NOTE: Reader, before you browsing to reading please make sure you read fanfiction in here according to your age. If you not yet 17 yo, we suggest you to read fanfiction with rating G, PG-13, PG-15. Rating NC-17 and NC-21 just for addult. Please follow this rule shake your self!

Monday, January 28, 2013

[Oneshot] BEST

Hello minna-san, I'm new admin here. my name is ruu. my ichiban is Kei inoo and my niban is the other member of Hey Say Jump. well, this is my first fanfict I wrote here. actually most of my fanfict with rate NC lol. but this first fanfict on this blog is tribute for Yabu Kota's 23th Birthday . this fanfict can be read on my blog to in www.kei-ruu.blogspot.com
saa, minna-san. enjoy the show
yoroshiku






Title                             : BEST
Categories                   : Oneshoot
Genre                          : ficlet yang kepanjangan
Rating                         : General
Theme song                 : thankyou bokutachi kara kimi e - Hey Say Jump
Cast                             : Yabu Kota
                                       Suzuki Makoto (OC)
                                     Dan sekelebatan orang-orang ganteng yang lewat
Disclaimer                   : semua tokoh kecuali OC punya Tuhan, bapak, dan emaknya.
Quote                          : “…..dan kalian semua adalah salah satu yang terbaik yang aku punya dalam hidupku” 

