NOTE: Reader, before you browsing to reading please make sure you read fanfiction in here according to your age. If you not yet 17 yo, we suggest you to read fanfiction with rating G, PG-13, PG-15. Rating NC-17 and NC-21 just for addult. Please follow this rule shake your self!

Thursday, January 31, 2013

[Fanfiction] BEHIND THE SNOW


Behind The Snow

 
Title                : Behind the Snow
Categories   :
Oneshot
Genre             :
Family
Rating            :
G
Theme song  :
Please Stay with Me(YUI)
Author           :
Vivina JUMP(levina Tarunajaya)
Alamat           :
Pondok Indraprasta Jl.Suprobo IA/21,Semarang Utara
Umur              :
13tahun
Alasan mengikuti lomba:
a) Karena aku ingin memberikan sesuatu kepada Chii di hari ulang tahunya yang ke-19
b) Karena aku senang akan membuat cerita ini untuk Chii xD

Cast :
1. Chinen Yuri
2. Nakajima Yuto
3. Daiki Arioka
4. Ryosuke Yamada
5. Morimoto Ryotaro
6. Okamoto Keito
7. Kei Inoo
8. Kota Yabu
9. Hikaru Yaotome
10. Yuya Takaki
11. Chinen Takashi
12. Chinen Miki
13. Chinen Sayuri
14. Yukazaki Vina(OC)

Synopsis/ Quote:
“Dunia yang sulit ini, bukankah bila berjalan sesuai kehendak kita itu menyenangkan? Tidak perlu merasakan kesulitan bukan?”


***
Aku berlari menuju sekolahku dengan nafas tak karuan. Kukeluarkan benar benar seluruh tenagaku. Pikiranku kacau!Kutabrak beberapa orang yang kulewati. Tak lama kemudian aku dapat melihat gerbang sekolah yang nyaris saja tertutup. Kuperbesar langkahku agar dpat memasuki lahan tersbut. HUP! Akhirnya kulalui gerbang itu. Tapi,aku tetap berlari tidak terdiam maupun istirahat. Aku tetap berlari, menuju ruang kelasku. Berhasil kumasuki ruang kelasku itu. Suaraku semakin tak karuan, Aku mendekati bangkuku. DUAK! Kubanting tasku ke kursi, semua mata tertuju padaku tapi tak kuhiraukan itu. Kududuk dikursi itu dengan badan melemas. Tak lama kemudian masuklah guruku,Guru Biologi. Entah, mengapa,Badanku sangat kacau, Kakiku keram,sulit bergerak.

“Chinen?kau baik?”tanya guruku yang membuatku tersentak kaget.
“Ah! Aku baik..” Jawabku. Guruku menatapku khawatir , Tapi kubalas dengan senyuman layaknya seorang anak kecil. Aku tak ingin seseorang disekitarku mengkhawatirkanku! Akhirnya guruku meninggalkanku. Aku menghela napas dan memandang langit yang menurunkan salju, Mataku tertuju hanya pada salju-salju yang turun itu.

Istirahat berlangsung, Aku bergegas berlari menuju ruang kesehatan dengan cara berjalan sedikit terpincang-pincang. Kumasuki Ruang kesehatan dan kulihat guru kesehatan sedang duduk di kasur. Sebenarnya aku tak ingin seseorang tau apa yang sdang kurasakan ini, Tapi kuharap guru kesehatanku ini dapat membantuku menjaga apaun itu.

