Title : My Orgel
Pairing : YamaChii/NakaChii (keep calm, Imade
them hetero)
Cast : Ryosuke Yamada as himself
Yuto Nakajima as
himself
Cross Gende : (Yuri Chinen be a
female, okay to make it hetero-)
Genre : Angst/Tragedy
Rating : G (M for the words and mental
intent)
Length : Oneshot
Language : Indonesia
- FB Link : https://www.facebook.com/anis.keybum
- Ichiban : CHII! (yuyu-yayang )\\(>,<)//
- Reason join this project: bcs,
it’s for the B’daaayyyyyy for the special boy~
Disclaimer : I own world____nah! I’m not own the
song and the boys (excp CHII. He is in my pocket)
Summary : when you’re too nice for your best
friend, but too in love to your loved one. But you still want both. you just
can make your own melody box.
A/N : this song from SHINee’s new
mini album, stuck in my head~
and somehow, sometime Yama-chan can
give me those cold creepy smile, ya know~
//If it’s not
cramped locked in the small box
//If this
world crashing with waves isn’t dizzying
//I hold your
snow-white shoulders, I wind up the spring
Langit yang keunguan menyembunyikan
cahaya lembayung yang seperti enggan pergi dibalik batas riak air danau kecil
yang kehijauan. Angin hangat musim panas tidak menghangatkan hati Yuto yang
hampir lima tahun ini sudah mendingin.
Seorang laki-laki kurus duduk di
bangku taman coklat dengan pandangan yang entah kemana. Danau yang indah dengan
pantulan langit senja, sama sekali tidak menarik perhatian mata dan pikiran
nya. Rambut hitam nya yang lurus berkilau menyembunyikan scane-scane yang
berceceran berputar putar di kepala nya. Tangan kurus nya menggenggam secarik
kertas kusut dengan lemah.
Nakajima Yuto. Bintang muda dengan
asa tak terbatas. Dengan kemampuan dan mimpi yang menyelimuti nya. Idol star
yang nama nya tak pernah absent dari pembicaraan seantero tanah yang dipijak
nya. Dia adalah Rising Star sampai musim panas lima tahun lalu. Sebelum titik
waktu yang menjatuhkan nya dari tempat bintang yang tinggi. Kecelakaan yang
mengambil suara dari setiap kata-katanya. Mengambil hangat dari hati nya. Akhir
yang cukup ironic untuk karir secemerlang milik nya. Ketika sekarang hanya ada
dia dan pikiran nya dalam tubuh yang kosong di tempat yang orang bilang ‘rumah
terapi jiwa’. Kehilangan gadis yang dicintainya cukup untuk membuat mentalnya
rusak.
Sebuah tangan familiar menepuk bahu
kurus Yuto. Tanpa menoleh pun, Yuto tau siapa pemilik tangan kuning langsat di
pundak nya. Selama lima tahun ini, hanya tangan ini yang masih menyentuhnya.
Peduli. Tangan itu milik Yamada Ryosuke. Seorang Idol star, dokter, sahabat,
teman kerja, dan … kekasih dari gadis yang dicintai nya. Gadis yang menghilang
bersama dengan hangat dihati Yuto. Kehadiran sosok yang sekarang duduk di
sebelahnya, membuat pecahan-pecahan scene dalam otak Yuto berputar lebih cepat,
seperti kilasan-kilasan potongan film.
“Yuri –“
Mata Yuto membesar. Genggeman tangannya
berubah menjadi cengkraman. Membuat kertas yang sudah lusuh di tangannya
semakin kusut. Nafasnya mulai tak teratur. Yuto seperti ditarik mundur waktu.
Dia bisa merasakan kembali rasa kaget ketika dia melihat kembali sosok putih
mungil cantik yang sudah lama coba dilupakan nya. Yuri. Dia kembali merasakan
rasa jengkel ketika Ryosuke merangkul sosok cantik yang dirindukannya itu.
Amarah kembali menyentuhnya ketika scene dia melihat, mendengar Yuri terseyum
malu ketika diperkenalkan Ryosuke sebagai kekasih nya. Hati nya kembali perih
ketika terdengar kembali suara Yuri yang menolak kembali pada nya.
Hanya orang-orang terdekat mereka
yang akan menganggap pemandangan ini aneh. Itu akan terlihat aneh, ketika
seorang kekasih dan seorang selingkuhan dari seorang gadis yang sama, duduk
berdampingan dengan akrabnya. Ya, hanya beberapa orang yang tau. Bahwa Yuto
bersama kekasih Ryosuke ketika kecelakaan yang mengambil suara nya itu terjadi.
Hanya beberapa orang yang tau. Bahwa Ryosuke membiarkan kekasih nya berkhianat
dibelakang nya bersama Yuto. Hanya beberapa orang yang tau sosok gadis yang
membuat kekacauan di mental Yuto, menghilang. Lenyap.
“itu sudah
diputuskan dua jam lalu. Yuri-san dinyatakan meninggal.” Suara Ryosuke sedatar
ekspresi nya yang memandang kilau air danau.
