Sebelumnya : “Kita bukan teman lagi!”
“Yatta~! Robot niichan masuk finaal~!”
.
Hari sudah menunjukkan pukul 7 malam.
Terdengar suara dari daun-daun yang bergesekan. Angin seakan-akan mengetuk
jendela serta pintu mereka. Begitu
dingin, menembus kulit-kulit mereka.
“Chiii,
ganti film yuk.. Takut nih..” pinta Yama yang bersembunyi di balik selimut.
“Aduuh,
tunggu bentar.. Penasaran nih, Endingnya semua penduduk jadi zombie atau nggak..”
balas Chinen mengungkapkan rasa penasarannya. Mereka sedang menonton Resident
Evil, yang sukses membuat Yama ketakutan, ditambah lagi dengan suasana diluar
yang mendukung.
‘Lebih baik aku main hp aja deh..’
gumam Yama dalam hati.
“Chii..
Sekarang tanggal berapa ya? Tanggal hp ku balik lagi ke 1 Januari 2009 ” ucap
Yama sambil melihat layar hp-nya.
“Tanggal
10.. “
“Tanggal
10..? Hmm..” Yama mengingat-ingat kembali. Sepertinya ada sesuatu yang penting
di tanggal 10.
Lama
Yama berpikir, dan kemudiaan… “yu.. YUTO!” sahut Yama lalu segera melesat ke
depan pintu.
“Uagh!
Niichan popcornnya jatuh nih..!!”
Yama berpikir 2 kali. Lagipula, tidak
ada toko yang buka malam-malam begini. Tetapi jawaban akhirnya adalah tetap
ingin bertemu dengan Yuto, walau badai dan pemandangan diluar nampak tidak
bersahabat. Ia langsung mengambil jaket serta sarung tangan merah
kesayangannya.
“Ni..
nichan mau kemana??”
“Mau
kerumahnya Yuto..”
“Apa?!
Tapi malam-malam begini.. Niichan aku takut di tinggal sendirian..” pinta
Chinen manja.
“Yeee,
salah siapa nonton film zombie..”
Brak! Yama langsung keluar
meninggalkan Chinen. Chinen semakin keringat dingin.
“Hosh..
hosh..”
Di luar pemandangan semakin gelap
saja. Yama berlari di tengah malam dengan ngos-ngosan, terkadang terlintas
dipikarannya zombie-zombie yang muncul dari balik semak-semak lalu menerkamnya.
‘Uwaaaah… Ayo Yama, sebentar lagi
sampai.. Ganbatte! Ganbatte!..”
Ternyata Yuto sedang berada di luar
rumah. Tepatnya dipinggir sungai dekat rumahnya, sepertinya dia bernyanyi. Yama
semakin merinding saja. Yuto itu aneh, kenapa dia suka menyindiri di tengah
malam yang gelap gulita?
“Yuto!”
sapa Yama dari arah belakang.
“Konbanwa,
Yama.. Apa yang kau lakukan malam-malam begini?” tanya Yuto seraya memandangi
aliran air sungai.
“Tidak
ada.. Aku hanya ingin bilang… Yuto, Happy Birthday! Selamat ulang tahun ya
kawan! Kalau aku mengganggumu.. aku akan segera pergi” Yama membalikkan
badannya. *ceritanya Yuto disini ultah
tanggal 10 Juli.. piss xDv
“Tunggu!
Tidak, tidak sama sekali Yama.. Tolong, temani aku disini..”
Yama tertegun. Tetapi ia kembali lagi
untuk menemani Yuto.
“Jadi,
kau kesini hanya untuk mengucapkan itu?” tanya Yuto. Yama mengangguk.
“Wow..
Ternyata kau ingat ya.. Maafkan aku Yama, sepertinya aku terlalu berlebihan..
Aku sadar saat melihat persahabatan Chinen dan Yuma beberapa hari yang lalu..
Mereka disini, saling mengaitkan kedua kelingking mereka dan tersenyum..”
“Sangat
disayangkan bila kenangan kita dulu diakhiri..” lanjutnya
“Jadi..
Kita teman?” tanya Yama.
“Yeah..
Tomodacchi!!”
“Wuuhuu~”
mereka berdua saling tos. Tetapi, tiba-tiba saja angin kencang bertiup.
“Oh,
tidak! Sarung tanganku!” Wuuuzzz… Air
sungai telah menghanyutkan sarung tangan Yuto ke dalam gelapnya ujung sungai.
“Tenang
saja Yuto, ini hadiahku untukmu!” ucap Yamada seraya melepaskan sarung tangan
miliknya.
“Ta..
tapi..”