*************************************
            “terimakasih semuanya !!” seperti biasa leader Hey Say Jump, Yabu Kota memberi semangat terakhir dalam acara Jhonny’s World dimana dia sebagai salah satu pesertanya.
“jaga kesehatan kalian ya!! Jangan sampai sakit!!” hikaru menepuk pundak yabu sekaligus memberi salam pada teman-temannya.
“ne, kou-nii. Besok kau kuliah kan? jangan tidur larut” yuto menambahkan.
Yabu hanya tersenyum mendengar perhatian dari yuto
“kau juga yuto. Jangan terlalu memadatkan jadwal. Minna aku pergi duluan. Besok pagi aku harus kuliah. Jaa” yabu pergi keluar dan langsung menuju mobilnya tanpa berbasa-basi.
“minna, bagaimana kita buat surprise untuk kou-chan besok? Di hari ulangtahunnya.” Inoo duduk di kursi berwarna merah sambil melipat kakinya dan menyandarkan bahunya. Ia terlihat sangat lelah.
“boleh saja. Surprise seperti apa?” yamada terlihat mulai antusias.
“bagaimana dengan kado?” keito mengusulkan
“jangan, itu agak membosankan” yuya yang sehabis mencuci mukanya datang ke ruangan itu menymbar percakapan para makhluk tampan ini.
“kalau bunga atau cokelat?” usul chinen
“seperti ingin memintanya jadi pacar saja chii” daiki tertawa
“hahahaha lalu apa dai-chan?”
“entahlah. Hikaru atau inoo-chan mungkin ada ide?”
Inoo diam memikirkan ide cemerlang sementara hikaru hanya menutupi wajahnya dengan handuk basah karena kelelahan.
“huwaaa, ide ku buntu !!!” hikaru tiba-tiba mengeluh
“bagaimana jika kita bertanya pada yang lain?” usul keito
“minna!! Aku punya ide !!” inoo bangun dan seketika membuat ruangan itu menjadi hening. “aku punya sesuatu yang pasti bisa membuat yabu suka”
********************************
Next day ….
“minna, genki desu ka?” yabu yang paling terlambat datang latihan tiba-tiba datang. Semua mata hey say jump tertuju padanya.
“kou-chan kau sudah sarapan?” rangkul yuya mendekati yabu pada meja makan.
“sudah. Memangnya kenapa?”
Yamada mendekati hikaru dan berbisik padanya
“hika-nii, kuenya terlambat datang dan ada di lobby. Bagaimana cara menyembunyikannya?”
“letakkan saja di pantry. Titipkan pada office boy”
“baik” yamada keluar secara wajar namun yabu melihat sesuatu yang tak wajar pada yamada. Dia merasa ada sesuatu yang aneh pada yanglain karena dari subuh mereka terus menelpon yabu dan menanyakan kapan yabu berangkat latihan dance hari ini.
“ah yuya aku ingin ke toilet sebentar.”
Yabu segera pergi namun tak belok ke toilet. Ia diam-diam mengikuti yamada yang masuk ke dalam pantry. Yabu tak ikut masuk dan hanya  mengawasinya dari belakang.
Aneh, tak biasanya yamada mau repot-repot ke pantry. Biasanya dia akan langsung menelpno OB atau meminta asistennya.apa yamada punya masalah?
Yabu mengintip kea rah dalam pantry dan melihat yamada memasukkan sesuatu ke dalam kulkas. Ia bersembunyi saat yamada hendak keluar kemudian yabu masuk melihat apa yang sebenarnya yamada lakukan. Ia membuka kulkas itu dan mendapati sebuah beberapa kue dorayaki yang ditumpuk 23 buah dengan beberapa lilin dan tulisan happy birthday kota yabu di atasnya. Ia menepuk dahinya.
“aku hampir lupa !! hari ini ulangtahunku. Pantas mereka seperti menyembunyikan sesuatu. “
Yabu berfikir sejenak, terdiam membiarkan kulkas di depannya terbuka. Lalu tersenyum sendiri, kue itu menyeretnya ke dalam masa kanak-kanak, dimana saat ia masih menjadi junior dan belum mengerti apa-apa. saat ulangtahunnya yang ke 12 dan baru genap setahun berada di agency itu.
***********flashback***************
20 september 2001 ….
“tadaima” seorang anak kecil memakai seragam SD datang sambil menenteng tas dan sebuah bola berwarna kuning.
“okaeru. Kou-chan. Ibu sudah siapkan makan siang” ibu yabu melepas tas anak bungsunya itu dan meletakkannya di atas meja.
“ibu, aku belum lapar” kata anak itu sambil membawa bola kesayangan yang dibelikan ayahnya. “aku ingin latihan bola dulu di lapangan”
“kou-chan, nanti kau sakit nak.”
“tidak bu. Aku kan anak yang kuat, dan aku akan menjadi kapten pemain nasional sepak bola jepang nanti”
“tapi makan dulu sayang. Ibu tahu kau kuat. Tapi kau tidak harus sampai seperti itu kan?”
“yasudah aku makan dulu. Demi ibu”
Ibunya tersenyum pada anak bungsunya itu. “anak baik”
Yabu pergi berlari mencuci tangannya kemudian melaju ke meja makan. Air liurnya menetes ketika ia melihat nasi, hamburger, dan ada telur mata sapi di atasnya, ditambah segelas susu cokelat dan jeruk sebagai pelengkap
“waaah, kaa-chan banyak sekali makanannya”
“ayo makan yang banyak.”
“un”
.
.
.
.
.
Ting tong~
Bel pintu rumah mereka berbunyi ketika yabu kecil masih sibuk menyantap hamburger telurnya. Ibunya berjalan ke arah pintu. Rupanya ayah yabu yang datang. Ibunya langsung memeluk suaminya itu dan mengambil jasnya.
“dimana kota?”
“dia sedang makan. Kenapa kau pulang siang-siang begini? Tumben sekali”
“ya, ada kabar baik yang ingin aku sampaikan”
Ayah yabu duduk di depang anak bungsunya yang sedang makan itu dan tersenyum padanya.
“ayah !! tumben sekali pulang siang. Ada apa?” kota yang memang sangat sayang pada ayahnya berhenti makan dan duduk disampingnya kemudian memeluk ayahnya itu
“selamat ya kota, kau lulus audisi” ayahnya mencium pipinya dan memeluk kota
“hontou? Jadi kota lulus audisi?” ibunya meyakinkan apa yang baru saja didengarnya
“un, pihak Johnny baru saja menelpon bahwa dia lulus audisi”
“eh? Audisi apa yah? Sepertinya aku tak pernah ikut audisi. Tapi tapi … audisi itu .. apa ya yah? Sejenis makanan?”
“bukan sayang…”ayahnya memangku anak itu. “ audisi itu semacam tes seleksi untuk memenangkan sesuatu.”
“seleksi? Tapi sepertinya aku tak pernah ikut seleksi”
“ayah yang mendaftarkanmu waktu itu. ayahmengirimkan fotomu dan sepertinya mereka tertarik. Mereka juga puas melihat hasil rapor les musikmu dank au diterima disana”
“dimana yah? Yabu masih bingung
“di agency Johnny Entertainent sayang … agency yang sangat besar dan orang-orang yang masuk sana pasti akan menjadi bintang”
“ayah……” yabu mulai ingin menangis
“kenapa kou-chan?? Kenapa kau menangis? Kau terharu?”
“ayah dipecat dari pekerjaan ya? Atau ayah mulai jatuh miskin? Kenapa menyuruhku untuk ikut program seperti itu? aku tak mau yah. Aku tak mau jadi penyanyi. Aku mau jadi pemain sepak bola”
Ayah dan ibu yabu saling berpandangan. Ternyata hal yang mereka takutkan terjadi. Ayah yabu langsung membalikkan badan anak mereka
“bukan begitu sayang. Justru ayah besok akan diangkat menjadi kepala bagian wilayah Tokyo dan sekitarnya dan ada kemungkinan kita akan membeli rumah yang leih besar dan ada kolam renangnya… kau pasti suka kan?”
“un, lantas kenapa kalian ingin aku masuk ke agency itu?”
Kami ingin kau mempunyai masa depan yang jelas. Anggap saja sebagai investasi…nah besok ayah sendiri yang akan mengantarkanmu ke gedung agency itu. mereka ingin bertemu langsung denganmu”
Yabu terdiam. Ia menunduk
“kenapa kou-chan? Kau tak mau.”
“ayah … investasi itu apa sih??”
*********************88
21 september 2001…