“Chinen?Ada apa?” Tanya guru kesehatan itu menghampiriku.
“um.. Bisakah guru sembunyikan sesuatu apapun itu?”Jawabku ragu
“maksudmu?”
“Sejak pagi,Kakiku sakit sulit bergerak...”
“eh!? Benarkah!?”
“um..” aku mengangguk merasa menyesal
“duduklah akan coba kuperiksa..”
Aku duduk di kasur, aku melepas sepatu sekuat tenaga. Kemudian Guruku memeriksa kakiku. Beberapa bagian yang disentuh oleh guruku membuat keringat dinginku bercucuran. Beberapa menit kemudian guruku melepaskan kakiku dari genngaman tanganya.
“Apa yang terjadi dengan kakiku? Baik bukan?”Aku bertanya untuk meyakinkan. Aku mempersiapkan mental,Harus!Harus!Harus dapat menerima!
“Kakimu.., mengalami kecelakaan yang sedikit serius...”
Perkataan itu membat mataku terbuka lebar “itu tidak mungkin!”Kataku tidak yakin “Aku tidak melakukan kesalahan pada kaki ini! Itu tidak mungkin!” JUJUR! Aku sedikit SHOCK akan itu. “Itu tidak benar bukan?” Aku tidak ingin itu terjadi.Aku ingin tetap melakukan kegiatan bersama kakiku ini! Aku tidak mau! Tidak mau!
“Kakimu Benar benar mengalami kecelakaan serius..Jadi berhati-hatilah..”
Aku tak sanggup lagi. Sekarang bukan hanya badan,Jiwaku merasa aneh! Sampai sampai tak kusadari kuteteskan air mataku ini.
“permisi..” Terdengar suara seseorang dari luar pintu yang membuat kami berdua kaget. Orang itu memasuki ruang kesehatan itu. Dan ternyata,Itu Yama-chan!? Perasaanku bertambah kacau. Apakah Yamada mendengar apa yang tadi dibicarakan antara aku dan guru?
“Chinen?Kenapa kau disini? Aku mencarimu!Kau lenyap begitu saja dari kelas!”tanya Yamada
Kurasakan sedikit kelegaan bahwa ia tidak mendengarkan percakapan kami berdua. “Chii?ada apa denagn kakimu?!”yamada memandang kakiku dengan heran. Aku bingung dan tak bisa menjawab itu. Tapi,untuk meyakinkanya aku memberi jawaban yang dapat kujawab. “Tadi ada serangga di sepatuku, Jadi aku segera menuju kesini..”Jawabku asal.“lho?kenapa kesini segala?” Tanya Yamada bingung, Aku hanya membalas dengan tertawa dan menggaruk-garuk kepala.
“Chinen!”
“ya?Ada apa?”
“Ayo!kita kembali ke kelas”
“ah.. Baik”
Kutinggalkan Ruang kesehatan itu dan mengangguk pada guru mohon pamit. Guru membalasku dengan tersenyum. Samar samar mulutntya bergerak tanpa mengeluarkan suara “Bersemangatlah” itu arti yang diucapkanya. Aku membalasnya dengan tersenyum walau aku tau, Senyuman tidak mengubah kejadian yang telah terjadi. Kulangkahkan kakiku mengikuti Yamada menuju ke kelas dengan menahan sakitnya kakiku itu. Kumasuki ruang kelas itu setelah Yamada memasukinya. “Hei!Kalian kemana saja?”teriak orang di belakang kami. Yuto,Ya kami bertiga sekelas tapi?Kenapa dia duduk di depan kelas seperti itu? Sudahlah. “Lho?Ngapain kamu disini?”tanya Yamada memandang Yuto
“Nganggur..”Jawabnya dengan tertawa
Bel pun berbunyi.Kami bertiga memasuki Ruang kelas kami,dan mengikuti pelajaran sampai kami pulang. Aku sedikit merasa kakiku lebih ringan dari pada tadi. Bel meunjukan jam pulang, Aku segera pergi menuju rumahku berlari dengan sekuat tenaga. Saat kuberlari sesuatu terjadi pada kakiku, Kakiku mulai kesakitan. Jalan tertutup dengan salju. BRUK aku terjatuh karena aku tersandung batu yang tertutup salju. Aku mencoba untuk bangun tapi,aku tak bisa berdiri.Aku memaksakan diri untuk berdiri dari tempat itu,Tapi percuma tidak berhasil. Tiba-tiba seseorang berdiri di depanku dan menyulurkan tanganya,Aku menengok keatas dan kulihat seorang gadis. “baikah?sini mari kubantu”ucap gadis itu dengan suara lembut. Tanpa pikir panjang kuraih tanganya agar ia mau membantuku berdiri. Akhirnya aku pun berdiri berkat bantuan gadis itu. Aku membungkukan kepala dan mengucapkan terimakasih padanya. Aku sedikit malu akan diriku ini, Bukankah biasanya laki laki yang membantu perempuan? Tapi ini? Perempuan yang membantu pria. Tapi,apa boleh buat.