“Sudahlah,
itu hadiahku, lagipula tidak ada toko yang buka jam segini! Hanya inilah yang
tersisa dan kuberikan ini sebagai hadiah untukmu.. hehe” Yama tersenyum.
“Baiklah,
arigatou Yama-chan!” Yuto menerima pemberian Yama.
“Maaf ya, belum dibungkuus.. Hehehe” Yama
nyengir. Angin malam serta cahaya lampu jalan menjadi saksi biksu dari
kembalinya persahabatan mereka.
***
“Tadaima~” ucap Yama saat sampai
dirumahnya.
“HUWEEEE!!
Niiichaaan kejam meninggalkanku!!!!” rengek Chinen yang ternyata air matanya
sudah 3 ember.
“Iya,
maaf hehe..”
“Ayo,
kita tidur saja, sudah jam 11 malam lho.. Niichan perginya kelamaan sih”
***
.
“Yama
niichan! Ayo bangun niichan!!!” teriak Chinen menggoyang-goyangkan tubuh
Yamada.
“Astaga,
niichan selain lari.. kalau tidur juga nomer satu!!”
“NIIICHAANN!!
BANGUUN!!
SPLASH!
“TSUNAMI!!!
TSUNAMI!!!”
“Huuus..
Niichan! Kaasan sudah pulang! Kaasan!” kata Chinen bersemangat.
“Apa?!
Kaasan?!! Dimana?!!”
Ciuung~
Dengan satu kali kedipan
mata, Yama langsung berada di lantai bawah. *wah, berati kecepatan Yama berlari
melampaui kecepatan cahaya .____.a Terlihat, Kaasan sedang memasak nasi goreng
kesukaannya.
“Ohayou..”
sapa Kaasan hangat
“Kaasan!!
Aku rindu kaasan!!”
“Yama..
sarung tanganmu.. diberikan ke Yuto-kun ya?” tanya Kaasan
“I..
iya.. Tapi, darimana Kaasan tahu?”
Kaasan
tertawa kecil. “Tadi pagi Kaasan berpapasan dengan Yuto-kun yang sedang
berjalan-jalan sambil mengenakan sarung tangan itu.. Dan ia terlihat sangat
menyukainya!”
“Oh..
sumimasen Kaasan.. Sarung tangannya kujadikan hadiah ultah Yuto kemarin”
“Daijoubu..
Nanti kita bisa beli yang baru!” jawab Kaasan seraya mengusap kepala Yamada.
“Sekarang
Kaasan bisa membayar tagihan kost ini selama 1 tahun!” lanjut Kaasan senang.
“Yeeey~!!!
Yuma Yuma! Arigatou~~! Berhasil! Berhasil! We
did!” Chinen melonjak-lonjak kegirangan seperti Dora the explorer.
“Sekarang
tinggal menunggu Keito niichan..”
***
“Yuuuhuuy~!!!
Kita menang! Kita menang!” teriak Hikaru
“Yuyaaa
gendoong~!!” Secara tiba-tiba Hikaru melompat ke arah Yuya. Sontak membuat Yuya
kaget.
“Uwagh!
Hikaruuu!! Ternyata kau beraat juga!” Yuya tak sanggup menahan Hikaru.
“Hehe..
Hebat kan? Siapa dulu dong yang kasih nama~ Inoo!” balas Inoo bangga.
“Tapi
nama kelompok yang lain itu canggih-canggih.. 8B-31, Scwartz A111, lah kita?
Masih ingat saat dipanggil dewan juri tadi?” Keito mengingat-ngingat momen tadi.
“Inilah
Diaa!! Kita panggilkan! Roboooott… Danboooo!! Jreng jengjengjeng… Traktakdumdum.. Karya Inoo-sama yang pintar
selangiiit, wuehehehe”
“Jiah..
Ga gitu-gitu juga kale.. Sejak kapan Inoo kena virus 4L 4Y? ” balas Keito (nb: untuk memperjelas, silahkan dihilangkan
spasi antara 4L dan 4Y)
“Ya ngopi dulu lah.. Sluurppt” sahut Yuya yang semakin ga jelas.
“Eeeh??
Kayaknya enak, dapet dari mana kopinya?” tanya Inoo.
“Dari
warung Maju Mandur.. Tuh disana” jawab Yuya sambil menunjuk arah yang tak
jelas.
“Mana
Yuya?? Perasaan disekitar jalan ini nggak ada warung..”
“Ya
kan warung nya maju mundur… Tadi ada di depanmu eehh.. kamu lihatnya ke
belakang, waktu di belakang, eeh kamu lihatnya kedepan..” Yuya menjelaskan.
