalau tidak bagaimana aku mempersilahkannya masuk?” Hiakru bertolak pinggang.
“siapa dia?” detakkan jantung Inoo semakin kuat. Berharap semoga itu bukan adiknya.
“seorang laki-laki bernama Yabu”
“yabu?”
“un.”
“Hikaru sebaiknya cepat pulang, aku tak mau dia melihatmu lebih lama lagi disini.”
“kenapa? bukankah pestanya belum selesai?” Hikaru masih berusaha menyentuh bagian terpenting milik Inoo
“yamette !! bukan saatnya untuk itu!! dia tunangan adikku dan dia melihatku disini bersamamu aku takut yabu akan melaporkannya pada megu”
“kau … mempunyai adik? Kenapa tak pernah cerita padaku?” Hikaru memang baru tahu tentang fakta itu. selama ini yang ia tahu bahwa Inoo adalah sebatang kara yang dibuang oleh ibunya.
“panjang ceritanya, nanti kuceritakan. Sebaiknya kau pulang sekarang. “
“baiklah baiklah” Hikaru mengangkat kedua tangannya seolah bermain polisi-polisian. Ia tersenyum mendekat pada Inoo dan kemudian mencium kening serta bibir tebal laki-laki itu. “jaa ne” Hikaru memakai baju dan celananya lalu mengambil mantelnya. Ia pergi melewati ruang tamu tempat Yabu duduk. Hikaru tersenyum manis pada Yabu, begitulah sikap Hikaru pada setiap lelaki yang ia rasa menarik.
Sial !! apa yang harus aku katakana pada Kota? Tak mungkin jika kubilang dia kebetulan ada di sinikan? Lagipula cepat atau lambat pasti dia akan tahu bahwa Hikaru adalah kakak Ruu.
Inoo terus mondar-mandir di dalam kamarnya, ia cepat-cepat memakai baju dan celananya sambil berfikir mencari ide untuk menutupi perbuatannya semalam.
Inoo keluar kamarnya dan menemui Yabu dengan wajah tanpa dosa. Menyiapkan kopi dan duduk di depannya.
“siapa dia? Kenapa malam-malam ada disini?”
“dia kakak Ruu.” Inoo memutuskan untuk jujur
“kakak Ruu?”
“un, dia mengembalikan barangku yang tertinggal disana sewaktu aku menginap. Karena Ruu sedang dinas di Karuizawa jadi ia meminta kakaknya yang mengantarkan”
“souka” Yabu memilih untuk tidak mengorek detilnya.
“ada apa malam-malam kesini?”
“ah tidak, megu memintaku untuk datang kesini karena sebentar lagi dia kesini. Katanya ada yang ingin dia bicarakan”
“bicarakan?”
“un”
.
.
.
Ting tong~ 5 menit kemudian bel apartemen Inoo berbunyi. Ternyata megu telah sampai dengan cepat. Megu memeluk kakaknya yang membukakan pintu untuknya. Mereka bertiga duduk di ruang tamu. Sama-sama menyeruput kpoi latte yang disediakan Inoo.
“ah .. enaknya. Hidup damai sekali jika kita menikmatinya seperti ini” Yabu berkata sambil memegang cangkir putihnya
“hihiihii, Kota. Kata-katamu seperti kakek-kakek saja” megu terkikik melihat tingkah tunangannya itu.
“andaikan ada Ruu disini. Mungkin kita jadi double date dadakn ya?” Inoo menyambar dengan riang. Megu terdiam mendengar kata-kata itu.
“nii-chan ….” Megu meletakkan cangkirnya di meja ruang tamu. Inoo heran melihat ekspresi adiknya itu. “sebenarnya tadi siang Ruu …”
“ada apa Megu …?”
……………………………………………………………..
Another place ….
“Ruu …” seorang laki-laki yang sedikit lebih tinggi darinya dengan mata berkaca-kaca memegang kedua tangannya. berharap sesuatu padanya. “aishiteru yo” laki-laki itu membuat pengakuan yang tulus pada ruu. Ia memberikan kotak kecil berwarna biru tua berisikan cincin dengan permata.
“Ryosuke, gomen ne~” Ruu menarik tangannya kemudian berdiri dan membungkuk pada laki-laki itu. ternyata laki-laki yang tadi dilihat oleh Megu adalah Yamada Ryosuke yang taka sing baginya. “aku… sudah mencintai seseorang… dan akan segera menikah”
“doushite? Kenapa kau tak pernah memberitahuku?” Yamada merasa lemas karena setelah sekian lama, baru kali ini ia bisa mengalihkan hatinya pada wanita lain selain Megu, dan lagi-lagi cintanya ditolak.
“aku pikir, kita hanya sebatas teman satu kantor dan aku akan mengumumkan itu sehari setelah pertunanganku. Tapi tak ku sangka … sekali lagi, hontou nig gomen ne~”
Yamada memasukkan kembali kotak kecil itu ke sakunya. Menundukan kepalanya dan berusaha memasang senyum di depan Ruu.
“daijobu dayo”
“Ryosuke, aku …”
“jangan pikirkan aku. Jika kau bahagia dengan pasanganmu, akupun ikut bahagia.” Yamada berusaha untuk tidak mengeluarkan airmatanya di depan Ruu.
“anou, Ryosuke. Bukankah malam ini matsuri di blok 5 seperti biasa akan dimulai?”
“eh?”
“etto … bagaimana jika kita kesana” Ruu menarik tangan Yamada, menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca. Berharap Yamada tidak terluka karenanya.
“un, ikou ..” Yamada berusaha memendam kepedihannya.
……………………………….