“Apakah keadaanmu baik?”Kata kata gadis itu mengagetkanku
“ah,Baik aku tidak apa-apa..”
Gadis itu pun menghela napas menunjukan perasaan lega,Kemudian ia ijin pamit. Tapi,tanganku bergerak sendiri aku tak tau mengapa. Aku meraih tangan gadis itu.
“Ada apa?” Tanya gadis itu dengan tatpan bingung
“Ah.. Terimakasih banyak..atas bantuanmu..”Jawabku bingung
Gadis itu membalas dengan senyuman dan meninggalkanku. Aku membalikkan badanku dan menuju rumah. Aku berjalan dengan berhati hati,Aku takut akan kejadian barusan. Dan tak lama setelah itu, kutiba di rumahku. Sayuri,Kakak perempuanku melihatku berjalan dengan kaki sedikit pincang. “Ibu! Yuri berjalan pincang!”Seru kakaku. Aku pun yang mendengarnya hanya bisa terdiam, Aku tak bisa berkata apa-apa lagi. Dan benar,Ibuku menghampiriku. “Yuri, ada apa dengan kakimu?”Tanya ibuku dengan tatapan khawatir. “Tidak ada apa-apa..” jawabku agar mereka tidak mengkhawatirkanku. Tapi,semua tidak berjalan sesuai akan keinginanku itu, yang terjadi adalah sebaliknya. Mereka makin mengkhawatirkanku setelah melihat keadaan asli kakiku ini.
“Ayo!kita segera ke rumah sakit!Yuri! Kaki kamu harus dirawat di rumah sakit agar cepat sembuh!”kata kata ayahku membuatku tak bisa berkata apa apa.
“Ini baik baik saja.. Aku tidak apa apa..”kata kataku akhirnya dapat terungkap juga,aku tetap tidak ingin mereka semua mengkhawatirkanku. Kemudian ayahku memukul pundakku dan berkata “ini semua demi kebaikanmu Yuri.. Bagaimanapun kami tak ingin melihatmu yang kesakitan merasakan sakitnya rasa sakit itu sendirian..”. Aku hanya dapat terdiam dan merenungkan arti dan maksud asli yang dikatakan oleh ayahku itu. Mereka bertiga duduk di depanku yang sedang terdiam menundukan kepala. Aku berpikir, “Bagaimana jika semua orang tau aku mengalami kecelakaan serius? Ah!ini semua karena aku ceroboh! Tapi, Aku ingin semua ini cepat selesai..” Akhirnya aku menghadap lurus kepada ayahku. “Ya..”Jawabku sambil menganggukan kepalaku. “Tapi, aku ingin mengambil cuti pekerjaanku terlebih dahulu bisa bukan?”lanjutku. Mereka bertiga setuju akan permintaanku dan segera kuhubungi agency, Kusediakan banyak alasan supaya tidak ada siapapun yang tau apa yang kualami ini. Dan tak lama setelah basa basi itu, akhirnya mereka semua menyetujui permintaanku itu dan akhirnya aku mendapat cuti selama 1 minggu. Kami seluruh keluargaku pergi meninggalkan rumah menggunakan mobil ayahku, dan kukenakan penyamaranku. Aku tidak mau pengunjung rumah sakit melihat keadaanku seperti ini. Sangat tidak ingin.
Kami pun tiba di rumah sakit. Kami memasuki loby rumah sakit itu, Kemudian kami meminta ruangan yang mungkin dibilang khusus supaya tidak mudah dijangkau orang hanya kami sekeluarga. Mula mula dokter akan memeriksa kakiku itu, Dia melakukan hal yang sama dengan guru kesehatanku itu. Dan komentarnya sama dengan guruku itu. Tapi,Dokter mengatakan “Tapi ini masih lumayan ringan dan semoga kami bisa mengobatinya.” Kata-kata itu membuatku tenang sesaat. Aku diminta tetap tinggal di Rumah Sakit. Keluargaku sebenarnya tidak ingin meinggalkanku sendirian di Rumah Sakit itu. Tapi,Aku tidak ingin membuat mereka beribu ribu kekhawatiran. Dan akhirnya mereka pulang meninggalkanku. Hari itu aku sangat lelah, Aku memutuskan untuk beristirahat panjang sampai kelelahanku itu hilang. Sungguh, Malam itu sama sekali tidak meyenangkan! Aku bermimpi buruk!
@Chii’s Dream

