知念のえがお (Chinen no Egao)
Categories : Oneshot
Genre : Family/Friendship/Humor
Rating : Teenage
Theme Song : —
Author : NoviIzmi Damayanti
Alamat :
Tiban 1, Jalan Nila Blok D nomor 91, Patam Lestari Sekupang, Batam, Indonesia
Umur :
13 tahun
Alasan : Well, tidak ada alasan pasti mengapa seorang fans ikut
merayakan ulang tahun Idolanya kan?
Cast : Chinen Yuri, Other JUMP Member, etc.
Summary :
Hari ini adalah hari yang paling MENYEBALKAN bagi Chinen
Yuri. Keluarga, teman, bahkan fans melupakan hari ulang tahunnya. Di tambah
lagi seharian ia diseret ke sana-ke mari oleh Okamoto Keito(yang tanpa dosa
melupakan hari ulang tahunnya!) untuk berbelanja. Astaga... ia tak tau apa yang
telah ia perbuat sehingga membuat Kami-sama marah kepadanya./”Kau lupa ini hari
apa setelah menyeretku berkeliling Shibuya seharian penuh?!”/”KALIAN SEMUA MENYEBALKAN!”/”Tunggu
sampai aku mendapat boneka beruang setinggi Jesse!”/”Astaga! Kalian benar-benar
gila!”/”I LOVE YOU!!! CHUU~!!!”
.
.
.
Hari yang cukup cerah di penghujung bulan November.
Yep! Tanggal 30 November!!! Pemuda bertubuh kecil—kalau tidak ingin disebut
pendek—yang memiliki nama lengkap Chinen Yuuri terlihat jauh lebih bersemangat
dari hari biasanya. Yah... tentu saja. Ini kan hari ulang tahunnya. Okey,
sedikit penekanan, INI HARI ULANG TAHUNNYA!!!
Oke, ini terlalu berlebihan. Tapi apa salahnya terlalu
bersemangat di hari ulang tahunnya?
Burung-burung bernyanyi riang seolah menjadi lagu pengantar
hari yang cerah ini. Ia buru-buru masuk ke kamar mandi dengan riang dan memulai
aktifitas paginya, mandi, tentu saja.
Setelah sekitar 30 menit, ia segera keluar dari kamar mandi
dan memakai pakaiannya. Ia hari ini memutuskan menggunakan kaus berwarna putih
dengan lengan berwarna merah yang mencapai sikutnya. Ia pun memutuskan
menggunakan jeans berwarna hitam kesayangannya.
Yuuri lalu berjalan riang menuju lantai bawah. Tepatnya
ruang makan.
“OHAYOU GOZAIMASU~!!!” seru Yuuri.
Hening. Tak ada balasan. Tak ada tanda-tanda kehidupan.
Yuuri bengong.
“Minna wa doko?” Yuuri memiringkan kepalanya ke kanan tetapi
hasilnya tetap sama. Rumahnya sepi. Ia lalu berjalan menuju kulkas dan melihat
secarik kertas yang di tempelkan menggunakan magnet yang berbentuk pisang.
Yuuri,
hari ini ibu, ayah, dan Saaya pergi ke rumah nenekmu di Shizouka. Kau terlambat
bangun makanya kami meninggalkanmu.
PS.
Kau bisa menghangatkan kare kalau kau ingin makan.
PPS.
Hati-hati di rumah.
Yuuri makin bengong. Ia memutarkan kertas putih tersebut.
Namun hasilnya nihil. Tak ada ucapan selamat ulang tahun atau apapun di kertas
tersebut. SAMA SEKALI TIDAK ADA UCAPAN SELAMAT ULANG TAHUN DI KERTAS
TERSEBUT!!!
Astaga... mimpi apa ia semalam?!
.
.
.
Yuuri kembali menaiki tangga dan memasuki kamarnya. Ia lalu
lompat ke atas ranjangnya bak atlit lompat tinggi. Tangannya dengan liar
meraba-raba kasurnya untuk mencari telepon genggamnya. Ia mulai menekan 4
digit yang menjadi kata sandi telepon genggamnya.
SIIING
TIDAK ADA E-MAIL, SMS, WHATS APP, LINE, KAKAO, MENTION, PM,
DM, WALL DAN BAHKAN MISSCALL!!! ASTAGA!!!
Dengan cepat ia lompat ke arah meja dimana ia meletakkan
laptopnya. Tanpa aba-aba ia membuka segala macam jenis blog yang ia miliki mulai
dari Ameblo, yaplog, bahkan Google+. Hasilnya tetap nihil. Tidak ada yang
mengucapkan selamat ulang tahun untuknya.
Ia lalu men-stalk beberapa fanbase yang ia ketahui.
Hasilnya sama. NI to the HIL. NIHIL!
You’ve got the mall tamanishita you’ve got e-mail. Over!