Yabu dan ayahnya duduk menunggu giliran yabu interview. Tangan yabu basah dan terlihat cemas.
“ayah.. aku takut. Bagaimana jika nanti aku salah bicara dan mereka akan memarahiku?”
“kota, jangan takut. Mereka tak akan memakanmu.”
Yabu kecil terdiam. Melihat-lihat sekelilingnya.
“ayah….”
“ada apa lagi sayang?”
“aku ingin pipis…”
“hhh, kota, yasudah pipis saja sana. Tanya toiletnya pada petugas”
“un, ikemasu”
Yabu pergi sambil memegang bagian pentingnya karena tak tahan menahan pipisnya. Ia menyusuri lorong gedung itu namun tak ada seorangpun petugas yang berjaga. Ia melihat ke kanan dan kiri lalu mendapati seorang anak laki-laki yang terlihat sebaya dengannya sedang berjalan sendirian juga.
“konnichiwa. Sepertinya kau sendirian. Kau tersesat” Tanya yabu yang padahal ialah yang sebenarnya tersesat
“un, aku takut. Aku mencari ayah dan ibuku yang mengantarku tapi gedung ini luas sekali. Aku takut tak bisa bertemu mereka lagi” anak itu mulai menangis.
“sudah, ayo kita cari orangtuamu. Jangan menangis. Sekarang kau tidak sendirian” yabu kecil berusaha menguatkan anak itu. “siapa namamu?”
“inoo kei desu. Yoroshiku”
“yoroshiku. Anou, aku tak tahan ingin pipis. Kau tahu toiletnya?”
“ah kalau toilet tadi aku melewatinya, ayo kesini” anak itu tiba-tiba merasa akrab dengan yabu dan langsung menarik tangannya.
Mereka berlari ke toilet dan masuk ke toilet wanita.
“kenapa tak mau masuk? Katanya sudah tak tahan?”
“ini toilet wanita. Aku malu”
“aku biasa ke toilet wanita dengan ibu”
“pantas saja wajahmu seperti perempuan” yabu menggumam sendiri dengan suara kecil.
“apa tadi kau bilang?” inoo tidak begitu mendengarnya
“ah tidak”
“sudah ayo masuk” inoo menarik yabu lagi untuk masuk ke toilet wanita
“aku tak mau. Memalukan!! Kita kan sudah besar”

“kei …!!” suara seorang wanita memanggil nama itu.