Dibawah bulan yan bersinar terang tak seterang biasanya, aku berdiri tepat dibawah bulan itu.

“Dimana ini!? Gelap! HALO?? Ada orang disana?”Seruku yang tiba tiba menangis ketakutan, Aku berjalan terus dan terus melangkah ke depan. Tiba-tiba bunyi pohon jatuh melewati gendang telingaku, Aku mencari dari mana sumber bunyi tersebut. Aku menoleh ke belakang dan melihat sesosok di depan mataku itu. Aku menjerit kaget dan ketakutan dan aku pun terjatuh. Sosok itu mendekatiku terus menerus, Aku berusaha menghindari makhluk tersebut. Walau sudah sekuat tenaga aku menjauhi sosok itu, Sosok itu tetap mendekatiku. Aku berusaha menguatkan diri untuk berdiri dan berlari. Tapi,saat aku akan berdiri,dinding sudah tepat dibelakangku dan akhirnya aku terbanting jatuh kembali. Aku memandang takut sosok itu. Sosok itu mengulurkan tangan seperti ingin menolongku. Tapi aku menolak!Jangan jangan dia Malaikat penyabut nyawa! Aku berusaha berdiri. Dan segera kuberlari menjauhi sosok itu. Tapi, anehnya sosok itu sama sekali tidak mengejarku.Aku memalingkan muka melihat sosok itu, Kulihat sosok itu hanya menatapku tetap di tempatnya. Aku berusaha menghindari makhluk itu. Samar samar sosok itu berkata berat “Chii...Chiinen... Chiinen.. Yuu...Yuuuri..., Chinen.. Yuri..”. 
 
Aku teriam mendadak dan tanpa kusadari kukeluarkan keringat dingin dari tubuhku. Tak lama setelah itu makhluk itu mendekatiku,Tapi dia berjalan secara lambat dan mengulurkan tangan seperti meminta tolong. Aku menghindari makhluk itu dan terus menghindari. Makhluk itu berkata “Toolong.... Toloong... Berhati-hatilah....”ucap sosok itu mengulurkan tangan. “apa maksudnya? Aku tak mengerti!”pikirku sambil berlari mendengarkan perkataan sosok itu. Di depanku semuanya hanyalah jalan berlapis salju!Lupakan sosok itu! Saat kulewati lahan yang penuh dengan salju tiba tia salju itu hilang dan ternyata tepat dibawahku lubang! Aku terjatuh dalam lubang itu.

Aku terbangun akan apa yang kumimpikan tadi. Aku memegang jidatku yang mengeluarkan keringat dingin. “apa maksud mimpi tadi?”pikiranku kacau akan mimpi itu. Aku melihat jam yang menunjukan pukul 3 pagi setidaknya lebih 3 menit. Aku menundukkan kepalaku, Aku menggapai ponsel yang berada di sebelah tempat tidurku. Sebenarnya ingin kuhubungi teman-temanku tentang mimpi itu, tapi itu berbahaya! Bisa bisa mereka bertanya sampai-sampai mengetahui keadaanku ini! Aku menaruhnya kembali di tempat asal ponselku tadi. Aku menggeletakan diriku, entah mengapa aku takut melihat keatas maupun kesamping. Akhirnya aku tidur dengan caraku tersendiri dengan posisi terlentang membalik badan memeluk bantalku. Dengan posisi tersebut aku melihat keluar melalui jendela yang ada di depanku. Aku memandang salju yang turun perlahan. “Musim dingin sudah dekat ya?”Aku memandang salju salju yang turun tersebut dengan tatapan kosong. Aku berharap semoga aku tak menjumpai mimpi seperti itu lagi. Akhirnya aku tertidur pulas dan tak bermimpi buruk lagi.