“ada apa dengan Ruu …. Megu??” Inoo penasaran dengan kalimat yang tak diteruskan adiknya itu.
“ah, daijobu. Ruu tadi mengirimiku sms dan bertanya nii-chan mau oleh-oleh apa dari karuizawa.” Megu mengurungkan niatnya dan tak memberitahu Inoo.
“memangnya ponselmu tak aktif Kei?”
Inoo memang menyadari selama tadi ia bercinta dengan Hikaru ponselnya dimatikan agar tak ada yang bisa menganggu mereka.
“un, bilang pada Ruu aku hanya ingin dia pulang dengan selamat dan membawakanku sebuah ciuman hangat”
“wuaaa, romantic sekali kau kei”
“hahaha”
“oke desu, aku akan membalas sms nya” megu berpura-pura mengetik sms di ponselnya dan memasang wajah riang. Yabu ternyata tahu bahwa Megu menyembunyikan sesuatu.
“hoaahhhmmmmm baiklah, aku tidur duluan ya … kalian ingin menginap disini? Kalau iya, kamar sebelah sudah aku rapihkan”
“sebaiknya menginap disini saja. Ini sudah larut malam” Yabu melihat jam ditangannya sudah menunjukan hampir jam 12 malam.
“oyasumi minna”
“oyasumi nii-chan”
Inoo pergi ke kamarnya dan menutup pintu.
“sayang, apa yang kau sembunyikan?” Yabu memeluk Megu dari belakang dan meletakkan dagunya di bahu megu
“eh? Tidak ada yang aku sembunyikan kou-chan”
“uso !! aku tau sifatmu dari kecil megu. terlihat di matamu jika kau sedang menyembunyikan sesuatu. Katakana saja, aku tak akan bilang pada Kei” kedua tangan Yabu melingkari pinggang Megu
“yamette !! nanti nii-chan lihat. Aku malu !! lagipula tak ada yang aku sembunyikan darimu kou-chan” Megu berusaha melepaskan kedua tanga Yabu dari pinggangnya. Yabu tersenyum.
“semakin kau berontak seperti ini entah kenapa kau semakin manis …” Yabu mendorong Megu dengan pelan ke sofa dan mencumbu lehernya, tangannya menggerilya ke dalam baju megu dan mencari bongkahan isinya.
“kou-chan, nanti nii-chan …”
“tenang saja, Kei tak akan bangun jika sudah tertidur. Dia kan tukang tidur” Yabu membungkam tunangannnya itu dengan sebuah ciuman lembut. Tangan kirinya keluar baju dan mengambil remote control untuk mematikan sebagian lampu yang ada di ruangan itu.
…………………………………………………

“aku … selama ini hanya menganggapmu sebagai kakak Ryosuke” Ruu memulai pembicaraan sambil memakan permen kapas yang besar di pinggir sungai dengan hiasan kemabng api di langit. “maaf selama ini membuatmu merasa seperti itu. aku tidak bermaksud membuatmu terluka”
“sudahlah Ruu, jika kau teruskan itu. aku akan mulai menangis.”
“tapi aku tak mau kau menjauh dariku Ryosuke. Kau … kau tahu kan kakakku jarang pulang ke rumah? Juga ayah dan ibuku. Aku tak punya tempat cerita selain dengan dirimu.”
Yamada memeluk Ruu dengan tiba-tiba dan mencium keningnya.
“aku akan selalu ada di sampingmu Ruu. Tak peduli kau ada untukku atau tidak”
Ruu terdiam, semakin merasa bersalah pada Yamada namun ia tak bisa mengelak bahwa ia sangat embutuhkan Yamada. Bukan sebagai kekasih namun sebagai seorang kakak yang selalu mendengarkan keluhan dan kebahagiaannya.
“ayo aku antar kau pulang tempatmu menginap. Kalau tak salah kau tadinya sedang dinas di Karuizawa kan? kenapa tiba-tiba datang ke Tokyo?”
“ada sesuatu yang sedang aku persiapkan. Ya, besok memang aku harus ada di Karuizawa untuk rapat komisaris.”
“yasudah, aku antar kau kesana. Dimana kau menginap?”
“hotel xyz blok 98”
“ayo, kau harus cepat tidur Ruu.”
Yamada menstarter mobilnya dan melajukan mobilnya dengan cepat. 2 jam kemudian mereka sampai di Hotel tempat Ruu menginap. Ruu mempersilahkan Yamada duduk
“sebaiknya kau pesan satu kamar saja lagi. Ini sudah larut. Aku takut kau mengantuk saat menyetir”
“hahaha taka pa. besok kan aku harus standby di kantor”
“minta izin saja, kau belum ambil cuti kan”
“tidak. Aku sengaja menyisakan cutiku di akhir tahun”
“hahaha kau ini”
Ruu melemparkan tasnya di sofa, tak sengaja dompetnya terjatuh dan terlihat fotonya dengan Inoo disitu. Yamada kaget bukan main. Ia tak percaya apa yang baru saja dilihatnya.
“Ruu… dia …”
“ah gomen ne, aku ceroboh. Ini tunanganku. Namanya Inoo Kei. Lain kali akan kuperkenalkan dia padaku”
“Ruu, apa kau yakin?”
“apa maksudmu Ryosuke?”
“dia … dia teman kuliahku dulu. Kami sempat saling kenal”
“hontou!!?? Yokatta …”
“tetapi …”
“doushite?”
“Ruu, dia … dia seorang yaoi .. dia menyukai…”
“ya, aku tahu itu Ryosuke. Kei memang menyukai sesamanya ” Ruu menjawabnya sambil tersenyum
“apa??!!”
To be continued …

3 comments:

  1. kei ruu, aku gregetan ama akhirnya niihhh...

    ikou,ikou gambarre kei ruu

    kalo bisa sad ending biar aku nangis T.T

    ReplyDelete