“YATTA!!! E-MAIL PERTAMA DARI KEITO!!!” Chinen buru-buru
membuka e-mail dari Keito.
From: Okamoto
Keito-gorinyan~
Subject: Hey!
Nov, 30 2012 8:30 AM
Temani aku berbelanja hari ini! Aku yakin seleramu lebih
bagus dari pada seleraku. Kau akan ku jemput 10 menit lagi. Bersiap-siaplah.
PS. Aku serius!
Yuuri mengerutkan alisnya. Seorang berselera tinggi seperti
Keito meminta sarannya? Okay, memang aneh tapi apa boleh buat. Tidak ada
salahnya menemani Keito. Tapi tunggu dulu... KEITO TIDAK MENGUCAPKA SELAMAT
ULANG TAHUN PADANYA!!!
‘Pasti Gorii-nyan mengucapkannya nanti!’ pikir Yuuri.
Baiklah, ada baiknya berpikir positif bukan? Toh, di lagu Hero ciptaan
Keito terdapat kalimat Non-stop! Positive thinking! Yuuri tak
ingin ia dianggap hanya bernyanyi tanpa mendalami! Lagu bagi setiap penyanyi
adalah jiwa! Dan yah... semua lagu memiliki makna sendiri. Dan ia mengerti
semua maknanya. Baik yang tersirat atau tidak.
Ting! Tong!
“YA!!!” tidak lupa mengambil dompet dan mantel serta tas
berpergiannya yang sudah di isi barang-barang penting, ia segera keluar rumah.
Setelah mengunci pintu, ia berbalik dan mendapati Keito sedang bersandar
di gerbang rumahnya.
“Ohayou~!!!” sapa Yuuri ceria.
“Ohayou gozaimasu,” Keito membalas sapaan Chinen
dengan datar, dingin, dan penuh formalitas... chotto! Mana ucapan ‘Happy
Birthday’, ‘Otanjoubi Omedetou’ atau setidaknya ‘OtanOme’?!
Yuuri menarik napas panjang. ‘Mungkin ia akan mengucapkannya nanti,’ Yuri
kembali berpikir positif.
“Saa, ikuzo!” seru Yuuri bersemangat.
.
.
.
Yuuri cemberut. Kali ini ia tidak dapat berpikir positif
sama sekali. Yeah, pemuda mana yang dapat berpikir positif kalau ia disuruh
mencari pakaian perempuan dan mencobanya?! Keito sudah mulai tak waras! Bahkan
ia disuruh memilih sendiri sementara Keito duduk memandanginya. Yah... Yuuri
bersumpah akan mengerjai Keito habis-habisan setelah hari ini berakhir.
Belum puas menyuruh Yuuri memilih pakaian perempuan, ia
menyeret Yuuri ke toko sepatu.
ASTAGA!!! KEMBALIKAN KEITO-NYA YANG DULU!!!
.
.
.
Matahari yang menyinari bumi perlahan bersembunyi dari
peradaban. Setiap sudut Shibuya sudah mereka jelajahi—ralat—setiap sudut yang
menjual aksesoris perempuan sudah mereka jelajahi. Mau-tak-mau kaki Yuuri
membutuhkan istirahat. Ia dan Keito pun memutuskan untuk di Icecream Cafe.
Setelah memesan Vanilla Icecream untuknya dan Strawberry Icecream
untuk Keito, ia langsung duduk di depan Keito yang tampak serius dengan telepon
genggamnya.
“Ne, Gorii-nyan, kau lupa hari ini hari apa?” tanya Yuuri
mencoba memancing Keito.
“Tentu saja aku ingat. Ini hari Jum’at kan?!” balas Keito
yang sudah memasukkan telepon genggamnya ke dalam saku mantelnya.
DOE—EENG!
“Kalau tanggal 30 November itu ada apa?” pancing Yuri lagi. Icecream-nya
yang dua menit lalu baru datang sudah ia habiskan.
“Tanggal 30 November adalah hari terakhir di bulan November.
Tentu saja,” balas Keito cuek. Ia masih memakan Strawberry Icecream-nya
dengan minat yang sangat sedikit.
KRIK—jangkrik
tiba-tiba hening setelah mengeluarkan suara terakhirnya yang penuh penekanan.
“Kau lupa ini hari apa setelah menyeretku berkeliling
Shibuya seharian penuh?!” Yuuri murka. Jangkrik malang tadi ternyata sudah di
pukul oleh pengelola toko.
“Lho, memangnya hari ini hari apa?” tanya Keito. Polos
seolah tanpa dosa.
“ASTAGA KAMI-SAMA APA SALAHKU?!” Yuuri heboh sendiri. Keito
masih mempertahankan wajah polosnya. Dan jangkrik tadi sudah disemayamkan di
tempat sampah terdekat. Tunggu… apakah aku mulai lupa kalau tokoh utama fanfic
ini Chinen Yuuri?