“Chinen?Chinen?”Seseorang mengganggu tidurku dengan menggoyang nggoyangkan tubuhku. Aku terbangun dan melihat ternyata orang itu dokter khususku.
“Ada apa,Dok?”
“Bolehkah kami mengambil darahmu?”
“Untuk apa?”tanyaku bingung
“Kami juga harus mengetes kondisimu. Jadi, Kita harus meneliti darahmu.”
“eh?Tes darah? Kondisiku baik-baik saja.”
“Belakangan ini virus banyak menyebar dimana mana kadi kami harus mengetes apakah darahmu mengandung virus..”
“ah, Baik”Jawabku
Dokter mengambil darahku, Aku merasa kesakitan. Walau biasanya tidak merasakan sesakit ini menurutku. Tak lama setelah itu dokter selesai mengambil darahku.
“Sekarang kamu boleh istirahat.”
“Dok..”
“ya?”
“bolehkah aku pergi keluar untuk mengirup udara?”
“ah,Boleh berhati hatilah diluar jalan licin, udaranya juga dingin pakailah mantelmu.”
“ah!baik. Terimakasih banyak!”

Akhirnya aku mendekati mantelku dan pergi menuju luar dengan penyamaran. Aku menelusuri taman yang indah, Aku terduduk di kursi taman yang sepi itu melihat indahnya taman yang tertutup sedikit salju. Aku melihat langit biru yang indah. BRUK! Aku mendengar bunyi sesuatu yang terjatuh. Aku menoleh dan melihat seorang gadis tergeletak di tanah berlapis salju. Ada perasaan ingin tertawa dan menolong, Tapi bukankah bila tertawa itu kejam? Akhirnya aku berdiri dan mendekati gadis itu ,dan menyodorkan tangan sedikit ingin tertawa. Sepertinya gadis itu malu akan apa yang dirasakanya. Aku juga pernah begitu, mungkin lebih memalukan!Gadis itu menerima tanganku dan aku pun membantunya. Saat aku membantunya dari beakangku ada yang mendorongku hingga aku terjatuh. Kakiku.. Sakit.. Kesakitan itu 
kualami lagi. Aku mengeuarkan keringat dingin memegang kakiku dengan meringis kesakitan. Apa-apaan ini? Apa maksud semua ini?
 
 
 
 
*******

Aku membuka mataku perlahan-lahan untuk memastikan dimana keberadaanku. Tiba tiba kakiku sakit untuk kugerakan. Sambil berusaha mengurangi kesakitan yang kalami. Aku samar samar mendengar seseorang berbisik bisik “af.... Maaf... Aku sungguh minta maaf..” Suara bisikan itu masuk kedalam telingaku dan aku memastikan siapa yang mengucapkan itu. Aku menoleh kearah kursi. Dan kulihat gadis yang tak asing menyebutkan kata kata itu terus menerus.