“kaa-chan !!” inoo langsung berlari kea rah ibunya dan memeluk wanita itu.
“darimana saja kau? Ibu khawatir padamu”
“tadi aku tersesat dan dia menemaniku mencari ibu.”
Yabu membungkuk pada ibu inoo
“terimakasih ya sudah menemani kei. Mana ayah dan ibumu?”
“aku kesini bersama ayah dan  dia menungguku di ruang tunggu.”
“kau lulus audisi juga?” Tanya inoo dengan kaget
“un, kau juga ya?” Tanya yabu dengan suara datar
“ waah berarti sekarang kita teman ya. Mulai besok juga aku akan masuk agency ini” inoo menawari yabu untuk berjabat tangan. Sejak saat itu mereka berdua menjadi dekat karena sudah saling mengenal duluan.
……………………………

“salah… !! salah …!! Bukan begitu . kalian harus menari dengan wajah ceria dan gerakkan tangan kalian seperti ini … ” koreografer khusus JE marah-marah setelah 5 kali mengulang gerakkan yang sama namun para junior-junior yang baru berumur 12 tahunan itu masih belum paham gerakkannya. Sudah 3 bulan lebih yabu dan inoo berada di JE dan mengawali karir mereka sebagai back dancer para senior.
“inoo-chan aku lelah. Aku tak tahan diomeli terus seperti ini. kita bolos latihan saja setelah istirahat, bagaimana?”
“yabu, nanti sensei marah besar. Lagipula pertunjukannya tinggal besok. Apa kau tak mau tampil memukau di penampilan perdana kita?”
“hanya back dancer sih, kenapa harus repot-repot seperti ini? lagipula aku tak suka dibentak oleh orang asing seperti sensei itu”
“itu kan demi kebaikan kita yabu”
“waktunya istirahat !! harap masuk kembali jam 1 siang ya. Arigatou” sensei itu menepuk kedua tangannya member isyarat untuk menghentikan music yang dimainkan.
Yabu kecil pergi ke toilet dan membasuh wajahnya
Aku sudah lelah, ayah dan ibu keterlaluan. Aku kan mau jadi pemain sepak bola dan tak mau dipaksa masuk ke tempat ini. kalau bukan Karena ayah yang memintaku pasti aku tak akan mau !!
Yabu terus bergumam dalam hatinya. Ia memutuskan untuk membolos latihan tanpa inoo. Yabu pergi berkeliling di mall sendirian untuk mengusir rasa penatnya.  Bermain game di game center dan makan serta berkeliling. Tak terasa jarum di jam tangan yang bergambar doraemon miliknya sudah menunjukkan pukul 7 malam. ia segera pulang dengan cepat ke rumahnya dengan hati riang setelah puas bermain seharian.
“tadaima …”
Yabu kecil masuk ke ruang tamu. Mendapati ayah dan ibunya sedang duduk di depan tv. Ayah yabu menghampirinya dan langsung menampar wajahnya.
“DARIMANA SAJA KAU?! KENAPA PULANG JAM SEGINI DAN TADI SENSEIMU BILANG KAU BOLOS LATIHAN UNTUK PERTUNJUKAN BESOK?!!” ayahnya membentak anak itu. ibu yabu menarik tangan suaminya untuk menyadarkannya bahwa tindakannya sudah keterlaluan.
Yabu menangis dan langsung pergi ke kamarnya tanpa berkata apa-apa. ia menutup pintu kamarnya dengan kencang dan menangis tersedu-sedu di kamar.
Tok tok tok~ seseorang mengetuk pintu kamar yabu. rupanya ibu yabu, dia masuk dan langsung memeluk anak bungsunya itu.
“ayah tak sengaja berbuat begitu …” ibunya menenangkannya
“ayah jahat … padahal aku sudah berusaha menurutinya tapi dia tak pernah mengerti diriku.”
“dia memikirkan kebaikanmu sayang, dia ingin kau mempunyai masa depan yang jelas”
“tapi bu …”
“sudah, lebih baik kau tidur. Jangan pikirkan apa-apa. besok malam kau tampil perdana kan? jangan sampai anak ibu yang hebat ini tidak terlihat tampan besok”
“ibu …”
“oyasumi kou-chan…”
“oyasumi kaa-chan..”
Yabu menutup kedua matanya perlahan di pelukan ibunya dan mengahpus airmata yang jatuh di kedua airmatanya.
…………………………………………..
“ayah !! ayah !!” ibu yabu berlari-lari menghentikan langkah kaki suaminya yang hendak pergi ke kamar mandi.
“ada apa sayang? Pagi-pagi sudah ribut sekali”
“kou-chan. Kou-chan tidak ada di kamarnya!!”
“apa?!!”
Ayah yabu langsung berlari menuju kamar anaknya itu dan emmeriksa seluruh bagian di ruangan itu namun sama sekali tak menemukan anak bungsunya.
“ayah, bagaimana ini? mungkin .. mungkin kita terlalu keras padanya …” wanita itu mulai menangis
“sudah, jangan panik… kita cari dia bersama-sama..”
“ayah.. ada apa ribut-ribut?” kakak perempuan yabu yang kamarnya terletak di sebelah kouta terbangun
“adikmu … dia kabur dari rumah …”
“kabur??”
Kakak yabu langsung memperhatikan sekeliling kamar yabu.
“mungkin dia pergi ke tempat salah satu temannya?”
“ya, mungkin juga begitu. Dia masih kecil dan tak akan berani pergi jauh”
“ayah, ibu lihat ini” kakak yabu memperlihatkan secarik kertas yang ada di atas meja belajar yabu.