“Kalau
gitu seerrrbuu kopinya!!!” pimpin Hikaru
Ciiiat ciiiiaat ..!! “Uwaaah, tidaaak kopikuuuu~”
Sementara itu..
“Ayo,
semuanya.. Balonnya pasang disini.. Iya iya! Spanduknya disana!” kata Yama
“Chii,
kue nya kutaruh disini ya!” Ryu mengingatkan.
“Ryu!
Bantu aku membetulkan spanduknya!” pinta Daiki.
“Hei,
hei! Awas yang dibawaaahh!!” Gubrak!
Yabu jatuh dari tangga.
Yuma dan Yuto pergi membeli beberapa
terompet. Semua teman sekelas Keito mengadakan pesta penyambutan di rumahnya.
Yama juga mengajak Yuto, serta Ryu, anak dari RT sebelah, dan Chinen mengajak
Yuma.
“Hai
Yama.. Maaf, apakah aku telat?” sapa seorang gadis yang datang dengan langkah
terhengah-hengah.
“Mirai??
Ternyata kau datang juga!” jawab Yama senang sambil berjalan mendekatinya.
“Ya
tentu saja, aku tidak ingin melewatkan pesta kesenangan ini!” katanya lembut.
“Jadi..
bisaku mulai sekarang??” lanjutnya.
“Tentu!
Silahkan masuk, ruangannya berada tepat disebelah ruang keluarga, kaasan sudah
menunggumu disana”
“Yosh~!
I will do my best!” setelah
mengucapkan kalimat itu, ia segera
berlari kedalam. Tak lama kemudian, rumah keluarga Ryosuke diselimuti oleh
aroma sedap mengundang lapar..
***
“Hikaruu.. Tidak adakah alat yang
bisa mempercepat kita sampai? Capek nih” keluh Yuya.
“Wah
sayangnya ga ada.. Portal ajaibnya rusak karena kelebihan muatan.. Maksimal
beban 120 kg, tapi karena kita bawa tas beratnya jadi 1000 kg.. Atau mungkin
kitanya yang keberatan ya..?”
“Yah..
Kalau tahu seperti itu mendingan dari awal pakai pintu kemana saja, kan tidak
ada maksimal beban.. Kaya naik lift aja ada beban-bebannya..” komentar Inoo
“Iya
nih Hikaru payah ah..” sambung Yuya yang langsung dilempar bom oleh Hikaru. (?)
“E..
eh, aku tahu! Kita minta tumpangan ke Shaun the sheep aja yuk” tawar Hikaru
mengeluarkan ide cemerlangnya
“Ya
ampun kalian.. rumahku kan tinggal 5 langkah lagi.. Jangan rempong lah cin~”
“Mau
istirahat sebentar dirumahku?” tanya Keito.
“Hmm..
mungkin tidak, aku akan langsung pulang saja”
“Astaga..
Demi celana panjang kotak-kotak..
rumahku kan disamping rumahmu Keito!” teriak Inoo menyadarkan Keito.
“Eh
oh iya ding, hehe gomen lupa” Keito nyengir.
Keito
memandang Hikaru dan Yuya.
“Tidak,
aku akan langsung pulang saja” jawab Yuya
“Tidak,
aku akan langsung pulang saja” jawab Hikaru sama
“Hikaru
kenapa ikut-ikutan!”
“Mang
Jajang jual ikan teri, Dimasaknya pakai terasi..” Hikaru nge-pantun.
“Artinya
Hika..?”
“Ga
papa lagi.. Kita kan sehatii..” Hikaru kedip-kedip. Yang lainnya gubrak +
pingsan.
“Ya
sudah ya, jaaaaa ne, bai bai..” Keito melambaikan tangan, berusaha membangunkan
kedua temannya yang lain dari mimpi buruk.
Keito memasuki rumahnya.
“Lho,
kok sepi? Gelap lagi, kemana Yama dan Chii?” Ketika ia menyalakan lampu…
DOR! Preeeeeet!!!!
“SELAMAT
DATANG KEIITOOO!!!!!” teriak semuanya.
“Kalian..
Kalian membuat semua ini untukku??” Keito terharu.
“Hohoho..
Yap! Dan untuk Trio Ceking juga.. Ngomong-ngomong kemana mereka?”
“Daikii!!”
Keito langsung memeluk sahabatnya. “Wah, sayangnya mereka sudah pulang”
“Hahaha..
Itu lebih baik.. Sekarang jatah makanannya bertambah!” sambung Yabu yang muncul
dari dalam lemari.
“Niichan!
Niichan dapat juara kah??” teriak Yama dan Chii.