“Ada apa?”Tanyaku bingung Gadis itu spontan terkejut
“ah! Sudah sadar?”jawab gadis itu.
“ah,iya..”
“Sungguh minta maaf!! Maafkan aku!Karena salahku kakimu jadi seperti itu!”Kata gadis itu dengan menundukan kepala.
“tidak apa apa..”
“benarkah?”Gadis itu menatap padaku dengan tatapan merasa bersalah.
Saat meliha wajah gadis itu seakan aku baru menyadarinya bahwa dialah gadis yang menolongku waktu iu. Apakah dia lupa padaku?
“Kamu yang waktu itu?” Aku mencoba bertanya untuk meyakinkanya
“eh?”.
“kamu yang membantuku disaat aku terjatuh?”tanyaku spontan
Gadis ini sepertinya lupa akan kejadian itu. Dia berpikir lama, tapi akan kutunggu untuk jawaban sebenarnya.
“Yang terjatuh kemarin itu?”Tanya gadis itu dengan tatapan polos. Aku menganggukan kepala dan gadis itu mematung. Gawat,Sepertinya aku membuat suasana disini buruk. Aku berpikir untuk menyuburkan suasana kembali.
“Apakah kamu masih ingat?” tanyaku
“ya, aku masih ingat.”
Tak lama kemudian, Dokter memasuki ruanganku.
“Ah!Chinen!Kau sudah sadar?”
“Ah, ya..aku sudah sadar”
“Minumlah obatmu terlebih dahulu! Ini.”kata dokter menyerahkan satu kantung plastik obat.
“Tapi Dok, Bukanya kakiku yang sakit kenapa aku diberi obat?”
“Itu untuk menjaga kesehatan tubuhmu.”
“ah... Baiklah..”
“Vina-chan tolong jaga Chinen untuk minum obat dan sebagainya ya..”kata dokter itu
"Baik.."
Dokter meninggalkan kami berdua.
"Ini.. Minumlah obatnya"kata gadis itu memberikan segelas air.
"Terimakasih.Kalau boleh tanya, Kamu sering bantu bantu disini ya?"
"Ya, aku sering membantu di sini."
"Sejak kapan kamu sering membantu disini?"
"Sejak Orang tuaku meninggalkanku."
"Eh? Kamu ditinggalkan oleh kedua orang tuamu?"Tanyaku Kaget
"Ya, sudah 2 tahun aku ditinggalkan."
"Kamu putus asa?"
"Nggak.. Aku akan tetap berusaha bagaimnapun itu. Aku masih mempunyai sesama yang masih peduli padaku.Jadi, aku nggak mau mereka semua kecewa itu saja."
Aku terdiam sesaat mendengarkan apa yang dikatakan gadis itu. Aku berpikir, Bagaimanapun juga aku tidak boleh menyerah bukan? Masih ada sesama yang menungguku. Aku pasti bisa!
"Ini obatnya."Kata gadis itu yang mengejutkan lamunanku tadi.
"Iya.. Terimakasih"aku meminum obat yang diberikan oleh gadis itu tadi.
Setelah meminum obat, Tiba tiba handphone ku berbunyi. Aku mengangkat handphoneku. Aku mendengar suara editorku dari sebrang sana.
"Yuri! Waktu cutimu akan berakhir. Hari X kau harus mengikuti latihan karena pada hari Y kita akan mengadakan konser. Ingat hari X!"
"Ya, baik.."
Aku mengakhiri pembicaraan dengan editorku itu. Aku berpikir dalam hati, "Bagaimana ini? Kakiku belum sembuh total. Bagaimana jika aku gagal?"
"Ada apa?"Tanya gadis itu mengagetkanku
"Tidak ada apa apa.."
"Jujur saja, mungkin aku bisa bantu.."
Aku menyerah kebingungan. Aku mengatakan semuanya.
"Kamu serius?" Tanya gadis itu setelah mendengar semua yang kukatakan.
"Ya, aku nggak boleh menyerah.."
Dokter memasuki ruanganku itu secara tiba tiba dan berkata,"Tapi, harus ada pihak rumah sakit yang menjagamu diwaktu latihan bukan?"
"Benar! Mungkin pada saat kamu mengalami kecelakaan tim medis bisa menolongmu!"
"Ah, terimakasih.."
*****
Pada hari X aku benar benar menyelesaikan cutiku dan melakukan latihan. Aku menahan rasa sakit yang kualami, Aku menahan sekuat tenaga sampai kubisa. Aku menyelesaikan latihan waktu itu seperti merasakan kakiku ditusuk 150pisau. Teman temanku berlari menuju panggung utama, aku mengejar mereka. Tapi, aku terjatuh di saat aku mengejar mereka. Kakiku tidak dapat kugerakan sama sekali! Aku memegangi kakiku berusaha berdiri. Teman temanku mendekatiku.

"Chinen? Ada apa!?"
"Chinen kau kenapa?"
"Chinen ada apa dengan kakimu?"
"Chinen, kenapa? Apa yang terjadi?"
"Hei! Chinen baikah dirimu?"
"Apa yang terjadi Chinen?"
"Kakimu kenapa Chinen?"
"Ada apa Chinen?"
"Kau tidak seperti biasanya Chinen!"
"Kau tidak apa apa?Chinen?"

Aku mendengarkan semua perkataan yang mereka ajukan kepadaku.Aku tak mampu berkata kata dan aku tak kuat akan rasa sakit pada kakiku itu. Tak terasa aku menutup mataku.
******
Aku membuka mataku, aku melihat teman temanku, Yuto,Daiki,Yamada,Ryuu,Keito,Inoo,Yabu,Hikaru,Takaki. Aku melihat mereka memandangku dengan tatapan 1000 khawatir.