Untuk ayah, ibu, dan semuanya
Maaf aku pergi tanpa memberitahu kalian
Aku sudah tak mau dipaksa lagi seperti ini
Aku ingin jadi diriku sendiri
Mulai sekarang aku akan hidup sendiri dan menentukan jalan hidupku

Kouta

“huh, anak itu terlalu banyak menonton drama!! Kenapa jiwanya jadi melankolis seperti itu?!” kakak perempuan yabu mengeluhkan kelakuan adiknya
“sayang jangan seperti itu. dia masih sangat kecil. Jika nanti kenapa-kenapa di jalan bagaimana?”  ibu yabu semakin khawatir
“lihat bu, di balik kertas itu ada tulisan dibawahnya

NB : jangan paksa aku pulang karena aku tidak akan pulang
Aku pergi dan tak akan pernah kembali
Eh, tapi kalau ibu mau bawakan aku makanan jika aku lapar bawakan saja, letakkan di bawah jembatan sektor 5 prefektur saitama ya. Aku nggak bawa uang sama sekali nih

Semua orang terdiam.
…………………………………

“huh, sudah dari jam 4 subuh aku disini. Dan … perutku…” yabu duduk di halte merengkuk memegangi perutnya yang kelaparan. Ia memutuskan untuk berjalan menyusuri pertokoan yang ada.  Perut yabu semakin terasa lapar dan langkahnya sedikit terhuyung.
“permisi, sepertinya kau sedang tidak baik. Ada yang bisa aku bantu?” seorang anak laki-laki yang sebaya dengannya memperhatikan yabu.
“daijobu” yabu menjawab dengan angkuh
“sepertinya kau lapar. Ini, makanlah.” Dia membagi dua kue dorayaki yang dibawanya dengan yabu. yabu langsung mengambil roti itu dan melahapnya ddengan rakus. Ia tersedak ketika roti itu hampir habis. Anak laki-laki itu memberinya minum.
“daijobu? Pelan-pelan saja makannya”
“un”
Yabu menarik nafasnya setelah ia selesai minum dan perutnya terasa lega.
“arigatou” yabu tersenyum
“douita, siapa namamu? Sepertinya kau bukan orang sni? Wajahmu sangat asing”
“un, aku tak tinggal disini”
“lantas sedang apa pagi-pagi kesini? Kau tersesat?”
“tidak. Aku kabur dari rumah”
“hee hontou?!! Doushite?”
“betsuni”
“yasudah kalau kau tak mau cerita. Oh ya siapa namamu?”
“yabu kouta. Kau?”
“Suzuki makoto. Yoroshiku”
“yoroshiku”
Seorang anak laki-laki menghampiri mereka yang sedang asik duduk. Ia melambaikan tangan pada makoto dan berlari ke arahnya.
“oi, makoto. Ayo yang lain sudah menunggu.” Anak laki-laki itu kemudian menengok pada yabu. “siapa dia?”
“dia temanku, kenalkan. Yabu kota”
“kau ingin main dengan kami? Kebetulan kami kekurangan orang”
“main apa?”
“tentu saja sepak bola”
“hontou?” mata yabu kecil langsung berbinar-binar “yatta..!! baiklah aku mau !!”
Mereka semua langsung pergi menuju lapangan sepak bola. Yabu bermain dan bergaul cepat dengan anak-anak disitu. Wajahnya tampak ceria sepanjang 150 menit permainan. Seolah melupakan bahwa ia sedang kabur dari rumah, ia sama sekali tak merasa terbebani lagi.
“makoto-nii, ibu memanggil” seorang anak gadis lebih muda dari mereka datang sambil berlari.
“dia adikmu?” Tanya yabu dengan heran melihat seorang gadis yang lebih muda memakai pakaian seorang pria.
“un, dia adikku. Hina”
“hina desu. Yoroshiku.” Gadis itu membungkuk pada yabu. “nii-chan. Ibu memanggil. Makanan sudah siap”
“ah ya. Baiklah. Yabu, ayo makan dan menginap di rumah kami. Kau pasti tak punya tempat untuk tidur kan?”
“benarkah? Tapi aku tak enak dengan ayah dan ibumu.”
“daijou. Ayahku sudah meninggal dan ibu sangat suka keramaian. Ayo main ke rumah kami”
“baiklah jika kaliah memaksa”