“Iya!
Kabar gembiranya adalah SEKOLAH KITA JUARA DUAA!!!”
“Wuuuhuuu~
Yatta!!” sahut YamaChii senang dan berpelukan seperti teletubies.
“Ha?
Sekolah kita juara duaa??!!! Wah, aku kira mereka hanya pintar buat ulah..
Sugoi sugoi” kagum Ryuu.
“Yama..
Kaasan sudah pulang?” tanya Keito.
“Ya!
Tentu saja!” tiba-tiba Kaasan keluar dari ruang keluarga.
“Kaasan!”
Keito berlari dan langsung memeluk ibunya tercinta.
“Kaasan,
hadiah robot itu lumayan besar! Aku sudah membaginya dengan yang lain, ini
kuberikan semua pada Kaasan..”
Kaasan menerimanya, lalu
menghitungnya.
“Keito,
bila ini digabungkan dengan gaji Kaasan, kita bisa membeli rumah baru!”
“Apa?
Rumah baru?! Yipppiiii~!!!” teriak Chinen. Keito seolah tak percaya, begitu
pula dengan Yama. Keito merasa sangat senang, karena dirinya dapat membantu
keluarga. Mereka berempat lalu terhanyut dalam pelukan yang penuh dengan rasa
gembira.
“Nah
teman-teman, sekarang saatnya kita memulai PESTA!” teriak Daiki memberi aba-aba
BRAK!
Pintu terdorong dengan keras.
“HALLO
SEMUANYA!! HIKARU CS AKAN BERGABUNG DALAM PESTA KALIAN!!”
Doeng.
Semuanya tercengang.
‘Ternyata datang juga..’ batin
semua orang disana.
“Minna!
Kita mulai pestanya!” Yama mengulangi. Musik dinyalakan, semua orang mencicipi
hidangan ala Kaasan dan Mirai. Semuanya tersenyum bahagia, tak terkecuali Yama,
Keito, dan Chinen. Sebuah mimpi memiliki rumah baru.
“Yuma,
Yuto.. Lihat sini deh” panggil Ryu.
PLEK!
“Ryuuuu!!!!!”
teriak mereka spontan dan langsung mengejarnya sampai ke bawah meja dan
sela-sela lemari (?). Ternyata Ryu melemparkan potongan kue ke arah mereka semua.
*nb : Jangan ditiru ya! Ingat nasihat
author ._.*
“Hei,
hei minna~ Aku datang~!!” teriak seseorang dari balik pintu. Semua mata tertuju
padanya.
“Jiah,
author kok ikut-ikutan!” protes Daiki.
“Hohoho,
tidak apa-apa.. Nggak ada saya ga rameee =Dv” *dilempar potongan kue.
“Semuanya!!
Lihat aku!!” teriak Ryu ditengah-tengah ruangan.
PLEK
PLEK PLEK PLEK!!
“RYUUUUU!!!”
sekarang ada event baru
“Siapa
yang bias tangkap anak kecil itu, dapat bonus liburan ke Hawai!!!” teriak Yuma.
Siapa
yang tidak mau? Ryu kini dalam bahaya
“Huwwooooooo
Ryuuuu!!!!!”
~THE
END~
Ah,
akhirnya selesai juga , fiuh ^^”
Hikaru
: “Author! Kok aku dapat peran yang paling ga enak”, Author: “Apaan lagi sih?
==a”, Hikaru : “Masa aku harus utang ikan asin.. yang kerenan dikit lah”,
Author : “Sudahlah, semua sudah berlalu xD”
***A/N
: Karena Yuto, Yama dapat merasakan
pahit manisnya dalam persahabatan. Karena Yuma, Chinen telah mempelajari
sesuatu yang penting, bahwa apabila kita melindungi orang lain, kita akan
menjadi kuat. Dan karena teman-temannya pula.. Keito dapat mengubah jalan hidup
keluarganya..
Baiklah, akhir kata, maafkan saya
bila ada kata-kata yang salah, atau ketidakpuasan readers, terutama bila ada
yang tidak suka karena author ikut-ikutan, ya author juga mau ikut ambil bagian
xDv *piss
Oh iya terakhir, harapan penulis :
Semoga Hey!Say!JUMP bisa terus sukses, dan semakin bersinar! Terutama Yamada
Ryosuke yang akanberulang tahun! Karenamu fanfic ini ada ^^ dan terakhir semoga
HSJ bisa konser di Indooo!! Yeah! ;D
Domo arigatou, and Sayonaraa!!
Boleh juga fanfic-nya. Kocak abiiiiisss!!!!
ReplyDeletelucu yah ^^
Delete