"Chinen, kau baik?"Tanya Yamada kepadaku.
"Chinen! Kau kenapa? Ada apa dengan kakimu?"Tanya Yuto
"Chinen kenapa kamu tidak mengatakan semua ini!?"Tanya Daiki
"Chinen, kenapa kamu hanya memendam sakit yang kamu rasakan sedirian?" Tanya Inoo
"Chinen, Kamu tidak seperti biasanya! Ada apa denganmu?"Tanya Hikaru
"Chinen ada apa denganmu?" Tanya Yabu
"Kenapa kamu menyembunyikan ini dari kami semua?"Tanya Takaki
"Kita seharusnya bisa mengatasi ini bersama. Jadi, kamu seharusnya nggak seperti ini bukan?"Kata Keito
"Chinen berusahalah! Jangan membuat kami khawatir, Bagaimana pun juga kita teman bukan? Kita akan membantu dimana kita merasa kesulitan.
Aku menyesal, aku menyesal! Andai aku tak menyembunyikan ini dari mereka semua! Aku menyesal!

"Maafkan aku ... Aku sangat sangat minta maaf atas perbuatanku selama ini. Aku tidak ingin membuat kalian khawatir. Tapi, pada akhirnya aku membuat kalian khawatir kepadaku. Maafkan aku.."

Tak lama kemudian keluargaku memasuki ruanganku dan memelukku erat erat. Aku melihat wajah mereka semua, wajah mereka mencerminkan 50000juta kekhawatiran. Aku menyesal sekali. "MAAFKAN AKU!! Aku menyesal! Aku sangat menyesal! Maafkan aku!!" Tak lama kemudian dokter memasuki ruanganku dan mengatakan bahwa kakiku mendapat kelumpuhan yang sangat berbahaya. Aku menyesal!

Malam harinya aku meninggalkan rumah sakit dan terdiam di rumah. Aku memandang bintang bintang melalui kaca jendela kamarku. Aku menyesal akan hari ini.
 
 

********
Keesokan harinya, aku bangun pagi tak seperti biasanya. Aku menuju keluar dengan menggunakan kursi roda menuju halaman dan menikmati turunnya salju yang melewati pandangan mataku itu. Entah mengapa aku merasa sangat aneh dan kacau hari ini. Aku shock akan hari itu. Aku takut bila aku tidak dapat berjalan.Tapi, Bukan waktunya untuk menyerah bukan? Kulangkahkan kaki keluar dri kursi rodaku itu.BRUK! aku terjatuh.Sekarang aku benar benar menyerah, air mataku mulai berjatuhan,Aku menyerah! Aku tidak ingin berdiri,aku sudah lelah.Perjuanganku sia-sia! Mataku terpejam dan lebih banyak mengeluarkan air mata."Semangat dong!" Suara itu melalui gendang telingaku.Aku membuka mataku dan dapat kulihat sebuah boneka tupai memegang hati dengan tulisan'semangat'.Mataku membelak dan segera menengok ke atas. Kulihat sesosok teman temanku dan juga gadis yang bernama Vina dari Rumah Sakit . "Jangan menyerah Chii" Sorak mereka semua. Perlahan aku merasa diriku dapat melewati masalah itu. Dan keajaiban terjadi! Aku berjalan dan dapat berlari.Kaki ku tidak sesakit sebelumnya. Kakiku menjadi ringan. Aku bahagia, Kupeluk semua teman temanku tak lupa Vina yang membantuku selama ini. "Chi akhirnya kamu bisa berjalan bukan? Dihari ulang tahunmu ini,TUHAN memberimu kekuatan."Kata-katanya membuatku tersenyum bagai anak kecil. Aku lupa akan hari ulang tahunku. Tapi, Walau kulupa akan hari ini,semua orang mengingat hari ulang tahunku ini. "Terimakasih Tuhan.."Ucapku dalam hati.
 
END
 
Kata dan pesan :
Sebenarnya bikin FF ini kebut kebutan -_-" *kebiasaan menunda* Akhirnya jadilah seperti ini xD /Plak/
Maunya sih ada Romance dikit tapi,aneh!jadi tidak dimasukan. Soal mengisi Genre Saya sama sekali tidak mengerti apa itu genre ._.  Tapi, demi Chii aku tetep berusaha! Aku berusaha semaksimal mungkin sampai lembur xD (maaf bahasanya aneh) . Maaf bagi kesalahan ketik maupun salah dalam bahasa.. Tapi semoga Readers menyukainya.. ^^
Aku senang sekali, Aku bisa mengikuti lomba. Biasanya bikin FF untuk kesenangan pribadi saja. Tapi, akhirnya bisa buat LOMBA \(^O^)/  Otanjoubi Omedetou Chii~
 
/SUPPORT TEN JUMP/
 

No comments:

Post a Comment