Mereka pergi ke rumah makoto dengan wajah lusuh terkena debu pasir lapangan. Ternyata makoto tingal di sebuah apartemen yang mungkin hanya sebesar kamar yabu. yabu melihat sekeliling rumah itu. ibu makoto dan keepat adik makoto menyambut baik yabu di rumah itu.
“makanan sudah siap” ibu makoto membawa sepanci kuah kari tanpa ayam ataupun daging di dalamnya. Yabu terlihat agak segan dengan makanan itu. selama ini ia selalu makan daging yang sangat enak.
“kenapa tak makan? Ini enak lhoo nii-chan”
“ah iya, itadakimasu” yabu memaksa makan-makanan itu karena tak enak dengan ibu makoto. Di tengah-tengah makan ia ingin ke toilet untuk buang air. Makoto mengantarkannya ke toilet apartemen yang hanya bisa digunakan bersama-sama dan terpisah dari tmpat tinggalnya. Yabu mengurungkan niatnya untuk buang air ketika ia melihat toilet tradisional yang menurutnya sangat tak higienis.
Malam harinya ibu makoto meminta yabu untuk tinggal disitu sementara karena khawatir yabu tak punya tempat untuk tidur serta tak mau yabu diganggu oleh orang jahat di luar sana. Yabu makoto, ibu, dan keempat adiknya tidur di atas futon bersamaan. Apartemen itu makin terasa sempit dengan kedatangan yabu. ia sama sekali tak bisa tidur karena kesempitan. Yabu memutuskan untuk begadang malam itu. ia sangat tak habis pikir kenapa makoto bisa tahan dengan kehidupan seperti itu.
Ayah … ibu.. nii-chan, nee-chan, aku rindu kalian …
Airmata yabu mulai jatuh. Ia memandangi ibu makoto yang memeluk kelima anaknya.
Jam 6 subuh makoto sudah bangun dengan cepat dan langsung mandi. Ia bersiap tanpa mengeluarkansuara agar adik-adiknya tak bangun dari tidur mereka.
“makoto, kau mau kemana?”
“aku akan membantu ibu berjualan. Kenapa?”
“berjualan?”
“un, untuk uang tambahan. Aku membantu ibu menjual dorayaki di dekat stasiun”
“kenapa pagi-pagi sekali? Stasiun juga belum ramai sepagi ini”
“kau ini, kenapa lupa? Sekarang kan tanggal 31 januari. Dan hari libur untuk anak sekolah. Jadi ada kemungkinan stasiun akan ramai”
“eh!! Jadi hari ini tanggl 31?!! Beraarti aku genap 12 tahun!!” yabu menepuk dahinya
“eh? Hari ini kau berulangtahun !! otanjoubi omedetou yabu-kun” makoto menyalami yabu. “iu, hari ini yabu berulangtahun!!”
“benarkah itu? waah, kita harus merayakannya.” Ibu makoto mengambil beberapa kue dorayaki dan membeli lilin kecil di warung sebelah apartemennya. Menyalaakn lili itu dan menyuruh yabu untuk meniupnya.
“nah, yabu-kun. Katakan keinginanmu”
“aku … aku ingin ayah tak memaksakan kehendakku lagi…” yabu tertunduk sesaat. Ia kemudian bangkit dan meniup lilin itu dengan senyum. Ibu makoto mendekati yabu dan memeluknya.
“semua orangtua tau dan ingin semua yag terbaik untuk anaknya. Walaupun keras, dalam hatinya mereka pasti menyayangimu.”
“kalau ayah sayang padaku, ia tak akan mungkin menamparku”
“dalam hatinya ia pasti sangat sayang padamu. mungkin sekarang ia merindukanmu. Kau juga pasti merindukannya kan?”
Tok tok tok~
Seseorang mengetuk pintu apartemen itu. makoto segera membukakan pintu untuknya.
Terdengar langkah kaki makoto dan yang seorang lagi.
“inoo-chan !!!” yabu kaget dan heran kenapa inoo bisa sampai disini.
Inoo kecil menampar yabu kecil dan langsung memeluknya kemudia menangis.
“dasar bodoh !! kau ini membuat yang lain khawatir. Kau tau, kau sudah melewatkan satu penampilan kita. Kami semua bingung mencarimu. Ayahmu sedang di rumah sakit karena pingsan kelelahan mencarimu.”
“ayah??”
“ya, dia sudah dua hari tak maka dan minum hanya untuk mencarimu…”
**************** back to present ****************