“Sudah jam 8 ayo kita pulang,” kata Keito datar, dingin dan
tanpa perasaan tepat setelah Yuuri berhenti misuh-misuh sendiri. Akhirnya
mereka keluar setelah membayar.
.
.
.
Mereka sampai di depan kediaman keluarga Chinen tepat pukul
8.30. Yuuri membuka pintu rumahnya begitu ia sampai. Lampu ruang tamu mendadak
menyala. Ia dapat melihat teman-temannya di Jimusho berkumpul bersama
keluarganya.
“OTANJOUBI OMEDETOU!!!” seru semua orang yang
ada di dalam ruangan. Yuuri yang sudah pupus harapan hanya bisa memasang wajah
datar, dingin, tanpa perasaan. Oh yeah! Terima kasih Keito yang mengajarkannya
ekspresi tersebut.
Hening.
Tiba-tiba punggung Yuuri ditepuk seseorang. Yep! Keito.
“Happy birthday! Masuk sana. Nikmati pestamu!” kata Keito
santai. Yuuri meledak. Ia benar-benar meledak.
“KALIAN SEMUA MENYEBALKAN!” penuh
penekanan pada kata MENYEBALKAN.
Hening sekali lagi.
Yuuri masuk. Melewati kerumunan. Menaiki tangga. Masuk ke
kamarnya.
BLAM!—suara pintu
yang dibanting.
“OTANOMEEE!!!” seru Ryosuke yang muncul tiba-tiba.
Lagi-lagi hening.
Tidak ada sahutan. Yang ada semua orang bengong seperti
habis melihat Voldemort berhidung mancung(astaga, memiliki hidung saja sudah
mengerikan bagaimana kalau berhidung mancung).
“Chii mana?” tanya Daiki yang menyelipkan kepalanya di
antara kepala Ryosuke dan Keito yang bengong di depan pintu.
Hening.
Hikaru yang masih sedikit normal menunjuk ke atas. Daiki
yang memang sedikit memiliki jiwa keibuan—yang sangat diragukan—segera menyusul
Yuuri ke lantai dua. Ia lalu memasuki kamar Yuuri. Sementara pemilik kamar menggelinding
ke sana-ke mari.
“Chii, daijoubu?” hening. Yuuri masih setia
bergelindingan.
“Iya! Daijoubu nai yo!” seru Yuuri yang masih
bergelindingan. Daiki ngakak dalam hati.
“Maaf kan kami ya. Mungkin kami agak keterlaluan,” kata
Daiki masih berusaha membujuk.
“Tunggu sampai aku mendapat boneka beruang setinggi Jesse!”
seru Yuuri yang masih setia pada kegiatannya, menggelinding. Lampu mendadak
hidup di atas kepala Daiki. Buru-buru ia mematikan lampu tersebut karena panas.
Dengan jiwa keibuannya—yang sesat—ia mengambil inisiatif. Ia menyeret tubuh
Yuuri. Bahkan, waktu melewati tangga, Daiki tidak peduli Yuuri berjalan atau
tidak. Yang jelas mereka turun dengan sangat heboh karena Yuuri menabrak terus.
“TADAA!!!” mereka berhenti di depan sebuah boneka beruang
berwarna coklat dengan mata segaris. Di samping boneka tersebut ada Jesse dan
Yuto yang terlihat kelelahan.
“Jesse berdiri!” perintah Daiki yang langsung di turuti oleh
Jesse. Pas! Boneka itu benar-benar setinggi Jesse!
“Astaga! Kalian benar-benar gila!” seru Yuuri yang langsung
melompat dan memeluk boneka tersebut.
Setelah puas memeluk boneka tersebut, ia memandangi
satupersatu teman-teman yang datang di pesta kejutan itu.
“Minna…,” airmata haru menetes di pipi Yuuri. “I LOVE YOU!!!
CHUU~!!!”
Satu lompatan, ia memeluk Keito dan mengecup bibir Keito.
Lalu ia mulai beralih ke tamu yang lain. Satu lompatan lagi, ia memeluk Ryutaro
yang disamping Keito dan mengecup bibir Ryutaro. Tak puas, ia mengejar
yang lainnya yang sudah menyelamatkan diri. Meninggalkan Keito dan Ryutaro yang
bengong.
“MINNA!!! I LOVE YOU!!! CHUU~!”
Ya, begitulah akhir dari hari ini. Happy birthday Yuuri.
Yah… selamat makin tua!!!
.
.
.
Author notes: well, fic yang pendek… langsung ngena ke inti…
plotless(maybe). (°。°)¥ well, saya udah mencoba yang terbaik
bagi saya maaf kalau masih jelek u,u
Akhir kata, tiada kesan tanpa kehadiranmu /Lho/
でわまたネクストストーリ
Izumi (*´∀`)つ
No comments:
Post a Comment