Seorang perawat, dengan sigap
menghampiri Yuto yang mulai menangis meremas kepala nya sendiri. Seperti ingin
menarik keluar semua memori yang berputar dikepala nya.
“Nakajima san!
Ayo! Ayo kita kedalam! Nakajima san! “ dengan panik perawat berambut
pendek itu merangkul Yuto dan membawa nya masuk ke gedung putih rumah sakit
jiwa yang hanya berjarak 17 meter dari tempat mereka.
Kertas kecoklatan dengan garis-garis
lipatan kusut, terbang ditiup angin musim panas, sebelum mendarat di sudut
danau. Air danau mulai membuyarkan goresan-goresan tinta tua yang tertulis di
atas kertas itu :
Yuto-kun, ternyata cinta yang kita paksakan,
membohongi nya, melukai dia _ melihat nya menahan sakit, membuat aku merasa
lebih sakit. Ternyata cinta kita yang dulu terasa berbeda. Ryosuke memeluk aku
ketika kau meninggalkan aku. Ku rasa, kita tak bisa memaksakan cinta ini. Dia
adalah hidupku sekarang.
Maaf,
Yuri
//Spinning and spinninng it turns,
this song for me
//Spinning and spinning it’s so
slow, melodybox just for me
//Spinning and spinning how dizzying
//My orgel
—
//Run from, so
that only I can see your pretty face
//I stiffen my
legs and I hate myself
//It gets
foggy, the memories fade, an angel whispers Oh
Suara serangga musim panas seperti
mengiringi irama langkah Ryosuke yang ringan. Senyum kecil terpasang di wajah
mulus nya seakan mengikuti arah angin yang meraba pipi nya. Dengan jaket kulit
hitam tergantung di lengan kiri nya, berkilau sangat kontras dengan jas dokter
putih yang bertumpuk di atasnya. Ryosuke membuka santai pintu kayu coklat rumah
kecil nya. Bau matahari masih menempel di kemeja hitam nya meski bulan malam
yang menemani nya pulang. Senyum Ryosuke semakin santai, melonggarkan kancing
kemeja nya dan berjalan santai melewati lorong kayu rumah nya, dia membuka
pintu putih di ujung lorong. Bau bunga dan rempah pengawet langsung tercium di
ruangan itu, membuat kamar dingin itu tersa hangat.
“aku pulang…” kata Ryosuke sambil
tersenyum lembut. Meski tak ada sahutan selamat datang yang menyambutnya.
Ryosuke berjalan mendekati ranjang
putih besar, senyum hangat tergambar di wajah nya, mata nya tidak terlepas dari
sosok yang tertidur tenang di tengah
ranjang besar itu.
Seseorang memakai gaun putih dengan
wajah pucat terbaring di tengah ranjang besar itu, badan nya tertutupi selimut
putih lembut hingga dada nya, jari-jari pucat nya yang kurus, berjejer rapih di
samping tubuh nya.
Ryosuke duduk di pinggir ranjang,
dia memegang tangan putih sosok yang berbaring di samping nya.“Yuri–, sekarang, semua orang telah
menganggap mu mati! Tidak ada yang mencari mu lagi-”.
“kau tidak
akan meninggalkan aku lagi __ “ kata Ryosuke mendekati wajah tertidur Yuri “Yuri-ku “
Ryosuke menyentuh lembut kening
Yuri, jari-jari nya turun menyentuh kulit Yuri, mengikuti setiap lekuk wajah
Yuri, kelopak mata nya yang tertutup, hidung nya yang mancung, bibirnya yang
indah, leher putih nya yang panjang terlihat sangat pucat dengan pita gaun
putih yang di pakai nya, tangan Ryosuke berhenti ketika mencapai dada Yuri,
ekpresi terpesona Ryosuke berubah menjadi ekspresi bingung.
//There’s only
us two in the world, dance only for me
//You’re
happy? since you’re always smiling?
Tangan Ryosuke di atas dada Yuri
untuk waktu yang agak lama, pandangan nya kosong, sebelum dia kembali tersenyum
“Yuri-chan, di setiap debaran jantung ku, selalu ada kau” katanya.
Ryosuke meletakkan kepala nya manja
di atas dada Yuri, sambil tersenyum.
“jika tidak
ada aku di setiap debaran jantung mu, — itu tidak apa-apa jika jantung mu tidak
berdetak-“
“tidak apa-apa
jika jantung mu tidak berdetak, asalkan jangan tinggalkan aku…” Ryosuke tersenyum.
“kau milik ku
……… Yuri chinen!”
//Twinkle
Twinkle The tears on your eyes make me smile
//Glance
glance I hate when other people look at you, smile for me
//With a sigh
I drift farther, I’ve entered into a forest that I can’t escape
//I don’t care
if I sink here and die in this unknown place so come to me…please…
——————————-
W/D: okay, sebenernya cerita ini
daku pernah nge post di ‘dunia’ daku yang lain. tapi tokoh sama sebagian plot
nya beda…terus muncul deh lagu baru ini. dan daku pikir, cocok sama senyum
‘sesuatu’ Yama-chan. Hope he’ll get his dream b’day this year \(>,<)/
No comments:
Post a Comment