Yabu tesadar dari lamunananya. Ia tersenyum sendiri mengingat betapa bodohnya ia waktu kecil. Untung saja saa itu ayahnya tak apa-apa dan hanya kekurangan cairan. Saat itu ia merasa bersyukur dengan semua yang dimilikinya. Hidup seperti ini sudah sangat cukup baginya. sejak mengenal makoto ia selalu bersyukur dengan keadaannya. Mempunyai teman-teman yang ia sayangi, juga keluarga yang selalu mendukungnya. Dan saat ini makoto juga telah sukses berkat keuletannya berjualan dan berhasil emmbuka usahanya sendiri serta menghidupi ibu dan keempat adiknya.
………………………………….

“yak ! hari ini cukup latihannya, terimakasih kerjasamanya!” koreografer Hey Say Jump mengakhiri latihan mereka hari itu. semua wajah anggota Hey Say Jump menjadi suram sore itu. yamada menyenggol-nyenggol bahu inoo dan inoo menengok ke hikaru. Mereka berdelapan saling pandang dan diam.
“minna, doushitte?”
“anou, yabu. sebenarnya hari ini kami ingin memberikan surprise party untukmu. Demo .. sepertinya kami tak bisa”
“ada apa? kenapa wajah kalian suram begitu?”
“hontou ni sumimasen” mereka berdelapan membungkuk.
“daijobu, sekarang aku traktir kalian ya!! Kan hari ini hari ulangtahunku. Aku punya makanan untuk kalian”
Yabu membuka tudung saji di meja makannya dan mengeluarkan kue dorayaki yang tadi disiapkan oleh inoo yamada dengan yang lain.
“KOU-CHAAAANN !!!” inoo langsung berteriak dan mejitak kepala yabu.
“yabu-kun. Kau ini iseng sekali!! Kukira kue ini sudah hilang tadi!!” yamada menghela nafas.
“hahaha, gomen ne~ aku kan hanya ingin mebuat surprise untuk kalian.”
“harusnya kau yang dikerjai!! Sekarang kan hari ulangtahunmu!!”
“hahaha. Sudah 2013 waktunya yang berulangtahun yang mengerjai”
“ayo kou-chan tiup lilinnya yaa” hikaru mengambil sebuah korek dan menyalakan lilin kecil itu. yang lain langsung menyalami yabu dan memberikan selamat untuknya.
“kou-nii. Kenapa kau sangat suka dorayaki?” Tanya yuto heran
“bukan suka. Awalnya aku biasa saja dengan kue ini. hanya saja, berkat kue ini aku dapat memahami arti hidupku dan apa yang saat ini aku punya. Untuk lebih bersyukur dengan kehidupan kita. Masih banyak ternyata orang yang belum seberuntung kita dan tak seharusnya kita mengeluh dengan iap detik yang Tuhan berikan pada kita”
Semua orang terdiam kecuali inoo yang memang tau cerita tentang kue itu
“…..dan kalian semua adalah salah satu yang terbaik yang aku punya dalam hidupku” yabu menambahkan lagi sambil tersenyum
“kou-chan. Aku punya sesuatu untukmu. Kado yang sangat special.”
“hontou?? Apa itu??”
“oy, kemarilah”
Seseorang dengan kaos hitam dan celana pendek serta topi masuk ke ruang istirahat mereka. Ia tersenyum pada yabu dan mendekatinya.
“otanjoubi omedetou kou-chan”
“makoto …. !!” yabu langsung tersenyum begitu pria itu mendekatinya

The end

1 comment: